FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Sepak Bola Tempat berkumpulnya para Bola mania di seluruh tanah air. Fans ataupun pecinta bola bisa berbagi info disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Segitigadunia kali ini akan membahas sejarah-sejarah di persepakbolaan Tanah Air, Indonesia. Mulai dari induk dari cabang sepakbola PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), LSI (Liga Super Indonesia), dan liga terbaru di Indonesia yang dikatakan ilegal oleh Ketum PSSI dan antek-anteknya, LPI (Liga Primer Indonesia).
1. PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) ![]() PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo, yang lulus di Jerman dan kembali ke Indonesia pada 1928. Di Indonesia, dia bekerja di perusahaan Belanda di Yogyakarta dan menjadi orang pertama di Indonesia yang bekerja di sebuah perusahaan. Namun, kemudian ia mengundurkan diri dari perusahaan dan menjadi lebih aktif dalam gerakan revolusioner. Sebagai manusia yang mencintai sepakbola, dia menyadari bahwa sepak bola dapat menjadi salah satu senjata untuk mengumpulkan orang-orang Indonesia dan mengusir penjajah Belanda keluar meninggalkan Indonesia. Untuk mencapai misi itu, Soeratin banyak mengadakan pertemuan dengan para pemain sepak bola profesional Indonesia pada waktu itu, kebanyakan melalui kontak pribadi karena mereka ingin menghindari tentara Belanda. Kemudian, pada pertemuan yang digelar di Jakarta dengan Soeri, Ketua Vetbalbond Indonesische Jakarta (VIJ), dan para pemain, mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah organisasi sepak bola nasional. Pada tanggal 19 April 1930, hampir semua organisasi non-nasional, seperti Voetbalbond Indonesische Jakarta (Jakarta), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Bandung), Persatuan Sepakbola Mataram (Yogyakarta), Madioensche Voetbal Bond (Madiun), Indonesische Voetbal Bond Magelang (Magelang ), Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (Surabaya), dan Vortenlandsche Voetbal Bond (Solo) yang dikumpulkan pada akhir pertemuan dan memutuskan untuk mendirikan Persatoean Sepakbola Seloeroeh Indonesia (Asosiasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI) dengan Soeratin sebagai ketua. Pada tahun awal terbentuknya PSSI, mereka menggunakan sepak bola sebagai metode untuk melawan kontrol dari penjajah Belanda dengan mengumpulkan semua pemain sepak bola yang kebanyakan adalah laki-laki. Nanti, karena PSSI menjadi lebih kuat. Dalam 1936, NIVB berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan bekerjasama dengan Belanda. Pada tahun 1938, dengan nama Hindia Belanda, NIVU mengirim tim ke Piala Dunia 1938. Namun, sebagian besar pemain berasal dari para pemain NIVU, bukan PSSI, walaupun terdapat 9 pemain Tionghoa / Pribumi. Akibatnya, Soeratin menyatakan protes dan ia mau diadakan pertandingan antara NIVU dan PSSI sebelum piala dunia. Selain itu, ia juga kecewa karena bendera yang digunakan di piala dunia adalah bendera dari NIVU (Belanda). Soeratin kemudian membatalkan kesepakatan dengan NIVU dan Muhammad Rizki di dalam kongres PSSI 1939 di Solo. Ketika tentara Jepang datang ke Indonesia, PSSI menjadi non aktif karena PSSI diklasifikasikan oleh jepang sebagai Tai Iku Kai dari organisasi atau asosiasi olahraga Jepang. 2. LSI (Liga Super Indonesia) ![]() Asal Informasi lebih lanjut: Liga Super Indonesia 2008 Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepak-bolaan nasional. Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi. Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (38 tim). Pembentukan LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah APBD. 18 klub perdana Pada awal LSI 2008 diadakan dengan menyeleksi sembilan tim teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia 2007. Tim-tim tersebut adalah: Wilayah Barat: Sriwijaya FC Palembang Persija Jakarta PSPS Pekanbaru Deltras Sidoarjo Persib Bandung Persela Lamongan Semen Padang Pelita Jaya Karawang Wilayah Timur: Persipura Jayapura Persiwa Wamena Persela Lamongan Persisam Samarinda Arema Indonesia PSM Makassar Persiba Balikpapan Bontang FC Persijap Jepara Persema Malang Persibo Bojonegoro Tetapi setelah diverifikasi, beberapa klub mengundurkan diri dengan alasan kekurangan dana. Sebagai penggantinya dipilihlah klub Divisi Utama Liga Indonesia 2007 dengan syarat menempati posisi kalsemen tepat dibawah klub yang digantikan kemudian diverikasi kembali. Tim yang lolos verifikasi adalah: Arema Indonesia Persipura Jayapura Persiba Balikpapan Persib Bandung Sriwijaya FC Palembang Persija Jakarta Persiwa Wamena Persema Malang Persela Lamongan PSPS Pekanbaru PSM Makassar Persijap Jepara Bontang FC Persebaya Surabaya Persisam Samarinda Persik Kediri Pelita Jaya Karawang Persitara Jakarta Utara 3. LPI (Liga Primer Indonesia) ![]() Liga Primer Indonesia (LPI) merupakan gagasan dari Gerakan Reformasi Sepakbola Nasional Indonesia (GRSNI) di Graha Jenggala, yang bertujuan untuk mengangkat terpuruknya kondisi sepakbola nasional. Terdapat 17 klub sepakbola profesional yang menyatakan kemauan mereka akan sebuah perubahan kondisi sepakbola nasional Berdirinya LPI juga merupakan sebuah komitmen untuk peningkatan standar sepakbola, baik secara organisasi maupun keuangan. Demi mencapai kemandirian, konsorsium LPI memberikan bantuan modal awal kepada setiap klub peserta agar terlepas dari ketergantungan pada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sistem kompetisi LPI akan menerapkan sistem kompetisi penuh (double round robin) dimana setiap klub akan bermain di kandang dan tandang DAFTAR KLUB PESERTA dan PELATIH LPI ( LIGA PRIMER INDONESIA ) 1. Aceh United Pelatih : Lionel Charbonnier (Perancis) 2. Bali De Vata Pelatih : Willy Scheepers (Belanda) 3. Bandung FC Pelatih : Nandar Iskandar 4. Batavia Union Pelatih : Roberto Bianchi (Brasil) 5. Bogor Raya Pelatih : John Arwandy 6. Cendrawasih Papua Pelatih : Uwe Erkebrecher (Jerman) 7. Jakarta 1928 Pelatih : Bambang Nurdiansyah 8. Kabau Padang Pelatih : Divaldo Alves (Portugal) 9. Ksatria XI Solo Pelatih : Branko Babic (Serbia) 10. Makassar City Pelatih : Michael Feichtenbeiner (Jerman) 11. Manado United Pelatih : Muhammad Al Hadad 12. Medan Bintang Pelatih : Rene Van Eck (Belanda) 13. Medan Chiefs Pelatih : Jorg Steinebruner (Jerman) 14. Persebaya Pelatih : Aji Santoso 15. Persema Pelatih : Timo Scheuneman (Jerman) 16. Persibo Pelatih : Sartono Anwar 17. Real Mataram Pelatih : Jose Basualdo (Argentina) 18. Semarang United Pelatih : Edy Paryono 19. Tangerang Wolves Pelatih : Paulo Camargo (Brasil) |
![]() |
|
|