warungkopi
27th May 2012, 04:46 PM
Ane nubitol yang lg belajar bikin thread, klo ada salah2 ane mo'on ma'ap :hope:
menurut ane Beliau orang :2good: nomer 2 setelah walikota Surakarta gan
Beliau adalah
Sumartono Hadinoto
http://www.tabloidkampus.com/imagesberita/Sumartono.jpg
[/quote][quote]
Sekilas tentang Beliau
Raut wajahnya selalu semringah. Tempo bicaranya sedikit cepat,
namun mengesankan. Kepribadiannya yang terbuka dan hangat menjadikan
siapa saja betah bertukar pendapat dengannya. Dari soal plafon rumah
salah satu item bisnis yang digelutinya, sampai urusan gawat darurat
alias emergency.
Itu sebabnya, selain diamanahi dengan jabatan sekretaris di Pengurus
Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo, Martono demikian
panggilan akrabnya juga menjadi Komandan urusan kegawatdaruratan atau
Direktur Medical Action Team PMI Solo. Dia bahkan juga merangkap sebagai
Ketua Solo Emergency Response Unit (SERU) yang merupakan wadah
penanganan bencana luar biasa dari berbagai elemen masyarakat. Baik dari
PMI sendiri, Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret (UNS),
Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), maupun masyarakat umum.
Gerakan Martono memimpin tim penanganan kecelakaan begitu gesit dan
detail. Karena itu pula layanan ambulans 24 jam sebagai salah satu
fasilitas yang digerakkan Medical Action Team PMI Solo juga dilengkapi
peralatan dan paramedis yang komplet. Tak tanggung-tanggung, untuk
tunggangan pribadinya pun, dia pilih Nissan Terrano Kingsroad F2. Nomor
polisinya unik, AD 911 CA, sesuai dengan kode dan nomor telepon
kegawatdaruratan global.
Pada bodi dan kaca depan Nissan Terrano itu ditulis secara mencolok kata
"Emergency" dengan ukuran font besar berwarna oranye. Layaknya ambulans,
mobil itu juga dilengkapi peralatan pertolongan pertama yang cukup
lengkap. Demi menunaikan tugas suci tujuan PMI, Martono memang
senantiasa rela melibatkan tunggangannya itu dalam aksi-aksi Medical
Action Team ataupun SERU.
Tak hanya sigap merespons kecelakaan dan bencana, Martono juga selalu
menyempatkan memberikan kabar perkembangan kondisi maupun penanganan
korban kepada sejumlah pihak yang berkepentingan, termasuk wartawan
melalui short message service (SMS). Tak heran jika kemudian muncul
kelakar pada sebagian wartawan di Kota Solo, bahwa kalau Martono tak
kirim SMS, berarti kondisi aman dari bencana.
Kini untuk Medical Action Team juga bekerja sama dengan pemadam
kebakaran. Sehingga saat terjadi kebakaran sekaligus membutuhkan
pertolongan pertama, keduanya bisa langsung berbarengan, urai pemilik
nama asli Khoe Liong Hauw itu saat ditemui Espos di rumah sekaligus
tempat menjalankan roda bisnisnya yang berlabel Bengkel Candi di Jl Ir H
Juanda 150 Solo, Minggu (21/2). Tepatnya, di ruang kerjanya yang dinding
dan kaca pelapis meja kerjanya dipenuhi sertifikat kegiatan maupun
sertifikat penghargaan.
Pengalaman masa muda
Kegetolan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Winarso Hadinoto dan
Kusmartati terjun di urusan kegawatdaruratan memang bukan senyampang
belaka. Gerak juangnya itu tak lepas dari sejumlah pengalaman empiris
yang dialami sejak masa mudanya.
Salah satunya, saat Martono masih duduk di bangku SMA dan mulai aktif di
Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari). Suatu ketika pada pukul 03.00
WIB terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu keluarga
menjadi korban. Sumartono bersama sejumlah anggota lain Orari lalu turut
melarikan korban kecelakaan ke rumah sakit. Begitu pula saat menengok
ayah mertuanya di rumah sakit. Sumartono melihat seseorang terkulai
lemas karena tidak bisa menebus darah untuk kesembuhan keluarganya yang
sedang sakit.
Dari kejadian-kejadian itu, Martono merasa bahwa setetes darah begitu
berharga. Lantas Martono pun bertekad, suatu saat ia dapat menangani dan
mengurusi langsung soal kegawatdaruratan. Itulah sebabnya, di tahun
2005, saat diminta menjadi pengurus Bidang Organisasi dan Pembinaan
Ranting pada Pengurus Cabang PMI Kota Solo, ia langsung bersedia.
Sejumlah terobosan dilakukan Martono bersama rekan-rekannya.
Mengembangkan Medical Team Action sebagai bagian dari aktivitas Markas
Cabang PMI Solo. Juga menjaga amanat mengelola darah masyarakat. Unit
Transfusi Darah PMI Solo senantiasa menjaga agar stok darah di Kota Solo
dalam sehari tak kurang dari 1.000 kantong.
?Tiga tahun berjalan, Medical Action Team juga ingin terus mengubah pola
pikir masyarakat terkait pemanfaatan mobil ambulans,? ujar ayah dari
Wiranti Widyastuti Hadinoto ini. Pemahaman yang dimaksudnya adalah agar
masyarakat tahu bahwa ambulans tidak hanya digunakan bagi pasien yang
sakit berat saja, melainkan karena pasien memang butuh dibawa ke rumah
sakit dengan angkutan khusus. Soal biaya ambulans yang gratis, menurut
Martono itu disiasati dengan subsidi silang.
Mengurus 19 organisasi
Intensnya Martono menangani hal-hal berbau emergency, bukan berarti
membuatnya tak aktif di organisasi lain. Sebab Martono hingga kini
tercatat aktif menjadi pengurus di 19 organisasi. Mulai dari Perkumpulan
Masyarakat Surakarta (PMS) yang namanya juga seolah selalu melekat di
belakang nama Martono, sampai menjadi pengurus Dewan Harian Cabang (DHC)
1945.
Walaupun demikian banyak organisasi yang diurusnya, Martono mengaku
menjalani semuanya dengan mengalir saja. Dengan tetap memperhatikan
skala prioritas dan kedisiplinan waktu. Bagi Martono, bertemu dengan
banyak orang dengan segala multidimensinya adalah sebuah kenikmatan yang
tak terperikan. Makanya saya menjalani dengan senang hati, ungkapnya
sambil tersenyum simpul.
Namun, menurutnya semua yang dicapai sekarang juga tak luput dari
lecutan semangat pasca terpuruk setelah cita-citanya melanjutkan sekolah
ke luar negeri selepas SMA kandas. Pasalnya sang ayahanda yang
berprofesi sebagai pedagang batik meninggal saat Martono memasuki bangku
SMA.
Sejak itu, Martono hanya berpikir bagaimana mencari kawan
sebanyak-banyaknya agar dirinya tetap berguna. Dengan prinsip sekecil
apapun kontribusi yang diberikan jika ikhlas tentu akan mendapat
balasan. ?Sebab, siapa yang menanam pasti akan menuai hasilnya,
ujarnya.
Biodata
[/spoiler] for klick:
Nama : Sumartono Hadinoto
Lahir : Solo, 21 Maret 1956
Alamat : Jl Ir Juanda 150 Solo 57123
Keluarga
Istri : Meliana Kusyanto (Istri)
Anak : Wiranti Widyastuti Hadinoto
Pendidikan
Tahun 1963-1968 SD Widya Wacana (Warung Miri)
Tahun 1969-1971 Smp Widya Wacana Solo
Tahun 1972-1974 SMA Warga Solo
ORGANISASI
[spoiler=open this] for klick:
Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) --> Bendahara 1994-1999 --> Ketua Humas, Sosial dan Hukum 1999-2004 --> Ketua Humas dan Pelayanan 2004-2009
Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) --> Wakil bendahara 1994-1997 --> Bendahara 1997-1999 & 1999-2002 --> Ketua 2002-2005, 2005-2008 & 2008-2011
Lions Club Solo Bengawan (LCSB) --> Member 2000 --> Committe of Membership 2001 --> Committe of Social 2002 --> Lion Tamer 2003 --> Vice President 2004 --> President 2005, 2006 & 2007 --> Past President 2008
Dewan Harian Cabang 1945 (DHC 45)
Dewan Pertimbangan 2003
Ketua Biro Sosial Budaya 2007-2012
Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo
Pengurus Bidang Organisasi dan Pembinaan Ranting 2005
Komandan Satgana & Direktur
Medical Action Team 2006 --> Sekretaris 2006?2011
Solo Emergency Response Unit (SERU)-->Ketua 2007
Yayasan Kesejahteraan Tunanetra (Yaketuntra)-->Ketua 2008?2011
Pengurus cabang (Pengcab) Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia (PBSI) Solo-->Bendahara 1999-2003 & 2005-2009
Persatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta (Persis) --> Manager 2006, Bendahara 2007
Country Music Club Indonesia (CMCI )
Gubernur CMCI Chapter Solo 2004
Paguyuban Alumni Warga (PAW) --> Bendahara 2001
SMA Regina Pacis (Ursulin) --> Ketua Komite 2006
Marsudi Endah Tata Tentreming Ati (Radio Metta FM) -->Komisaris 2004-2007, Direktur Utama 2007-2010
Panti Asuhan Karuna --> Bendahara 2005-2008, Ketua 2008-->2011
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) --> Bendahara 2008-2013
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solo --> Ketua
PT Radio Solo Audio Utama (Radio SOLOPOS FM) --> Komisaris
Koran Jitu --> Penasihat
Sangat cinta pada almamater
Semasa berada di bangku SMA, Sumartono Hadinoto tak berbeda dengan
kebanyakan siswa sebayanya. Tak ada prestasi yang begitu mencuat, tetapi
juga tidak bandel.
Meskipun kini sukses menjadi pengusaha dan dulu masuk jurusan IPA, nilai
mata pelajaran Matematikanya juga terbilang standar.
Begitulah komentar salah seorang guru Matematika Martono di SMA Warga
Solo, Tomas Salim, 72 yang baru saja pensiun dari profesinya sebagai
guru di SMA Warga. Sekarang saya turut bangga dengan keberhasilannya,
apalagi dia juga begitu mencintai almamaternya,? ujar kakek seorang cucu
ini saat ditemui Espos di rumahnya Jl Malabar Utara IV/10 Mojosongo,
Jebres, Solo, Kamis (25/2).
Kecintaan Martono kepada almamaternya, menurut Tomas tak hanya tampak
pada dukungan materinya untuk pengembangan sekolah. Tetapi pada
kesempatan tertentu, Sumartono juga memberikan semangat, menginspirasi
para siswa SMA Warga untuk selalu berkiprah dalam kehidupan masyarakat.
Sumartono juga begitu berperan dalam mengumpulkan para alumni SMA Warga
yang juga sama-sama sudah sukses. Sumartono memberikan teladan konkret,
kata lelaki yang mengajar di SMA Warga sejak 1967-2009 ini.
Terlihat, lanjut Tomas dengan berbagai macam organisasi sosial yang
digelutinya sampai sekarang. Hebatnya, peran Sumartono di semua
organisasi juga tampak begitu kentara. Bahkan, porsi curahan waktunya
untuk organisasi sosial memang lebih besar
Harapan TS semoga Beliau mengantikan si NURDIN HELLSHIT jadi ketua PSSI :ngakak::ngakak:
:ceriwislove::loveindonesia
</div>
menurut ane Beliau orang :2good: nomer 2 setelah walikota Surakarta gan
Beliau adalah
Sumartono Hadinoto
http://www.tabloidkampus.com/imagesberita/Sumartono.jpg
[/quote][quote]
Sekilas tentang Beliau
Raut wajahnya selalu semringah. Tempo bicaranya sedikit cepat,
namun mengesankan. Kepribadiannya yang terbuka dan hangat menjadikan
siapa saja betah bertukar pendapat dengannya. Dari soal plafon rumah
salah satu item bisnis yang digelutinya, sampai urusan gawat darurat
alias emergency.
Itu sebabnya, selain diamanahi dengan jabatan sekretaris di Pengurus
Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo, Martono demikian
panggilan akrabnya juga menjadi Komandan urusan kegawatdaruratan atau
Direktur Medical Action Team PMI Solo. Dia bahkan juga merangkap sebagai
Ketua Solo Emergency Response Unit (SERU) yang merupakan wadah
penanganan bencana luar biasa dari berbagai elemen masyarakat. Baik dari
PMI sendiri, Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret (UNS),
Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari), maupun masyarakat umum.
Gerakan Martono memimpin tim penanganan kecelakaan begitu gesit dan
detail. Karena itu pula layanan ambulans 24 jam sebagai salah satu
fasilitas yang digerakkan Medical Action Team PMI Solo juga dilengkapi
peralatan dan paramedis yang komplet. Tak tanggung-tanggung, untuk
tunggangan pribadinya pun, dia pilih Nissan Terrano Kingsroad F2. Nomor
polisinya unik, AD 911 CA, sesuai dengan kode dan nomor telepon
kegawatdaruratan global.
Pada bodi dan kaca depan Nissan Terrano itu ditulis secara mencolok kata
"Emergency" dengan ukuran font besar berwarna oranye. Layaknya ambulans,
mobil itu juga dilengkapi peralatan pertolongan pertama yang cukup
lengkap. Demi menunaikan tugas suci tujuan PMI, Martono memang
senantiasa rela melibatkan tunggangannya itu dalam aksi-aksi Medical
Action Team ataupun SERU.
Tak hanya sigap merespons kecelakaan dan bencana, Martono juga selalu
menyempatkan memberikan kabar perkembangan kondisi maupun penanganan
korban kepada sejumlah pihak yang berkepentingan, termasuk wartawan
melalui short message service (SMS). Tak heran jika kemudian muncul
kelakar pada sebagian wartawan di Kota Solo, bahwa kalau Martono tak
kirim SMS, berarti kondisi aman dari bencana.
Kini untuk Medical Action Team juga bekerja sama dengan pemadam
kebakaran. Sehingga saat terjadi kebakaran sekaligus membutuhkan
pertolongan pertama, keduanya bisa langsung berbarengan, urai pemilik
nama asli Khoe Liong Hauw itu saat ditemui Espos di rumah sekaligus
tempat menjalankan roda bisnisnya yang berlabel Bengkel Candi di Jl Ir H
Juanda 150 Solo, Minggu (21/2). Tepatnya, di ruang kerjanya yang dinding
dan kaca pelapis meja kerjanya dipenuhi sertifikat kegiatan maupun
sertifikat penghargaan.
Pengalaman masa muda
Kegetolan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Winarso Hadinoto dan
Kusmartati terjun di urusan kegawatdaruratan memang bukan senyampang
belaka. Gerak juangnya itu tak lepas dari sejumlah pengalaman empiris
yang dialami sejak masa mudanya.
Salah satunya, saat Martono masih duduk di bangku SMA dan mulai aktif di
Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari). Suatu ketika pada pukul 03.00
WIB terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu keluarga
menjadi korban. Sumartono bersama sejumlah anggota lain Orari lalu turut
melarikan korban kecelakaan ke rumah sakit. Begitu pula saat menengok
ayah mertuanya di rumah sakit. Sumartono melihat seseorang terkulai
lemas karena tidak bisa menebus darah untuk kesembuhan keluarganya yang
sedang sakit.
Dari kejadian-kejadian itu, Martono merasa bahwa setetes darah begitu
berharga. Lantas Martono pun bertekad, suatu saat ia dapat menangani dan
mengurusi langsung soal kegawatdaruratan. Itulah sebabnya, di tahun
2005, saat diminta menjadi pengurus Bidang Organisasi dan Pembinaan
Ranting pada Pengurus Cabang PMI Kota Solo, ia langsung bersedia.
Sejumlah terobosan dilakukan Martono bersama rekan-rekannya.
Mengembangkan Medical Team Action sebagai bagian dari aktivitas Markas
Cabang PMI Solo. Juga menjaga amanat mengelola darah masyarakat. Unit
Transfusi Darah PMI Solo senantiasa menjaga agar stok darah di Kota Solo
dalam sehari tak kurang dari 1.000 kantong.
?Tiga tahun berjalan, Medical Action Team juga ingin terus mengubah pola
pikir masyarakat terkait pemanfaatan mobil ambulans,? ujar ayah dari
Wiranti Widyastuti Hadinoto ini. Pemahaman yang dimaksudnya adalah agar
masyarakat tahu bahwa ambulans tidak hanya digunakan bagi pasien yang
sakit berat saja, melainkan karena pasien memang butuh dibawa ke rumah
sakit dengan angkutan khusus. Soal biaya ambulans yang gratis, menurut
Martono itu disiasati dengan subsidi silang.
Mengurus 19 organisasi
Intensnya Martono menangani hal-hal berbau emergency, bukan berarti
membuatnya tak aktif di organisasi lain. Sebab Martono hingga kini
tercatat aktif menjadi pengurus di 19 organisasi. Mulai dari Perkumpulan
Masyarakat Surakarta (PMS) yang namanya juga seolah selalu melekat di
belakang nama Martono, sampai menjadi pengurus Dewan Harian Cabang (DHC)
1945.
Walaupun demikian banyak organisasi yang diurusnya, Martono mengaku
menjalani semuanya dengan mengalir saja. Dengan tetap memperhatikan
skala prioritas dan kedisiplinan waktu. Bagi Martono, bertemu dengan
banyak orang dengan segala multidimensinya adalah sebuah kenikmatan yang
tak terperikan. Makanya saya menjalani dengan senang hati, ungkapnya
sambil tersenyum simpul.
Namun, menurutnya semua yang dicapai sekarang juga tak luput dari
lecutan semangat pasca terpuruk setelah cita-citanya melanjutkan sekolah
ke luar negeri selepas SMA kandas. Pasalnya sang ayahanda yang
berprofesi sebagai pedagang batik meninggal saat Martono memasuki bangku
SMA.
Sejak itu, Martono hanya berpikir bagaimana mencari kawan
sebanyak-banyaknya agar dirinya tetap berguna. Dengan prinsip sekecil
apapun kontribusi yang diberikan jika ikhlas tentu akan mendapat
balasan. ?Sebab, siapa yang menanam pasti akan menuai hasilnya,
ujarnya.
Biodata
[/spoiler] for klick:
Nama : Sumartono Hadinoto
Lahir : Solo, 21 Maret 1956
Alamat : Jl Ir Juanda 150 Solo 57123
Keluarga
Istri : Meliana Kusyanto (Istri)
Anak : Wiranti Widyastuti Hadinoto
Pendidikan
Tahun 1963-1968 SD Widya Wacana (Warung Miri)
Tahun 1969-1971 Smp Widya Wacana Solo
Tahun 1972-1974 SMA Warga Solo
ORGANISASI
[spoiler=open this] for klick:
Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) --> Bendahara 1994-1999 --> Ketua Humas, Sosial dan Hukum 1999-2004 --> Ketua Humas dan Pelayanan 2004-2009
Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) --> Wakil bendahara 1994-1997 --> Bendahara 1997-1999 & 1999-2002 --> Ketua 2002-2005, 2005-2008 & 2008-2011
Lions Club Solo Bengawan (LCSB) --> Member 2000 --> Committe of Membership 2001 --> Committe of Social 2002 --> Lion Tamer 2003 --> Vice President 2004 --> President 2005, 2006 & 2007 --> Past President 2008
Dewan Harian Cabang 1945 (DHC 45)
Dewan Pertimbangan 2003
Ketua Biro Sosial Budaya 2007-2012
Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo
Pengurus Bidang Organisasi dan Pembinaan Ranting 2005
Komandan Satgana & Direktur
Medical Action Team 2006 --> Sekretaris 2006?2011
Solo Emergency Response Unit (SERU)-->Ketua 2007
Yayasan Kesejahteraan Tunanetra (Yaketuntra)-->Ketua 2008?2011
Pengurus cabang (Pengcab) Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia (PBSI) Solo-->Bendahara 1999-2003 & 2005-2009
Persatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta (Persis) --> Manager 2006, Bendahara 2007
Country Music Club Indonesia (CMCI )
Gubernur CMCI Chapter Solo 2004
Paguyuban Alumni Warga (PAW) --> Bendahara 2001
SMA Regina Pacis (Ursulin) --> Ketua Komite 2006
Marsudi Endah Tata Tentreming Ati (Radio Metta FM) -->Komisaris 2004-2007, Direktur Utama 2007-2010
Panti Asuhan Karuna --> Bendahara 2005-2008, Ketua 2008-->2011
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) --> Bendahara 2008-2013
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solo --> Ketua
PT Radio Solo Audio Utama (Radio SOLOPOS FM) --> Komisaris
Koran Jitu --> Penasihat
Sangat cinta pada almamater
Semasa berada di bangku SMA, Sumartono Hadinoto tak berbeda dengan
kebanyakan siswa sebayanya. Tak ada prestasi yang begitu mencuat, tetapi
juga tidak bandel.
Meskipun kini sukses menjadi pengusaha dan dulu masuk jurusan IPA, nilai
mata pelajaran Matematikanya juga terbilang standar.
Begitulah komentar salah seorang guru Matematika Martono di SMA Warga
Solo, Tomas Salim, 72 yang baru saja pensiun dari profesinya sebagai
guru di SMA Warga. Sekarang saya turut bangga dengan keberhasilannya,
apalagi dia juga begitu mencintai almamaternya,? ujar kakek seorang cucu
ini saat ditemui Espos di rumahnya Jl Malabar Utara IV/10 Mojosongo,
Jebres, Solo, Kamis (25/2).
Kecintaan Martono kepada almamaternya, menurut Tomas tak hanya tampak
pada dukungan materinya untuk pengembangan sekolah. Tetapi pada
kesempatan tertentu, Sumartono juga memberikan semangat, menginspirasi
para siswa SMA Warga untuk selalu berkiprah dalam kehidupan masyarakat.
Sumartono juga begitu berperan dalam mengumpulkan para alumni SMA Warga
yang juga sama-sama sudah sukses. Sumartono memberikan teladan konkret,
kata lelaki yang mengajar di SMA Warga sejak 1967-2009 ini.
Terlihat, lanjut Tomas dengan berbagai macam organisasi sosial yang
digelutinya sampai sekarang. Hebatnya, peran Sumartono di semua
organisasi juga tampak begitu kentara. Bahkan, porsi curahan waktunya
untuk organisasi sosial memang lebih besar
Harapan TS semoga Beliau mengantikan si NURDIN HELLSHIT jadi ketua PSSI :ngakak::ngakak:
:ceriwislove::loveindonesia
</div>