Gini gan , ane baru tau dari nenek ane ternyata ada keluarga ane yg jadi korban burung besi nya rusia
namanya Pak Darwin Pelawi dan anaknya Santi
dia itu Direktur Operasional Pelita Air
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Foto:
ane ga perlu melon ato di rate TAPI ANE PERLU DOA DARI ceriwiser SEMUA
[spoiler=open this] for Berita:
[/quote]
Quote:
Bapak dan Anak Jadi Korban Pesawat Sukhoi
Awaludin - Okezone
Jum'at, 11 Mei 2012 00:57 wib wib
Sukhoi Superjet 100 (Foto:Wikipedia)
Sukhoi Superjet 100 (Foto:Wikipedia)
JAKARTA - Keluarga korban jatuhnya pesawat Shukoi Superjet-100 masih mendatangi Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur hingga dini hari ini. Seperti yang dilakukan oleh Mulyana (28) dan Putri (26) yang datang dari Malang, Jawa Timur.
Sanak saudara mereka yang menjadi korban pesawat Shukoi yakni, Darwin Pelawi yang merupakan karyawan Pelita Air dan Santi Karyawan Sky. Keduanya merupakan ayah dan anak.
"Untuk melihat kabar Pak De' (Darwin) dan Santi mereka bapak dan anak. Kita baru datang dari Jawa Timur," ucap Putri kepada wartawan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/5/2012).
Kata Putri, dirinya baru dikabarkan oleh keluarga Darwin dan Santi yang berada di Jakarta. "Kita baru dikabarin dari keluarga di Jakarta, perwakilan keluarga sudah kesana (Bogor). Kita jarang komunikasi dengan mereka," tambahnya.
Saat ini, Mulyana dan Putri pergi ke ruangan informasi untuk menanyakan perihal kabar kedua saudaranya itu.
"Kita mau daftar dulu mas, belum ditemukan kita mau ke informasi dulu. Kita mau nanya gimana kabar mereka," tutup Mulyana. Okezone
Quote:
Jakarta Keluarga Direktur Operasional Pelita Air Service sempat memiliki firasat mengenai musibah yang menimpa Darwin Pelawi (54). Ia sempat enggan berangkat ke kantor dan berganti pakaian tiga kali.
"Dia itu seperti sedang buru-buru tapi juga malas-malasan berangkat ke kantor. Sempat ganti baju kerja tiga kali, biasanya nggak begitu," kata Kakak Darwin, Nila (62), saat ditemui di terminal keberangkatan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (11/5/2012).
Menurut Nila, pada pagi di hari keberangkatan Darwin bertingkah tak seperti biasanya. Ia seperti sedang terburu-buru hendak melakukan sesuatu, namun ia enggan berangkat ke kantor. Bahkan, ia sempat tiga kali berganti baju kerja sebelum berangkat ke kantor.
Nila menuturkan bahwa Darwin tak memberi tahu pihak keluarga akan ikut terbang bersama Sukhoi. Pihak Pelita Air Service mengkonfirmasi bahwa Darwin rapat di Pelita Airlines dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
"Kita nggak tahu dia naik Sukhoi, istrinya juga nggak tahu. Pagi-pagi memang dia rapat sampai jam 11, mungkin dia naik yang kedua," tuturnya.
Nila baru mengetahui kabar Darwin setelah melihat berita di televisi. Saat itu, ia dan anggota keluarganya langsung menghubungi pihak Pelita Air Service untuk mengonfirmasi keberadaan Darwin.
"Terus ada orang Pelita datang ke rumah, ngabarin, semuanya kaget," ucapnya.
Saat ini Nila dan saudara-saudaranya menunggu kabar Darwin di terminal kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma. Sementara istri dan anak-anak Darwin berada di rumah menerima kunjungan tetangga dan keluarga yang datang.
Darwin ikut dalam penerbangan Sukhoi sebagai undangan VVIP. Ia termasuk dalam rombongan kedua Joy Flight Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang terbang melintasi wilayah Gunung Salak.
Liputan6.com, Jakarta: Bangkai pesawat Sukhoi Superjet 100 terlihat di tebing curam, wilayah Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5). Keluarga yang telah menunggu kepastian nasib para penumpang sejak kemarin mengaku lega. Masih ada rasa janggal di hati lantaran kepastian para korban ditemukan hidup atau tewas belum dapat dipastikan.
Salah satunya keluarga Direktur Operasional Pelita Air Kapten Darwin Pelawi yang ikut menjadi penumpang pesawat nahas itu. Sejak Kamis pagi, keluarga telah mendatangi Lanud Halim Perdanaksumah, Jakarta Timur, untuk menanyakan bagaimana kondisi terakhir pesawat Sukhoi. Keluarga juga telah membawa pakaian korban dan menjalani tes DNA untuk keperluan identifikasi.
"Tante dari pagi udah ke Halim sama anaknya buat tahu kepastian. Sekarang keluarga masih kumpul di rumah om. Mudah-mudahan seluruh korban selamat. Amin," kata keponakan Kapten Darwin, Adinda Putri Pelawi saat dihubungi Liputan6.com.
Menurut Adinda, Kapten Darwin pamit untuk melakukan rapat dengan Sukhoi di Lanud Halim Perdana Kusuma. Keluarga baru mengetahui Kapten Darwin menjadi penumpang Sukhoi dari kerabat dari Pelita Air.
Dua pekan sebelum kejadian, istri Kapten Darwin, Santana, sempat memiliki firasat akan kehilangan orang tercintanya itu. "Istrinya cerita udah dua minggu istrinya suka ke bangun malam cuma mau lihat wajah Om. Terus dia bilang dalam hati 'Tuhan aku enggak mau kehilangan orang ini'," ceritanya.
Sejumlah petinggi beberapa maskapai penerbangan di Indonesia ikut menumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang tengah menggelar demo flight. Maklum, misi penerbangan juga untuk memperkenalkan kepada khalayak Indonesia tentang performa pesawat produksi pabrikan Sukhoi dari Rusia tersebut [baca: Keluarga Kapten Darwin Waswas Menunggu Kabar]. (MEL) Liputan 6