Eksistensi vs Non Eksistensi

[bostempe]

Dikisahkan seorang biksu bertapa selama 7 hari 7 malam sambil mencari jawaban atas kontradiksi eksistensi vs non-eksistensi. Tuhan memberikan bocoran awal ke biksu itu, menyuruhnya agar bertapa dengan postur tubuh sempurna dan ketenangan jiwa. Mengikuti saran itu, biksu merasakan lonjakan energi dan mata batinnya terbuka, surga langit ketujuh mendadak terbuka lebar baginya. Biksu melayang melewati pelangi yang ada di samping Tuhan itu sendiri yg duduk di kursi kebesaranNya. Paduan suara dari surga mulai menyanyikan lagu lagu pujian dalam semua bahasa yang ada di bumi.



Alam semesta mendadak terhampar dibawah kaki biksu itu dan seluruh rahasianya meresap ke biksu itu. 1 minggu di bumi, dan 1000 tahun di surga, biksu itu tetap bertahan dengan postur sempurna dan ketenangan jiwa. Kemudian Tuhan menghampiri biksu itu dan berkata, �Kini kaulah penguasa tertinggi alam semesta, Aku akan berikan kerajaanKu. Mintalah, dan apapun yg kamu minta akan Kuberikan.�



Biksu menjawab dgn nada merendah, �Tuhanku, aku kini tidak punya keinginan apapun lagi, walau begitu aku masih belum menemukan jawaban paradoks ilusi itu. Saya ragu jika Tuhan itu beneran ada. Namun aku hargai tawaranMu. Jika aku tidak berhasil menjawab misteri eksistensi vs non-eksistensi, maka aku tidak bisa menerima tawaranMu.�



Tuhan merasa kasian padanya dan berkata, �Aku bisa saja memberimu 1000 tahun lagi agar kamu bisa menyelesaikan misteri itu. Tapi bukan eksistensiKu yang harus kamu pikirkan.�



Mendadak biksu itu tersadar jika ia baru saja berhasil menemukan jawaban atas paradoks nya eksistensi vs non-eksistensi.



Ternyata Tuhan itulah jawabannya. Menyangkal keberadaan Tuhan itu sama saja menyangkal keberadaan diri kita sendiri.