kukubimasakti
27th May 2012, 04:51 PM
Tarum (dari bahasa Sunda), nila, atau indigo (Indigofera, suku polong-polongan atau Fabaceae) merupakan tumbuhan penghasil warna biru alami. Orang Jawa menyebutnya sebagai tom. Penggunaan zat pewarna pakaian ini terutama dilakukan dalam pembuatan batik atau tenun ikat tradisional dari Nusantara. Zat pewarna indigo, sebagai produk dari tumbuhan ini, juga merupakan komoditi dagang yang penting.
Tarum atau indigo digunakan untuk nama berbagai jenis tumbuhan penghasil warna biru, kebanyakan dari marga Indigofera. Tarum atau indigo yang menghasilkan zat warna alami biru adalah Indigo tinctoria. Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak).
Tumbuhan ini sangat baik karena menyuburkan tanah dan dapat menahan erosi.
[/spoiler] for klasifikasi ilmiah indigo:
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/5jrsu878.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Upafamili : Faboideae
Bangsa : Indigofereae
Genus : Indigofera
Spesies : Indigofera tinctoria
Sejarah Tarum (Indigofera tinctoria)
[/quote]
Pada mulanya para pengusaha batik menggunakan pewarna alami untuk mewarnai kain batik mereka, yang terbesar berasal dari warna tarum. Kemudian zat pewarna buatan didatangkan dan diperkenalkan kepada para pengusaha batik. Di luar dugaan, pengusaha batik lebih memilih untuk menggunakan pewarna buatan. Ketika pemerintah kolonial Belanda menghentikan impor pewarna buatan pada tahun 1914, reaksi keras datang dari pengusaha batik. Sejak tahun 1914/1915 itulah, pamor tarum terus merosot dan tidak ada yang berusaha mengolah tarum secara lebih mudah. Bahkan kini, di bumi tarum sendiri, di Pataruman, di kawasan eks Tarumanagara, termasuk Sungai Citarum, tak ada lagi tumbuhan tarum sehingga masyarakatnya tak mengenalinya lagi.
Cara Budidaya Indigofera tinctoria
Indigofera tinctoria bisa dibudidayakan dengan 2 cara yaitu :
1. Stek --> Stek yang digunakan diambil dari cabang yang paling kuat pertumbuhannya, dipotong sepanjang 30 cm dengan pisau yang tajam agar tidak sobek. Setelah dipotong, disimpan di tempat yang dingin dengan ujung stek diletakkan di bagian atas, dibiarkan selama 1-3 hari sampai permukaan potongan stek kering. Setelah itu, barulah 2-3 stek ditaman dalam satu lubang. Tunas tampak setelah 2 minggu.
2. Biji --> tiap lubang ditanami 3-4 butir, atau disemai terlebih dahulu. Semaian baru dipindahkan pada umur 1-1,5 bulan. Setelah itu, mulai disiangi dan barisan tanahnya dibentuk menjadi semacam pematang. Satu bulan kemudian disiangi dan ditinggikan lagi. Baru pada usia 4-5 bulan, tarum dapat dipotong.
Menentukan waktu panen yang tepat memang agak sulit karena sulit berharap daun merata hijaunya. Sementara itu, bila daunnya yang berwarna hijau tua itu mulai layu dan menguning, hasil indigo menjadi kurang.
Petani yang berpengalaman cukup meremas daunnya dengan jari, ia dapat menentukan waktu panen dengan melihat warna daun yang diremas dan aroma bau daunnya. Pengumpulan daun tarum dilakukan pagi hari dengan cara memotong cabang dekat batang.
Proses pembuatan zat warna alami dari daun Indigofera tinctoria
for proses pembuatan zat warna alami blue indigo:
1. Proses fermentasi --> Daun indigo direndam dengan air selama semalam agar terjadi proses fermentasi enzimatik. Fungsi perendaman adalah untuk mengkonversi indicant glikosida yang secara alami ada pada daun indigo menjadi indigotin.
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/ot4fal3y.jpg
2. Proses aerasi --> Dengan menggelembungkan udara pada air hasil rendaman daun indigo
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/stumx5eb.jpg
3. Proses sedimentasi --> Mengendapkan zat warna yang telah terbentuk, dilakukan selama semalam.
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/hkjgjt4p.jpg
4. Proses penyaringan dan penjemuran --> untuk mendapatkan produk zat warna dalam bentuk serbuk agar dapat tahan disimpan dalam waktu yang lama.
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/tkofyivy.jpg
Contoh produk batik yang diwarnai dengan zat warna alami blue indigo.
for batik indigo:
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/bsuzwx3y.jpg http://cdn-u.kaskus.co.id/71/li5onufk.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/vgi3slg0.jpg http://cdn-u.kaskus.co.id/71/3apc3waa.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/jlhx5j8t.jpg http://cdn-u.kaskus.co.id/71/cgeuykqm.jpg http://cdn-u.kaskus.co.id/71/xughvw3l.jpg
Kelebihan zat warna alami blue indigo dibandingkan dengan zat warna sintetik :
- 100 % alami
- mudah digunakan (hanya tinggal dilarutkan dengan air)
- warnanya khas dan tidak mudah luntur
- non-carcinogen (tidak menyebabkan kanker)
- sangat ramah lingkungan
[quote]
Komposisi :
Indigo 30�40 %
Kalsium 10 %
Alum (tawas) 10 %
Senyawa Organik lain 40-50 %
Penggunaan : untuk pewarna benang, kain katun, kain sutra, jeans, dan lain-lain.
Sekedar sharing informasi mudah2an menambah pengetahuan agan-agan sekalian.
Bagi yg sudah iso klo berkenan ane minta :melonndan: nya dong gan
Bagi yg belum iso tlg bantuin :rate5:rate5:rate5:rate5:rate5 ya gan.
Bagi yang berminat pengen beli serbukny silahkan KLIK brosur di bawah ini:
[spoiler=open this] for brosur indigo:
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/8rcevwl0.jpg (http://ceriwis.us/showthread.php?p=672057772)
atau pm ane aja..
Yang masi abu2 silahkan komen,, ntar ane melonin deh pake prime id ane :D..
</div>
Tarum atau indigo digunakan untuk nama berbagai jenis tumbuhan penghasil warna biru, kebanyakan dari marga Indigofera. Tarum atau indigo yang menghasilkan zat warna alami biru adalah Indigo tinctoria. Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daun (dalam jumlah banyak).
Tumbuhan ini sangat baik karena menyuburkan tanah dan dapat menahan erosi.
[/spoiler] for klasifikasi ilmiah indigo:
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/5jrsu878.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Upafamili : Faboideae
Bangsa : Indigofereae
Genus : Indigofera
Spesies : Indigofera tinctoria
Sejarah Tarum (Indigofera tinctoria)
[/quote]
Pada mulanya para pengusaha batik menggunakan pewarna alami untuk mewarnai kain batik mereka, yang terbesar berasal dari warna tarum. Kemudian zat pewarna buatan didatangkan dan diperkenalkan kepada para pengusaha batik. Di luar dugaan, pengusaha batik lebih memilih untuk menggunakan pewarna buatan. Ketika pemerintah kolonial Belanda menghentikan impor pewarna buatan pada tahun 1914, reaksi keras datang dari pengusaha batik. Sejak tahun 1914/1915 itulah, pamor tarum terus merosot dan tidak ada yang berusaha mengolah tarum secara lebih mudah. Bahkan kini, di bumi tarum sendiri, di Pataruman, di kawasan eks Tarumanagara, termasuk Sungai Citarum, tak ada lagi tumbuhan tarum sehingga masyarakatnya tak mengenalinya lagi.
Cara Budidaya Indigofera tinctoria
Indigofera tinctoria bisa dibudidayakan dengan 2 cara yaitu :
1. Stek --> Stek yang digunakan diambil dari cabang yang paling kuat pertumbuhannya, dipotong sepanjang 30 cm dengan pisau yang tajam agar tidak sobek. Setelah dipotong, disimpan di tempat yang dingin dengan ujung stek diletakkan di bagian atas, dibiarkan selama 1-3 hari sampai permukaan potongan stek kering. Setelah itu, barulah 2-3 stek ditaman dalam satu lubang. Tunas tampak setelah 2 minggu.
2. Biji --> tiap lubang ditanami 3-4 butir, atau disemai terlebih dahulu. Semaian baru dipindahkan pada umur 1-1,5 bulan. Setelah itu, mulai disiangi dan barisan tanahnya dibentuk menjadi semacam pematang. Satu bulan kemudian disiangi dan ditinggikan lagi. Baru pada usia 4-5 bulan, tarum dapat dipotong.
Menentukan waktu panen yang tepat memang agak sulit karena sulit berharap daun merata hijaunya. Sementara itu, bila daunnya yang berwarna hijau tua itu mulai layu dan menguning, hasil indigo menjadi kurang.
Petani yang berpengalaman cukup meremas daunnya dengan jari, ia dapat menentukan waktu panen dengan melihat warna daun yang diremas dan aroma bau daunnya. Pengumpulan daun tarum dilakukan pagi hari dengan cara memotong cabang dekat batang.
Proses pembuatan zat warna alami dari daun Indigofera tinctoria
for proses pembuatan zat warna alami blue indigo:
1. Proses fermentasi --> Daun indigo direndam dengan air selama semalam agar terjadi proses fermentasi enzimatik. Fungsi perendaman adalah untuk mengkonversi indicant glikosida yang secara alami ada pada daun indigo menjadi indigotin.
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/ot4fal3y.jpg
2. Proses aerasi --> Dengan menggelembungkan udara pada air hasil rendaman daun indigo
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/stumx5eb.jpg
3. Proses sedimentasi --> Mengendapkan zat warna yang telah terbentuk, dilakukan selama semalam.
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/hkjgjt4p.jpg
4. Proses penyaringan dan penjemuran --> untuk mendapatkan produk zat warna dalam bentuk serbuk agar dapat tahan disimpan dalam waktu yang lama.
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/tkofyivy.jpg
Contoh produk batik yang diwarnai dengan zat warna alami blue indigo.
for batik indigo:
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/bsuzwx3y.jpg http://cdn-u.kaskus.co.id/71/li5onufk.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/vgi3slg0.jpg http://cdn-u.kaskus.co.id/71/3apc3waa.jpg
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/jlhx5j8t.jpg http://cdn-u.kaskus.co.id/71/cgeuykqm.jpg http://cdn-u.kaskus.co.id/71/xughvw3l.jpg
Kelebihan zat warna alami blue indigo dibandingkan dengan zat warna sintetik :
- 100 % alami
- mudah digunakan (hanya tinggal dilarutkan dengan air)
- warnanya khas dan tidak mudah luntur
- non-carcinogen (tidak menyebabkan kanker)
- sangat ramah lingkungan
[quote]
Komposisi :
Indigo 30�40 %
Kalsium 10 %
Alum (tawas) 10 %
Senyawa Organik lain 40-50 %
Penggunaan : untuk pewarna benang, kain katun, kain sutra, jeans, dan lain-lain.
Sekedar sharing informasi mudah2an menambah pengetahuan agan-agan sekalian.
Bagi yg sudah iso klo berkenan ane minta :melonndan: nya dong gan
Bagi yg belum iso tlg bantuin :rate5:rate5:rate5:rate5:rate5 ya gan.
Bagi yang berminat pengen beli serbukny silahkan KLIK brosur di bawah ini:
[spoiler=open this] for brosur indigo:
http://cdn-u.kaskus.co.id/71/8rcevwl0.jpg (http://ceriwis.us/showthread.php?p=672057772)
atau pm ane aja..
Yang masi abu2 silahkan komen,, ntar ane melonin deh pake prime id ane :D..
</div>