Sharing pengalaman MENGECEWAKAN dengan Padi Advertising Jogja

[rajamacan]

Sharing pengalaman MENGECEWAKAN dengan Padi Advertising Jogja :berbusa

Saya Guntur, pemilik dari CyberLeech.com



Saya adalah mantan customer Padi Advertising Jogja (selanjutnya ditulis : PAJ).

Saya langganan baliho di perempatan Galeria Jogja, 4 x 6 meter, sudah dari Oktober 2011.



Dan selama itu setiap bulan saya selalu perpanjang kontrak bulanan, dengan harga 6 jt / bulan.



Setiap akhir bulan saya selalu mendapat konfirmasi apakah saya mau perpanjang atau tidak.



Kontrak saya terakir berakir 30 April.



Dan saya berpikir seperti biasa, langsung diperpanjang + ada konfirmasi.

Tapi kmrn tidak ada konfirmasi / invoice masuk sama sekali.







10 May malam



saya kaget saat lewat daerah tsb, baliho saya sudah digantikan dengan iklan lain.



Saya langsung kaget dan menelpon Pak Sudaryanto (pemimpin PAJ).



Dia menjawab "sudah diambil oleh pihak lain dan diambil 7 jt / bul, sudah dibayar tunai selama 4 bulan ke depan."



Saya tanya, "Kenapa tidak ada konfirmasi sbelumnya? Kalo memang harga ditawar lebih tinggi kan seharusnya tanya dulu ke saya apakah saya masih berminat atau tidak dengan harga segitu? Baru setelah itu baru bs diputuskan."



Pak Sudaryanto blg karna ada miskomunikasi dan dari bawahan kantor mendadak sudah deal.




[/quote]

###

Mana profesionalisme nya?

Hanya karna uang lebih tinggi sedikit, langsung diberikan ke orang lain TANPA konfirmasi ke cust yg masi aktif?

###









11 May



pagi, siang, sore, malam, saya coba telpon Pak Sudaryanto untuk info slanjutnya, tidak pernah diangkat, sms jg tidak dibalas.



Malamnya saya dapat email dari kantor padi, mereka minta maaf soal kasus itu, dan menawarkan lokasi tsb dengan harga 7 juta, dan bisa diorder stelah september (setelah pihak ini selesai).

###

Ada kasus, pemimpinnya menghilang tidak tanggung jawab menyelesaikan masalah, dan menyelesaikan hanya lewat email ???

Saya pihak yg dirugikan, posisi baliho diambil orang, dan saya yg harus mengalah?

###











12 May



saya inisiatif datang ke kantor PAJ.

Dan tnyata Pak Sudaryanto ada disana.

(Lalu kenapa ga angkat telpon dr kmrn ya???)



Dan dari percakapan yg terjadi, saya menjelaskan kekecewaan saya, dan dia pun terlihat arogan menanggapinya dengan membawa2 hal :

"tidak ada kontrak tertulis resmi bahwa anda akan perpanjang setiap bulan".



Saya tahu posisi saya lemah disini, dari sisi hukum, PAJ memang benar.





Yg janggal adalah selama ini dari pihak PAJ memang TIDAK PERNAH mengajak untuk membuat kontrak / memberi kontrak tertulis secara langsung.

Tidak pernah ada kontrak tertulis, hanya ada invoice & kuitansi.

###

terlihat posisi customer selalu lemah

###







tapi saya ingat sekali percakapan saya beberapa bulan lalu yg membuat saya santai2 saja dengan perpanjang bulanan.

"Pak Sudaryanto, apakah saya bisa perpanjang 6 bulanan skaligus?"

"Bisa"

"Apakah saya harus membayar full di depan?"

"Ga perlu, bayar per bulan pun tidak apa2"



Percakapan itulah yg menjadi pegangan saya, kenapa saya biasa2 saja dan perpanjang perbulan santai seperti biasa.

Memang saya tidak ada bukti otentik, tp itulah yg terjadi.

###

Lalu kenapa mendadak skrg begitu ada cust lain yg membayar lebih, langsung diserahkan?

Kenapa tidak konfirmasi dulu ke saya apakah saya berminat dengan harga tsb atau tidak?

###







dan dari percakapan yg terjadi, terlihat Pak Sudaryanto sangat plin plan,

dia hanya melihat dari 1 sisi, yaitu keuntungan, tidak melihat bagaimana mempertahankan customer.





itu yg saya sangat nilai kurang.

dan bahkan dia tetap berkata :



"itu prinsip saya, sebagai orang dagang, yg dipentingkan adalah CUAN (keuntungan), mungkin prinsip anda berbeda dengan saya"



dan PAJ tetap tidak bisa melepas kontrak dengan pihak yg menyewa skrg, dan tetap saya yang harus mengalah.

[quote]





###

Terlihat yg dipentingkan PAJ hanyalah UANG.

padahal uang didapat dari customer, bagaimana mungkin ada customer lagi bila perilaku mereka terhadap customer seperti itu?

Luar biasa, saya yg dirugikan, PAJ yg salah, dan saya yang harus mengalah ?

###







HERAN, perusahan besar seperti PAJ, ternyata beginilah cara memperlakukan customer, tidak bisa menjaga relasi yg baik dengan customer.



dan dari percakapan tadi, banyak sekali kata2 Pak Sudaryanto yg keras, tidak mau mengalah, dan sangat membuat saya kecewa, karena terlihat sekali arogansi dari seorang pemimpin yg tetap tidak mau kalah.





Semoga tidak ada yg mengalami kasus serupa dengan saya, ini hanya sekedar sharing, saya bercerita jujur apa adanya sesuai kasus yg terjadi.



mengenai percakapan detail yg terjadi, bisa sharing langsung dengan saya, karena susah kalau dijabarkan 1-1 disini.





Sharing pengalaman MENGECEWAKAN dengan Padi Advertising Jogja :berbusa