Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
bostempe's Avatar
bostempe bostempe is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,975
Rep Power: 16
bostempe mempunyai hidup yang Normal
Default Bule, kok Ngomong Sunda?

[/quote]
Quote:





Quote:





Sebelumnya Bantu Rate Dulu Ya Gan















Quote:





Bule, kok Ngomong Sunda?







Quote:
Quote:





Mudahan Akan Jadi Hot Thread






[quote]






Originally Posted by assembled



Sudah jadi hal yang lumrah mendapati bule berkelakar dalam bahasa Indonesia terutama di Indonesia, walaupun sudah bisa dijamin aksennya pasti kental. Kita tahu banyak sekali ekspatriat yang mengadu nasib dengan menjadi eksekutif di perusahaan-perusahaan swasta. Ya sudah bisa ditebak kesejahteraan mereka luar biasa jauh dengan pegawai lokal, sekalipun dari segi kualifikasinya, bisa jadi setaraf. Itulah realitas bangsa kita yang masih menjungjung tinggi segala seuatu �berbau� bule.



Di lembaga-lembaga bahasa Inggris pun, fenomena bule mengajar sudah membludak. Betapa tidak, memasang seorang bule saja sebagai pengajar bisa menjadi daya tarik hebat untuk menjaring siswa. Masalah kualifikasinya, jangan tanya. Sebagian hanyalah bemodalkan takdir jadi bule yang tentunya fasih dalam bahasa Inggris. Salah satu teman bule saya di sini yang pernah mengajar bahasa Inggris di Indonesia mengaku pernah dibuat kesal oleh kolega bulenya sendiri karena sering mengarang cerita ketika disodori pertanyaan-pertanyaan kebahasaan. Sebagian bule-bule ini tidak bisa berbahasa Indonesia. Atau bahasa Indonesianya tidak fungsional.



Kembali ke urusan bule berbicara bahasa kita, saya pernah �ditipu� mentah-mentah oleh seorang bule. Ketika menjadi trainee di salah satu hotel berbintang di Bandung, saya pernah melayani tamu bule yang memesan Soto Madura. Dia penasaran apa itu Madura. Saya pun menjelaskannya sebatas pengetahuan saya. Akhirnya, kami pun berbincang panjang mengenai pelbagai hal. Sampai pada satu pertanyaan, �Sir, where are you from?� tanya saya. Dia jawab, �Oh, I�m from Bogol.� Saya langsung merasa bodoh karena belum pernah dengar negara bernama Bogol. Saya terus bertanya mengenai negaranya itu, yang dia jawab dengan antusias, sambil sesekali melempar senyum. Akhirnya, dia bilang sambil tertawa lebar, �Saya dari Bogor, Pak Eri.� Saya pun ikut tertawa, walaupun masih bingung. Mana mungkin orang bule fasih bahasa Inggris berasal dari Bogor, sekalipun bahasa Indonesianya juga fasih. Dia pun akhirnya terus terang bahwa asalnya dari Belanda tapi sudah begitu lama kenal tinggal di Bogor. Jadi Bogor sudah menjadi asalnya. Ah dasar bule !



Intinya sekalipun secara persentase mungkin tidak banyak, tidak sedikit juga bule fasih berbahasa nasional kita. Bisa jadi, sebagian kita pernah menjumpai contohnya. Tapi, bule berbahasa Sunda, sepertinya agak sulit mendapatinya.



Perkiraan saya salah besar. Saya pergi ke kota Minneapolis, tepatnya ke Universitas Minnesota, untuk menghadiri International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics yang ke-14. Saya sudah bisa menduga akan menjumpai bule-bule yang nyeroscos dalam bahasa Indonesia, karena toh konferensinya juga berkaitan dengan itu. Dugaan saya betul seratus persen. Banyak bule yang menggunakan bahasa Indonesia. Namun, tanpa disangka, seorang bule menghampiri saya selepas presentasi. �Kumaha damang?� ucap dia. Sontak saja saya kaget. Siapa mau menyangka bule berbicara Sunda di tanah airnya sendiri. Setelah berbincang sekian lama, baru diketahui bahwa dia menikah dengan orang Indonesia dan banyak berinteraksi dengan orang Sunda. Pantesan!



Pengalaman unik bertemu dengan bule berbahasa Sunda ini memang cukup membahagiakan. Ada juga toh orang asing yang belajar bahasa daerah (baca: Sunda). Padahal, di tempat asalnya sendiri, bahasa Sunda ini semakin dicuekkan oleh penutur aslinya. Tidak sedikit orang asli Sunda yang tidak tahu bahasa Sunda sama sekali. Ironis, kan?



Saya melamun, jangan-jangan suatu hari nanti, orang-orang semacam yang tadi disebutkan semakin bertambah dan bahkan bahasa Sunda dijadikan bahasa kesehariaanya. Sementara, di bumi parahyangan sendiri, orang-orang Sunda yang mungkin �malu� belajar dan berbahasa Sunda semakin fasih berbahasa Inggris dan Inggris dijadikan bahasa kesehariannya. Kalau ini terjadilah, wah, nampaknya kiamat sudah dekat. Namun, itu cuman lamunan. Semoga
.

















Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:38 PM.


no new posts