FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
sebelumya join klub kami pejabat indonesia bagi yang merasa memakai username pejabat RI (kebanyakan klonengan) silahkan kongkow2 disini kita bisa ngobrol masalah politik atau klo lagi mewek kita coba selesaikan masalahnya biar gak mewek lagi ![]() ane mulai topik pertama [/spoiler][spoiler=open this] for topik: TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai desain Kabinet Indonesia Bersatu II salah sejak awal. Ia pun pesimistis perombakan (reshuffle) kabinet akan mendongkrak kinerja pemerintahan jika gaya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak berubah. "Karena proporsi menteri dari partai politiknya terlalu besar, 19 dari 34 menteri dari partai politik, bukan profesional," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 20 September 2011. Akhir-akhir ini, wacana perombakan kabinet kembali mencuat. Terutama setelah sejumlah kementerian di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II diguncang kasus korupsi. Dua kementerian yang tengah diterpa kasus dugaan korupsi adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga mengatakan akan ada wajah baru dalam kabinet pada bulan Oktober mendatang. Menurut dia, apa yang disampaikan Presiden merupakan bentuk ekspresi agar pemerintahan ke depan memiliki motivasi baru untuk mengejar ketertinggalan. "Presiden menginginkan kabinet ke depan bisa sprint untuk mengejar ketertinggalan," katanya. Soal kemungkinan jumlah kalangan profesional akan lebih banyak mengisi kursi kabinet, Daniel belum mau memastikan. "Soal berapa jumlah menteri itu, biarlah kewenangan Presiden dan Wakil Presiden yang menentukan," ujarnya. Namun Daniel memastikan perubahan dan pergeseran komposisi menteri didasari keinginan memiliki semangat baru. Sementara itu, menurut Burhan, reshuffle bukanlah solusi untuk meningkatkan kinerja pemerintahan jika memang pola yang dikembangkan mengedepankan pola transaksional. "Presiden memiliki modal yang besar untuk membentuk kabinet profesional, tetapi sayangnya itu tidak digunakan," ujarnya. Nemun kendati pesimistis, Burhan tetap mendorong terjadinya perombakan kabinet untuk perbaikan kinerja pemerintahan. Menurut dia, dalam survei terakhir yang dilakukan Lembaga Survei pada Mei 2011 lalu, sektor penegakan hukum dan pemberantasan korupsi merupakan titik yang paling banyak disoroti oleh publik. "Kepuasan publik pada bidang ini hanya 34 persen, sementara bidang lainnya, seperti keamanan, ekonomi, dan politik, dianggap masih cukup memuaskan," kata dia. yang mau tambah topik monggo saya suka merah tolong kasih saya ![]() pejabat yang hadir [/quote] Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Originally Posted by mbah.harto ![]() laksanaken juragan! ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|