Diet Kantong Plastik Barengi Earth Hour 2012

rajamacan

[/quote]

Quote:

JANGAN LUPA MAMPIR KE OFFICIAL THREAD EARTH HOUR 2012

Diet Kantong Plastik Barengi Earth Hour 2012

[quote]

Jakarta (ANTARA News) - Pengurangan penggunaan kantong plastik atau dipopulerkan dengan diet kantong plastik, menjadi salah satu aksi nyata kampanye "Earth Hour" 2012 yang diselenggarakan komunitas pecinta lingkungan di Kota Bandung.

"Pada penyelenggaraan Earth Hour kali ini dikaitkan dengan permasalahan di daerah masing-masing, seperti Bandung yang permasalahan terbesar adalah sampah maka dikaitkan dengan diet kantong plastik," kata Koordinator Kampanye Program Iklim dan Energi WWF, Verena Puspawardani, di Jakarta, Senin.

Diet kantong plastik adalah salah satu gaya hidup yang didukung Earth Hour sebagai aksi nyata dari gaya hidup ramah lingkungan.

Kampanye "Earth Hour" dalam bentuk mematikan lampu dan alat elektronik lainnya selama satu jam mulai pukul 20.30-21.30 pada 31 Maret 2012 akan digelar di 18 kota di tanah air.

Kota-kota yang akan ikut menggelar kampanye penghematan energi tersebut yaitu Banda Aceh, Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Malang, Surabaya, Kediri, Sidoarjo, Banjarmasin, Samarinda, Manado, Gorontalo dan Makassar.

Tahun ini, kampanye "Earth Hour" mengusung tema "Ini Aksiku! Mana Aksimu?" sebagai bentuk tantangan kepada publik terutama bagi yang belum mengenal kampanye tersebut agar termotivasi untuk ikut berpartisipasi juga.

Kampanye "Earth Hour" adalah salah satu upaya menunda pemanasan global dan krisis lingkungan lain dengan mengajak setiap individu mengubah gaya hidup menjadi hemat energi.

Sasaran kampanye ini adalah penggunaan lampu dan alat elektronik karena siapa saja bisa dengan mudah mematikan lampu dan alat elektronik dengan satu jari sehingga setiap individu dari berbagai usia dan status sosial ekonomi bisa berpartisipasi.

Sejak dimulai pada 2009, "Earth Hour" difokuskan di Pulau Jawa dan Bali karena porsi konsumsi listrik yang sangat tinggi fokus di dua pulau tersebut hingga mencapai 78 persen disebabkan penggunaan oleh 68 persen konsumen.

Dari mayoritas tersebut 25 persen hanya untuk DKI Jakarta dan Tangerang dan yang paling tinggi adalah konsumsi rumah tangga hingga mencapai 33 persen.

(D016)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT � 2012

SUMBER

THREAD INI DIBUAT OLEH :

AND

Menu