KENDARI, KOMPAS.com - Tim SAR, hingga Selasa (15/1/2013), masih terus melakukan pencarian terhadap 10 anak buah kapal (ABK) KM Kembang Doa yang tenggelam di sekitar 18 mil arah timur perairan Binongko Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, akibat dihantam ombak pada Minggu siang.
Pencarian korban kapal tenggelam yang dinyatakan hilang itu masih menemui kendala, akibat cuaca buruk di Perairan Binongko. Upaya pencarian korban tersebut hanya sampai pukul 17.30 wita, kemudian dilanjutkan pagi ini.
Koodinator tim pencarian, Basrano mengatakan upaya pencarian korban kapal tenggelam untuk hari kedua belum membuahkan hasil. Pihaknya telah melakukan pencarian sampai radius 10 mil dari lokasi kapal tenggelam yakni 18 mil selatan pulau Binongko. " Tim pencarian sebanyak 21 orang yang melibatkan tujuh orang dari SAR Kendari, dua orang dari Pol Air Polda Sultra, dua personil Angkatan Laut dan 10 orang warga setempat yang menggunakan KN Nisma Harapan," ungkap Basrano.
Selain itu, pencarian 10 ABK kapal yang hilang juga melibatkan kapal patroli 642 dari Mabes Polri yang secara kebetulan sedang melakukan patroli di perairan Kepulauan Tukang Besi nama lain dari Wakatobi.
Dikatakan Basrano, berdasarkan SOP pencarian korban kecelakaan di laut akan dilakukan selama tujuh hari. Jika belum ditemukan bisa diperpanjang tujuh hari kemudian, akan tetapi apabila sebelum tujuh hari semua korban telah ditemukan, maka tim akan menghentikan operasi pencarian.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah kapal motor bernama Kembang Doa dengan bobot GT 144, tenggelam di sekitar 18 mil arah timur perairan Binongko Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, akibat dihantam ombak, Minggu siang. Kapal yang memuat pakaian bekas itu bertolak dari Maumere, NTT menuju Wanci Kabupaten Wakatobi. Akibatnya, sepuluh anak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang.
Juru bicara Kantor Badan SAR Kendari, Wahyudi mengatakan, KM Kembang Doa 144 GT itu tenggelam dalam perjalanan setelah dihantam gelombang setinggi tiga meter.
sumber