Ribuan Petani Tembakau Padati Rasuna Said

Ribuan massa petani tembakau yang mengatas namakan Koalisi Nasional Penyelamat Kretek (KNPK) berunjuk rasa menolak pengesahan RPP Tembakau Revisi UU 36/2009 tentang kesehatan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Selasa (3/7/2012). Menurut mereka RPP tembakau akan mencederai masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor tembakau.
JAKARTA, - Ribuan petani tembakau memadati Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Kehadiran mereka menyebabkan polisi terpaksa mengalihkan arus lalu lintas di jalan tersebut.
Kelompok petani tersebut datang dari sejumlah wilayah di Jawa, Bali, dan Lampung dengan menggunakan sekitar 70 bus. Rombongan terbesar berasal dari Temanggung, Wonosobo, Boyolali, Magelang, dan Klaten.
Mereka tiba di depan Gedung Kementerian Kesehatan sekitar pukul 09.00 WIB. Kehadiran ribuan orang di jalan memaksa aparat kepolisian mengalihkan lalu lintas di jalur lambat JL H.R. Rasuna Said arah Menteng sejak pukul 10.00 WIB.
Seluruh kendaraan dialihkan ke jalur cepat. Situasi yang tak beraturan menyebabkan aparat kepolisian sempat bersitegang dengan para pengunjuk rasa. Penutupan jalur lambat berlangsung hingga sekitar pukul 11.30, setelah para pengunjuk rasa meninggalkan lokasi Kemenkes. Rombongan tersebut berunjuk rasa dalam rangka penolakan RPP Tembakau yang akan disahkan pada 18 Juli mendatang.
"Kalau RPP tetap disahkan seluruh petani tembakau dan rokok akan gulung tikar. Karena bisnis tembakau akan diubah menjadi bisnis kosmetik," kata Teguh, koordinator aksi.
Menurut Teguh, tembakau memiliki nilai jual tinggi. Karena itu, banyak petani di daerah yang mengandalkan hasil pertanian tembakau sebagai sumber hidup. Dengan rencana pengalihan bisnis tembakau/rokok ke bisnis kosmetik, pihaknya menakutkan akan berimbas pada nasib puluhan ribu petani tembakau.