TIDORE, KOMPAS.com - Aktivitas lalu lintas dari Rum menuju pusat kota di Soasio dan sebaliknya di Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara, Rabu (18/7/2012) pagi ini sempat lumpuh selama dua jam akibat aksi blokir jalan yang dilakukan sekelompok warga dan sopir angkot yang menyebut diri mereka Front Pembela Pembangunan Kota Tidore Kepulauan. Aksi pemblokiran jalan tersebut buntut dari pembangunan jembatan di Kelurahan Ome Kota Tidore Utara yang hingga kini belum selesai dikerjakan.
Informasi yang dihimpun kompas.com, aksi blokir jalan dilakukan sejak pagi pukul 07.00 WIT hingga pukul 09.00 WIT. Beruntung, Walikota Tidore Kepulauan Achmad Mahifa didampingi Kapolres Tidore, AKBP Nugraha Aristiawan yang turun langsung ke lokasi bisa membubarkan aksi tersebut.
Masyarakat kesal, rehabilitasi jembatan membuat arus lalu lintas dialihkan melalui jalan belakang di Kelurahan Ome yang rusak parah. "Kalau pemerintah belum selesaikan pembangunan jembatan sebaiknya membenahi jalan belakang. Karena jalan belakang yang dipakai sementara ini rusak parah," jelas Nurdin Safrudin, koordinator aksi, Rabu.
Sesuai target pengerjaan proyek, seharusnya jembatan baru bisa difungsikan pada 21 Juli 2012. Namun, dengan adanya aksi ini, akhirnya disepakati jembatan tersebut bisa langsung digunakan. Hanya saja, masih banyak material berserakan di atas jembatan itu.Warga yang tadinya berdemonstrasi memblokir jalan langsung turun tangan bergotong royong membersihkan sisa-sisa material yang ada. Jembatan pun langsung bisa digunakan.
Jalur lalulintas Rum-Soasio pun kini normal kembali.
sumber