
29th December 2010
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Jun 2010
Posts: 239
Rep Power: 0
|
|
.:.Anggaran Gula Naik 7 Kali Lipat di 2011.:.

Quote:
Kementerian Pertanian telah mengalokasikan peningkatan anggaran untuk peningkatan produksi gula hingga 7 kali lipat. Dari total anggaran Rp15,2 miliar pada 2010 menjadi Rp103 miliar untuk 2011.
Menurut Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir, anggaran tersebut masuk dalam rencana strategis (renstra) menuju swasembada gula 2014. Rencananya, anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas gula hingga 3,87 juta ton pada 2011.
"Pada 2011, kami menargetkan produksi gula mencapai 3,87 juta ton. Untuk mencapai itu, kami telah meningkatkan anggaran dari Rp15,2 miliar menjadi Rp103 miliar," kata Gamal dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (29/12).
Pemerintah memang wajib menggenjot produksi gula pada tahun depan. Pasalnya berdasarkan angka prognosa 2010, produksi gula hanya mencapai 2,39 juta ton atau turun 8,96% dibanding 2009. Penurunan produksi ini diakibatkan musim hujan yang tidak berhenti pada 2010 ini sehingga rendemen gula menjadi rendah.
Rendahnya produktivitas ini juga terkait dengan belum adanya peremajaan pabrik gula. Upaya yang akan dilakukan Kementan dalam rangka mencapai swasembada gula 2014 akan dilakukan melalui peningkatan produktivitas, perluasan areal, revitalisasi industri gula berbasis tebu, penguatan kelembagaan petani dan penyediaan permodalan petani.
"Kami melakukan beberapa langkah untuk perbaikan produktivitas, di antaranya kultur jaringan dan perbaikan irigasi," imbuh Gamal.
Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Suswono menyatakan pihaknya masih membutuhkan 350 ribu hektare untuk mewujudkan swasembada gula 2014. Hingga kini, Kementan telah meminta pembukaan lahan baru seluas 500 ribu hektare ke Kementrian Kehutanan dengan 350 ribu hektare untuk lahan tebu dan 150 ribu hektare untuk tumpang sari.
Sayangnya, Kemenhut masih belum bisa mengeluarkan izin pembukaan lahan baru ini karena terganjal Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP).
Gamal menambahkan sambil menunggu izin dikeluarkan oleh Kemenhut, pihaknya telah melakukan pemetaan pembukaan lahan baru. Empat daerah yang disasar untuk menjadi lahan baru perkebunan tebu ialah Merauke, Kalimantan Barat, Lampung, dan Aceh.
"Untuk mewujudkan swasembada gula, kami akan membuka lahan baru di Merauke, Kalimantan Barat, Lampung, dan Aceh," pungkas Gamal.
Peningkatan produktivitas gula nasional juga sangat diperlukan mengingat harga gula internasional yang terus menuju harga tertinggi dalam 30 tahun terakhir akibat kekeringan yang terjadi di Brasil sebagai produsen gula terbesar di dunia. Ditambah lagi, curah hujan tinggi yang dialami Australia juga akan membuat pasokan gula seret pada 2011 mendatang.
"Kondisi pasar menunjukan harga gula akan terus meningkat. Apalagi, musim liburan seperti sekarang, permintaan gula makin tinggi," kata konsultan manajemen resiko FCStone Group Brasil Bruno Zaneti seperti dikutip Reuters, kemarin.
Harga gula mentah internasional untuk pengiriman Maret sendiri naik 0,75 sen atau 2,2% menjadi US$ 34,39 sen per pon di ICE Futures hari ini (29/12). Sebelumnya, harga kontrak teraktif menyentuh 34,6 sen, tertinggi sejak 25 November 1980. Harga komoditas ini pun telah naik 28% sepanjang tahun ini. Zaneti juga memprediksi, harga gula bisa mencapai 40 sen per pon dalam dua bulan ke depan
|
Posted via Mobile Device
|