FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
JAKARTA - Rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen pada tahun depan, dihimbau untuk dikaji ulang. Pasalnya, masalah perhitungan kenaikan TDL pada tahun ini dianggap masih belum benar-benar tuntas.
Menurut pengamat kelistrikan Iwa Garniwa, pemerintah harus terlebih dahulu menuntaskan masalah perhitungan kenaikan TDL per Juli tahun ini, jangan sampai masalah perbedaan perhitungan ini nantinya terulang kembali. "Kenaikan TDL yang baru itu nantinya harus benar-benar jelas berapa persen kenaikannya, jangan sampai salah perhitungan dengan dunia industri dan pihak lainnya seperti kasus kenaikan TDL per Juli kemarin. Pemerintah selesaikan dulu lah perhitungan TDL tahun ini, setelah itu tuntas baru bisa menetapkan kenaikan TDL tahun depan," tutur Iwa saat dihubungi okezone di Jakarta, Selasa (17/8/2010). Meski beberapa waktu lalu sejumlah pihak industri dan PT PLN (Persero) telah menyepakati kenaikan TDL dengan batas maksimum 18 persen, namun menurutnya kenaikan lebih dari 20 persen masih sangat mungkin terjadi, termasuk golongan pelanggan rumah tangga. Dia mencontohkan perhitungan tarif pada rumahnya yang berkapasitas 3.500 VA. Menurutnya, berdasarkan perhitungannya, rekeningnya bisa dikenakan kenaikan tarif di atas 60 persen. Namun memang dia mengakui hingga saat ini belum menerima rekening tagihan listrik baru tersebut. "Saya harap itungan saya itu salah. Tapi itu yang saya khawatirkan, masih adanya perbedaan perhitungan TDL ini," ujarnya. Selain itu, yang paling penting menurutnya adalah komitmen pemerintah untuk mengelektrifikasi sekira 36 persen masyarakat Indonesia yang belum teraliri listrik. Memang, lanjutnya, pemerintah berjanji untuk meningkatkan rasio elektrifikasi negeri ini. Tapi janji saja menurutnya tidak cukup, butuh komitmen yang kuat serta konsistensi pemerintah untuk merealisasikannya. "Memang sudah ada upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi ini, tapi belum menyeluruh. Pemerintah harus konsisten menaikkan TDL ini dalam rangka apa? Kalau memang untuk melistriki masyarakat yang belum teraliri listrik, ya harus dibuktikan," ungkapnya. Dia pun pesimis terhadap rencana PLN yang mencanangkan 75:100, yakni 75 tahun Indonesia merdeka, 100 persen rasio elektrifikasi negeri ini. Menurutnya, PLN terlalu berani mencanangkan target tersebut, karena 10 tahun bukan lah waktu yang mudah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi sebanyak 100 persen. "Itu terlalu berani PLN mencanangkan target tersebut. 10 tahun bukan lah waktu yang mudah untuk mengelektrifikasi 36 persen masyarakat yang masih belum memperoleh listrik," tukasnya. sumber : http://economy.okezone.com/read/2010...15-harus-jelas Terkait:
|
#2
|
|||
|
|||
![]()
parah dah PLN ini skrg. dgr2 ada yg tarif listrik kemaren2 itu 400rb, skrg jadi 800rb. Ini nih yg jadi salah satu faktor terbesar kenaikkan harga dibidang manufakturing. Terakhir inflasi dan pemecatan karyawan gede2an.
![]() |
![]() |
|
|