FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jaket almamater sekolah, jaket gaya, atau jaket trend untuk bersepeda motor yang banyak dipakai pelajar, pemuda-pemudi, dan pengendara sepeda motor di Propinsi Banten, DKI Jakarta, dan Sukabumi, ternyata sebagiannya diproduksi di Kampung Kebon Cau, Kelurahan Jatake, Kecamatan Jatiuwung, KotaTangerang. Adalah Adeng Hasannudin, perajin jaket yang berwirausaha dibantu isteri tercintanya dan 3 anak buahnya yang memproduksi berragam pesanan dari Banten dan Sukabumi itu. Dengan menerapkan standar kualitas terjaga, ketepatan menyelesaikan pesanan, dan harga terjangkau, memuat produksi jaketnya terus digemari banyak orang. Di lokasi produksinya di tepian Jalan Raya Gatot Subroto KM 8 Kecamatan Jatiuwung ini, setiap harinya biasa diproduksi 10 jaket berragam jenis. Tetapi pekerjaan ini adalah pekerjaan rutin, bila ada pesanan khusus maka produksi sehari bisa lebih banyak lagi. Adeng berusia 30 tahun dan istrinya Elisna Wati berusia 21 tahun, memulai usahanya sejak setahun yang lalu. Berbekal pengalaman menjahit jaket selama 15 tahun dengan bekerja di pabrik konveksi jaket, Adeng pun berangan-angan menjadi wirausaha sukses dengan membuka produksi jaket sendiri. Toh, isterinya mempunyai basis berdagang. Dengan modal Rp 15.000.000, mulai Adeng mewujudkan impiannya. Dia membeli mesin, menyewa kios, dan banyak bahan jaket. Tepat Januari 2009, usahanya mulai dilaksanakan dengan dibantu 3 pegawai pembuat disain, pemotong bahan, dan menjahit. Awalnya memang sepi, tetapi lama-kelamaan orang mulai membeli. Setelah merasa puas, maka dari mulut ke mulut, produksi jaketnya pun digemari banyak orang. Kini usahanya berjalan lancar, setiap harinya kiosnya dikunjungi banyak konsumen yang ingin membeli jaket dengan mencari motifnya sendiri. Ada yang langsung membeli jaket yang terpajang, ada juga yang memesan dengan model dan disain sendiri. Semua dilayani, namun kebanyakan yang memesan jaket di tempat ini, kelompok sepeda motor yang ingin menggunakan sebagai seragam touring. Tetapi banyak sekolah yang memesan jaket almamaternya. Harga jaket yang dijualnya mulai Rp 30.000 sampai Rp 180.000, tergantung dari bahannya. Sementara bahan-bahan yang tersedia terdiri dari bahan katun, parasit, paslan, gortex, mikro, ospor, dan bahan lainnya. Bahan jaketnya didapat dari pedagang-pedagang yang ada di DKI Jakarta,yang khusus menjualan bahan kain untuk jaket yang pembeliannya bisa dilakukan meteran. �Harga bahan kainnya per meter juga bervariasi dari Rp 10.000 sampai Rp 25.000. Untuk satu jaket dibutuhkan 2 meter bahan kain,� tutur Adeng. Sementara pemesan produksi jaketnya, kini semakin meluas. Mereka datang pemilik toko, kelompok orang, dan pemakai dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Serang, Merak, DKI Jakarta dan Labuan. Setiap pemesan diwajibkan memberi uang muka dan jumlah pesanan dimulai dari 1-5 lusin. Code:
http://www.tangerangkota.go.id/ Terkait:
|
![]() |
|
|