Research In Motion menyatakan fitur BlackBerry Messenger (BBM) hanya akan bisa dijumpai di BlackBerry dan tak akan tersedia di ponsel cerdas lain.
Wall Street Journal, 24 Mei 2012, membuat laporan, layanan pesan BBM ini tetap menjadi andalan BlackBerry. Fitur ini tetap menjadi faktor pembeda dan membuat penggunanya terikat dengan BlackBerry. Bagi RIM, layanan BBM merupakan strategi kunci menghadapi pasar negara berkembang. Layanan ini dinilai jauh lebih murah ketimbang pesan pendek (SMS).
Menurut seorang juru bicara RIM, perusahaan tetap fokus dan komitmen mengembangkan fitur BBM dan "Menambah fitur-fitur baru bagi pengguna," katanya.
Seiring semakin menurunnya pangsa pasar RIM, terdapat gagasan menjual lisensi BBM ke platform lain. Namun gagasan ini mentah kala posisi pimpinan RIM diduduki Thorstein Heins. Dia membatalkan segala pembicaraan tentang lisensi layanan pesan BBM.
Meskipun BlackBerry terus kehilangan dominasinya di pasar ponsel cerdas global, BBM masih dinilai sebagai layanan unggul. RIM mengklaim, lebih dari 55 juta pengguna BBM naik lebih dari sepuluh kali lipat dari Januari 2009, yang hanya 5,3 juta pengguna.
Dalam rentang waktu sama, menurut riset IDC, pangsa RIM di pasar ponsel cerdas Amerika anjlok lebih dari 50 persen menjadi kurang dari 10 persen. Secara perlahan, banyak yang kemudian menghilang dari daftar kontak BBM.
Sejumlah layanan serupa pun mulai menggerogoti BBM, seperti WhatsApp. "BBM masih tetap nomor satu," kata analis Gartner Michael Gartenberg. "Tapi pertanyaannya sekarang adalah apakah RIM dapat bertahan di saat yang lain juga menawarkan layanan serupa."
sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...tuk-Gaet-Pasar
28th May 2012
BlackBerry Andalkan BBM untuk Gaet Pasar
