Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 28th May 2012
gulaikambing's Avatar
gulaikambing gulaikambing is offline
Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 610
Rep Power: 12
gulaikambing mempunyai hidup yang Normal
Default Yuk Kita Mengenal Jenis-Jenis Kereta Rel Diesel (KRD) di Indonesia




[/quote]
Quote:





Kereta Rel Diesel adalah unit kereta api yang terdiri dari beberapa gerbong didukung oleh satu atau lebih mesin diesel on-board (terpasang). Mereka juga disebut sebagai railcar atau railmotor, di beberapa negara.



Pada KRD yang menggunakan konstruksi hidraulik, mesin diesel (yang terletak di bagian bawah chasis) berhubungan langsung dengan penggerak roda secara mekanik. Sistem ini memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah dapat menerobos rel yang tergenang banjir yang tidak dapat dilewati KRL, dan tidak membutuhkan perawatan secara elektris; namun kereta ini memiliki kekurangan, yaitu getaran lebih besar dan lebih bising dari KRL atau KRDE, karena pada KRD satu mesin hanya dapat digunakan untuk satu gerbong.






Quote:





1. KRD MCW 300 (Kuda Putih)





KRD (Kereta Rel Diesel) MCW 300 atau yang akrab KRD Kuda Putih merupakan KRD yang pertama kali dioperasikan di Indonesia. KRD MCW 300 Kuda Putih didatangkan pada tahun 1963 dari pabrik Glossing und Schlorer GmbH (Jerman) sejumlah 7 unit dengan formasi 1 set terdiri dari 2 unit dan 1 unit yang tersisa sebagai cadangan. KRD ini dioperasikan pada jalur Solo – Yogyakarta.



KRD ini menggunakan dinding dari bahan stainless steel dan memiliki bentuk khas mirip dengan bus sehingga dapat dikategorikan sebagai bus rel (railbus). Dengan karakteristik transmisi hidrolik dari Voith dan motor diesel sebesar 215 HP (horse power), KRD ini hanya sesuai untuk angkutan penumpang di lintas datar. KRD ini memiliki berat 32 ton dan panjang 18690 mm. KRD ini mampu melaju hingga kecepatan maksimum 90 km/jam.



KRD yang mendapat julukan "Turangga Seta" yang berarti Kuda Putih ini hanya beroperasi sampai periode tahun 1980, karena terbatasnya suku cadang dan perawatan, maka mulai saat itu berakhirlah sudah penggunaan KRD MCDW 300 Kuda Putih, dan digantikan dengan KRD Nippon Sharyo yang didatangkan dari Jepang dan masih beroperasi hingga saat ini.




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for MCW 300:

















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for MCW 300:

















Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for MCW 300:






KRD Kuda Putih yang sedang mangkrak.














Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for MCW 300:






"Kuda Putih" sudah diperbaiki.


















Spoiler for open this:
Quote:





2. KRD MCW 301 dan MCW 302





KRD MCW 301 dan MCW 302 merupakan unit-unit kereta rel diesel hidrolik (KRDH) yang diproduksi oleh Nippon Sharyo di mana seri MCW 301 didatangkan pada tahun 1976 dan seri MCW 302 didatangkan pada tahun 1980 hingga 1982.



KRD MCW 301 memiliki dua pintu pada setiap sisinya, dua pintu akses ke kabin masinis dan 1 pintu di bagian depan untuk mempermudah hilir mudik penumpang jika terjadi penggabungan rangkaian, sedangkan KRD MCW 302 memiliki tiga pintu di setiap sisinya, dua pintu akses ke kabin masinis, 1 pintu di bagian depan untuk penghubung dan toilet.



Pada awalnya, KRD ini menggunakan mesin dan transmisi hidrolik buatan Shinko, namun mulai tahun 1995 hingga 1999 secara bertahap 64 unit KRD MCW 302 dikonversi mesinnya ke Cummins yang dilakukan oleh PT. INKA Madiun dengan pembiayaan dari Jepang (JICA), dan sedangkan beberapa unit MCW 301 yang sudah tidak aktif mesinnya dimodifikasi menjadi kereta ekonomi (K3) yang beroperasi di wilayah Daop I dan Daop II.



Spesifikasi teknis KRD MCW 301 dan MCW 302:

- Jenis mesin: Cummins NT 855 R5

- Jenis transmisi: Voith T 211 r

- Jumlah pintu: 2 (MCW 301), 3 (MCW 302)

- Tahun konversi (MCW 302): 1995-1999

- Daya keluaran mesin: 206 kW=276 HP

- Daya keluaran transmisi: 194 Kw=260 HP

- Kecepatan maksimum: 90 km/h

- Massa total rangkaian: 189,6 ton (4 kereta)



Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for KRD MCW 301:






MCW 301

*Bwk, tutup lagi aja














Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for KRD MCW 302:






MCW 302

*Bwk, tutup lagi aja


















Spoiler for open this:
[quote]





3. KRDE eks. KRL Holec







KRL Holec adalah unit KRL ekonomi termuda yang masih digunakan (meski tidak sebanyak dulu). KRL ini dibuat oleh Belanda dan melayani rute Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sendiri sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban. Sehingga banyak KRL eks Holec yang rusak, dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute Kutoarjo-Yogyakarta-Solo (Prameks), dan Padalarang-Cicalengka (Baraya Geulis).




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for KRDE eks. Holec:

















[spoiler=open this] for KRDE eks. Holec:


















Lanjut di bawah gan.



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:35 AM.