Andik Vermansyah, "messi" dari Jawa Timur

[gulaikambing]

Sejak terdegradasi akibat kontroversi mogok main pada tahun 2005, Persebaya seakan berhenti mencetak pemain berkualitas nasional. Sejak lahir kembali menjadi Persebaya 1927, tim asal Surabaya ini kembali mencetak pemain-pemain berkualitas yang menjadi pilar timnas garuda, sebut saja M. Taufiq, Endra Prasetya, Fastabiqul, Feri Ariawan, dan Andik Vermansyah.



Nama terakhir merupakan nama yang saat ini muncul sebagai wonderkid "messi" Indonesia. Permainan andik memang seperti Messi "yang belum dipoles".



Siapakah Andik Vermansyah?







Nama : Andik Vermansyah

TTL : Jember, 23 November 1991

Tinggi : 1,62 meter

Posisi : Gelandang, Sayap, Striker

Klub : Persebaya 1927

SMA : SMA Sejahtera Surabaya

Pemain Idola: Bejo Sugiantoro dan C. Ronaldo

Klub Idola: Persebaya dan Real Madrid



Prestasi sebelum era-persebaya


[/spoiler]

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for pra persebaya:






- 2008 Perunggu POM ASEAN (Timnas Mahasiswa)

- 2008 Emas PON XVII Kaltim (Jatim)

- 2007 Emas Porprov I (Kota Surabaya)

- 2007 Juara Liga Remaja Regional Jatim (Persebaya U-18)











Penampilan bersama Persebaya

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for persebaya:






2008-2010 Persebaya 29 laga 6 gol

2010-2012 Persebaya 1927 22 laga 7 gol











Penampilan Timnas

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for timnas:






u-21 6 laga 5 gol

u-23 7 laga 6 gol

perak Sea Games 2011 cabang sepakbola

runner-up trofi Hassanal Bolkiah 2012











Karir Nasional

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for karir:






Andik merupakan anak yang hidup pas-pasan di Jember, ayahnya hanya tukang bangunan dan ibunya hanya tukang jahit. Orang tua nya tidak mampu membiayai Andik untuk mengejar cita-cita sebagai pemain bola. Andik pun harus bersusah payah untuk membeli sepatu bola. Andik harus berjualan es dan mengikuti turnamen tarkam untuk menyalurkan hobi dan cita-citanya tersebut. Keahlian andik dilihat oleh pelatih SSB Suryanaga, dan memberinya kesempatan untuk menimba ilmu di SSB Suryanaga Jember secara gratis. Keahliannya dalam sepakbola juga membuatnya dapat masuk ke SMA Sejahtera yang notabene adalah sekolah olahraga terbaik di Surabaya, tak hanya itu dia juga masuk di Persebaya Junior. Pada tahun 2008 Andik menuai hasil manis dari kerja kerasnya dan juga awal mula karirnya sebagai pesepakbola Indonesia, Andik berhasil membawa Jatim meraih emas di ajang PON Kaltim cabang Sepakbola.



Sukses membawa emas bagi Jatim, Andik diberhasil menembus tim senior Persebaya. Andik pun bisa langsung nyetel dengan permainan persebaya. Andik pun dengan cepat menjadi skuad utama tim persebaya. Perseteruan di badan PSSI menyebabkan persebaya terpecah dan Andik tentu saja memilih bergabung dengan Persebaya 1927 yang notabene adalah persebaya yang sejak dulu dibela dan diidolakan. Di Persebaya 1927 Andik tampil luar biasa dan menjadi salah satu striker terbaik di LPI. Sejak era PSSI Djohar Arifin, Andik lebih sering membela timnas daripada membela persebaya 1927. musim ini Andik belum mencetak gol bagi persebaya 1927.











Karir Internasional

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for internasional:






Andik Vermansyah disebut-sebut merupakan pemain paling potensial di Indonesia. Andik Vermansyah sukses menembus skuad utama Persebaya di usia yang masih hijau. Sukses di Persebaya, akhirnya Andik dipanggil di timnas u-21 untuk ajang Sea Games. Andik tak menyianyiakan kesempatan tersebut, Andik sukses mencuri hati para pendukung merah putih lewat aksi individu yang menawan, dan turut mencetak gol saat melakoni laga di SEA Games 2011. Bahkan performa Andik di timnas lebih mentereng daripada performa di level domestik.



Andik juga disebut-sebut pernah diincar oleh tim eropa Benfica dan Porto. Menurut media lokal, Andik disebut sebagai pemain muda menjanjikan yang diincar oleh dua tim tersebut. Namun dulu Andik masih muda, masih belum bisa jauh dari orang tua.



Beberapa tahun terakhir, PSSI gencar mengadakan pertandingan persahabatan dengan klub berkelas dunia, yaitu Bayern Munchen, L.A. Galaxy, dan terakhir Inter Milan. Andik Vermansyah turut ambil bagian dalam laga Indonesia Selection melawan L.A Galaxy dan terakhir Andik menjadi starting line up Liga Selection melawan Inter Milan.



Pada Laga L.A Galaxy, Andik menunjukkan performa individu yang menawan bahkan Beckham harus mentackle Andik dari belakang. Performa Andik pun dipuji oleh mantan bintang MU dan Real Madrid tersebut dan diberi hadiah jersey. Tak hanya Beckham, pelatih L.A Galaxy juga memujinya.



Pada Laga 24 Mei 2012 melawan Inter Milan, Andik kembali menunjukkan aksi individu yang menawan. Bek muda Inter Biraghi pun kewalahan menahan kecepatan dan skill individu Andik di Babak pertama. Di Babak kedua Andik tidak banyak terlihat karena jalannya pertandingan dikuasai sepenuhnya oleh Inter yang pada babak kedua memasukkan pemain senior seperti Cambiasso, Milito, dan Coutinho. Kembali setelah Laga tersebut Andik mendapat jersey Cambiasso dan performanya dipuji oleh allenatore Stramaccioni.



Bisa jadi laga persahabatan dengan klub-klub dunia merupakan ajang bagi Andik untuk menjual bakatnya ke klub-klub luar. Jika Andik terus bermain di Indonesia bisa jadi bakatnya tidak berkembang.











Performa Andik tersebut bukan berarti sempurna, masih banyak kekurangan bagi Andik di dalam lapangan.

kelebihan:

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for plus:






+Kecepatan Andik sulit diimbangi bek lawan baik domestik maupun internasional

+Mental Andik yang kendel(kuat dan berani) khas bonek surabaya membuatnya tak minder untuk menunjukkan aksi individu melawan siapapun

+Skill individu Andik membuatnya mampu menunjukkan aksi yang menawan layaknya messi dan ronaldo

+Determinasi yang tinggi membuatnya selalu terlihat di setiap sisi lapangan

+Stamina yang kuat

+Masih 21 tahun











kekurangan

[spoiler=open this] for minus:






-badan kecil sehingga mudah dijatuhkan lawan

-Shooting dan Crossing kurang baik, setelah melewati 1-2 pemain andik seakan tidak bisa melakukan apa-apa karena shoot dan crossingnya yang kurang akurat

-terlalu sering menghentikan bola seperti gaya ronaldo sehingga membuat pemain lawan turun untuk membantu pertahanan.













Dukung Andik Vermansyah untuk bersaing di kancah eropa!

Semoga Andik bisa menyusul Arthur Irawan yang sudah memulai kiprah di kancah eropa!











sumber: wikipedia, blog-blog orang, dan tulisan sendiri [no copast]