Hati-Hati dengan Nama, Bunga

[pingpong]

kasihan si Bunga jadi korban dua kali



�



Dimana Anda kerap mendapati nama Bunga? Kalau saya, sering menemuinya nama itu di surat kabar. Dan sialnya, nama itu sering muncul pada berita-berita criminal. Utamanya berita pencabulan dan perkosaan.

Nama Bunga dalam berita kasus seperti di atas, tentu posisinya sebagai korban. Perhatikan saja, ternyata nama Bunga yang dipilih redaktur tersebut, bukan nama asli si korban. Tentu itu merupakan nama samaran alias bukan nama sebenarnya.

Bukan di satu media saya mendapati nama Bunga. Tapi di beberapa media berbeda. Selain Bunga, juga ada variannya, yang kerap dipakai pada kasus serupa. Nama lain yang muncul itu misalnya, Mawar, Melati, semuanya indah�.hehe kok jadi nyanyi Kebunku.

Saya yang berprofesi sebagai wartawan sendiri belum menemukan alur logika kebanyakan media memilih Bunga sebagai �korbannya�. Kan, kasihan si Bunga jadi korban dua kali. Sialnya, saya tak pula bertanya kepada teman wartawan atau redaktur yang memilih nama itu ketika ada berita yang nama asli korban harus disamarkan.

Kebetulan, selama ini saya jarang berhubungan dengan berita seperti itu. Tapi ketika saya menemui berita itu, beberapa kali saya mencoba lari dari nama Bunga. Namun seingat saya, akhirnya pilihan saya tak jauh-jauh dari jenis-jenis bunga. Ah�sialnya. Sehingga saya pernah berpikir, Jangan pernah beri nama anak dengan nama Bunga, atau membatin �kasihan ya yang namanya Bunga�.

Maka sampai sekarang masih ada pertanyaan dibenak saya, mengapa sih harus Bunga? Dan, ketika saya memberikan materi jurnalistik beberapa waktu lalu, seorang peserta juga menanyakan ini. �Kenapa kok Bunga? Apakah semacam ada kesepakatan atau bagaimana?� Nah lho�.

Entah bermula dari mana. Kalaulah saya menduga, musabab begitu popularnya nama Bunga kerana nama itu sangat dekat dan mengandung filosofi. Bunga itu menggoda sehingga menarik kumbang untuk mereguk madunya. Kendati tak selalu Bunga yang menjadi korban itu adalah benar-benar korban, bukan karena ia menggoda pelaku. Itu duga pertama. Sangka kedua adalah, karena kita kerap meniru, sehingga ketika itu sering digunakan dan enak didengar, maka Bunga pun membudaya untuk berita-berita seperti di atas.

Jadi, Anda masih ingin memberi nama anak Anda dengan nama Bunga? Kalau saya sih tidak. Tapi, bukan ini alasannya. Jangan terlalu dipikirkan, karena ini sekadar tulisan iseng karena tugas saya malam ini lebih cepat dari biasanya sehingga saya menulis asal saja. Eh, tapi soal nama Bunga itu benar lho. Serius.



for asli : http://bahasa.kompasiana.com/2011/02...ak-anda-bunga/

koleksi trit Ajeb :

Sisi NegatiF Adat Jawa

Cewek Goblok

Hiiii :Takut.. Penyakit Misterius

Dunia Malam dan Telanjang..

Pencuri Yang Baik

Ciri Laki-laki PEMalu di zaman edan