FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Mudah-mudahan tidak repost yah gan ![]() [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Sebelumnya gan mari kita kenal golongan darah ABO ini... Sebetulnya selain sistem penggolongan darah ABO masih banyak lagi sistem penggolongan darah, contohnya sistem kidd, lewis, Rh, Sistem pewarisan sifat, dll. Tapi disini saya akan membahas yang sistem darah ABO (Ya iyalah!) ![]() ![]() ![]() Permukaan membran Eritrosit... Bisa dilihat kan gan? Setiap darah memiliki Antigen yang berbeda. Bisa dilihat pada gambar diatas gan... Coba kita lihat dan amati Pertama: Eritrosit bergolongan darah A maksudnya memiliki antigen A dan pasti memiliki antibodi yang bersifat anti B. Mengapa?? Jika dalam tubuh seseorang tersebut memiliki antibodi anti A, padahal eritrosit tersebut memiliki antigen A pada membrannya. Pasti! Akan terjadi perusakan pada Eritrosit tersebut (penggumpalan) ya gak? Begitulah mengapa transfusi darah harus dengan golongan darah yang sama spesifikasinya. A dengan A B dengan B AB dengan AB O dengan O Penjelasan lebih lanjut... Eritrosit akan terpecah bila antigennya yang spesifik tertempel oleh antibodi yang spesifik juga dari salah seorang pendonor tersebut. Gini deh gampangnya... Antibodi Anti A yang dimiliki oleh pendonor darah golongan B di plasmanya + Antigen A pada Eritrosit penerima donor tersebut = Eritrosit tersebut akan pecah tertempel dan terkena histamin antibodi anti A tersebut. Inilah alasan mengapa setiap golongan darah harus A dengan A, B dengan B, AB harus dengan AB, kecuali O. Tapi O harus berhati-hati jika mendonor kepada resipien AB yang tidak memiliki Antibodi, dan O yang memiliki kedua Antibodi. Nanti saya jelaskan lebih lanjut Kedua: Eritrosit bergolongan darah B maksudnya memiliki antigen B. Seperti yang sudah dijelaskan di penjelasan pertama pasti memiliki Antibodi bersifat anti A pada plasma darahnya. Jika antigen B + Antibodi anti B (pada plasma golongan darah A) = Eritrosit pecah (penggumpalan) Oke gan Sudah mengerti belum? ![]() ![]() Kesimpulan Antigen A (orang bergolongan darah A) tertempel Antibodi A (yang dimiliki oleh plasma seseorang yang bergolongan darah B) = Eritrosit golongan darah A hancur (menggumpal)! Antigen B (orang bergolongan darah B) tertempel Antibodi B (yang dimiliki oleh plasma seseorang yang bergolongan darah A) = Eritrosit golongan darah B hancur (menggumpal)! ![]() Lihat gan di gambar yang ke 3... Jika Antigen A bergabung dengan Antibodi anti A yang terjadi setelah itu adalah Eritrosit tersebut akan mengalami lisis (pemecahan) yaaa bisa disebut mati ![]() Okelah ke inti permasalahan Mengapa AB harus dengan AB lagi bahkan dengan O sekalipun itu harus dihindari... Dan golongan darah O harus dengan O Coba lihat digambar lagi gan! ![]() Ketiga -Golongan darah AB itu memiliki kedua antigen yaitu A dan B, sedangkan antibodinya tidak dimiliki olehnya. Oke mengapa harus dengan AB lagi... Ini penjelasannya -Pendonor A dengan resipien AB... Antibodi anti B di plasma salah satu pendonor A tersebut dengan salah satu Antigen darah AB yaitu antigen B yang didonor pasti akan bertemu dan menempel lalu darah pecah (penggumpalan) Begitu juga sebaliknya pendonor AB kepada resipien A. Antibodi B si resipien pasti akan membunuh Eritrosit si AB berantigen B. Fatalnya jika ini terjadi maka antibodi si resipien A akan meningkat, dan akan mengakibatkan resistensi yang berlebihan terhadap darah AB. Sama halnya pendonor B kepada resipien AB, atau pendonor AB kepada resipien B. Keempat -Golongan darah O itu tidak memiliki kedua antigen A dan B, sedangkan antibodinya ada 2 antibodi anti A dan anti B. Itulah mengapa Golongan darah O tidak bisa menerima dari A, B, atau AB (Kenapanya dari penjelasan yang tadi sudah saya sampaikan) Belum ngerti? Baca lagi ![]() ![]() ![]() Oke ini penjelasan mengapa AB dengan O harus dihindari... Jika Pendonor O kepada resipien AB... Jika plasma darah O yang kaya akan antibodi anti B atau anti A bertemu resipien berantigen A atau B. Haduuuhh kebayang kan gan? Bisa-bisa terjadi penyakit anemmia akut nantinya si resipiennya tuh. ![]() Nahh jika Pendonor AB kepada resipien O... Plasma darah O yang kaya akan antibodi anti A atau anti B bertemu darah pendonor AB yang berantigen A atau B. SIA SIA kan gan? Yang ada darah si pendonor habis di hancurkan Antibodi anti A dan B si darah O. Dan resistensi resipien O terhadap golongan darah AB akan meningkat maksudnya antibodinya akan meningkat. Sama saja seperti kita mengimunisasi... Itulah megapa darah AB tidak bisa mendonorkan ke semua golongan darah... Semoga bisa dipahami, dan memberikan info kepada agan. Maaf kalo penjelasannya berbelit ![]() Secara teori AB itu memang resipien universal... Tapi jika dipraktekan di kedokteran seperti yang ada diatas. Jika ada yang bergolongan darah AB sebisa mungkin menerima dari AB pula, dikhawatirkan terjadi resistensi akut, yang akan mngakibatkan tidak terjadinya homeostasis dalam tubuh (disorder) CMIWW ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|