sambelkecap
27th May 2012, 04:22 PM
Orang Medan memiliki bahasa yang unik. Tapi jangan salah sangka,
bahasa yang dimaksud di sini bukan bahasa daerah (seperti bahasa
Batak).
Penduduk Medan itu sangat heterogen, terdiri dari beragam
suku/etnis.
Jadi, ketika kita menyebut "bahasa Medan", yang dimaksud adalah
"bahasa Indonesia ala Medan", bukan bahasa daerah*).
Berikut adalah beberapa di antara bahasa Medan yang khas
tersebut.
Banyak di antara istilah-istilah ini yang tentu sudah sangat
akrab
bagi kita. Tapi di Medan, pengertiannya benar-benar berbeda!
============ ==
ISTILAH-ISTILAH UMUM
============ ==
motor = mobil
kereta = sepeda motor
(agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah
"service
motor", tapi "service sepeda motor". Kalau ditulis "service
motor",
nanti dikira service mobil, hehehehe.... Toko-toko biasanya masih
menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti
"motor"
untuk "sepeda motor". Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk
dengan "mobil" --- yang di Medan disebut sebagai "motor" --- maka
mereka menggunakan istilah yang lengkap; "sepeda motor").
honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja
disebut honda, hihihi.....)
pajak = pasar
pasar = jalan raya (Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut
"Pasar 1", "Pasar 2", dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih
kurang sama dengan "Blok 1",
Blok 2", dan seterusnya)
limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp
50.000)
limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp
500.000)
limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang
uang
pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin
sudah
hilang).
yang disingkat biasanya hanya pecahan uang dengan angka berkepala
5.
Jadi kalau Rp 400 misalnya, tidak bisa disebut patrat hihihi.....
pening = pusing
pusing = keliling
deking = beking
paten = hebat
kali = banget, sangat ("hebat kali kau!" Artinya, "lu hebat
banget
deh!")
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi
kita sering ditanya, "BK motor kau berapa?". BK ini sudah jadi
generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso)
============ =====
SAPAAN AKRAB SEHARI-HARI
============ =====
Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau
dituakan
(sama dengan Mbak di Jawa)
Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan
(tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso,
hehehee...)
Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam
bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)
Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan
"kamu"
"Kamu" itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus. Mereka
lebih
suka pakai kata "kau" Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan
lebih suka pakai istilah "awak" (dari bahasa Melayu).
Tapi anehnya, istilah "awak" juga sering memiliki arti "kamu"
"sombong kali awak ini" artinya: "sombong banget lu" bingung
kan?
hehehehe...
============ =
DI ANGKUTAN UMUM
============ =
Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata
"pinggir"
(bukan "kiri").
"Kiri" justru biasa dipakai oleh kondektur untuk menyuruh pejalan
kaki minggir.
"Kiri kau!" -> maksudnya: "minggir lu!"
============ ===
ARAH DAN MATA ANGIN
============ ===
Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan
istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan
sebagainya).
Jadi, jangan harap orang Medan berkata, "rumahku di sebelah utara
rumahnya."
mereka akan lebih suka berkata, "rumahku di sebelah kiri
rumahnya."
Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang
menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut.
Jadi, untuk mengatakan "Palembang terletak di selatan Medan",
mereka
lebih suka mengatakan, "Palembang terletak di bawah Medan."
"Medan terletak di atas Palembang"
Hehehehehe.. . (orang medan ga bisa baca arah mata angin kah? )
===========
PEMERINTAHAN
===========
Di Medan, Istilah dan konsep RT / RW sangat tidak populer. Mereka
lebih suka menggunakan istilah "kampung" atau "Lorong" sebagai
bagian
dari desa. Karena itu, di sana kita akan sering mendengar
istilah
"Kepala Kampung" atau "Kepala Lorong", disingkat "Keplor" (Tapi
huruf
"e" pada "keplor" dibaca sebagai e taling ---- seperti pada
kata-kata
pendek, belok, dst). => di Medan ga ada kota kali?
============
ALAT TRANSPORT
============
RBT = Ojek
RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang
============ ========= ====
minyak lampu = minyak tanah
tepung roti = tepung terigu
selop = sandal (sandal yang seperti apapun disebut selop)
Balen : Minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi... Balen lah...?!)
Palak : Sebel, marah.
Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam.
Kongsi : Bagi-bagi, sama rata...
Pala : Ga seberapa ( Contoh ia ga pala jahat kali lah sama
aku...)
Rupanya : ternyata... ( Contoh isini kau rupanya! aku cari-cari
kemana-mana)
sudako = angkot
kede/kedai = warung
payah = susah
tenggen = mabuk karena minum minuman keras
pukimbek = kesal, kecewa.
sor = suka, contoh nya, sor kali aku lah ama cewe tu..
merepet = marah
galon : pom bensin
minyak makan : minyak goreng
minyak lampu : minyak tanah
wayar : kabel
pajak : pasar, contoh: pajak ikan berarti pasar ikan
pasar : jalan (aneh kan?!!)
siap : selesai
A
Aci = boleh? nggak/mana aci (nggak boleh..)
Anak muda = jagoan, actor pemeran utama
Ambal = sajadah
Awak = aku, saya; bisa juga kamu
("sombong kali awak ini", artinya:
"sombong banget lu")
Alip = permainan => Alip cendong/benteng = permainan menjaga
tiang,
sementara lawan berusaha menyentuh tiang tersebut, sambil
menghindari
kejaran para penjaganya.;
Alip berondok = petak umpet
Angek = dari bahasa Minang (panas) � iri, cemburu, nggak suka
Apek = panggilan buat lelaki Tionghoa yang sudah tua.
Alamak = celetukan; berasal dari Alah, Mak? (aduh, Mak;
waduh/Jawa)
B
Bedangkik = hitung-hitungan, pelit
Bocor alus = agak gila
Bang = 1) panggilan umum buat lelaki yang lebih tua (permisi,
Bang..);
2) azan (coba kau bang dulu, udah masuk waktu zuhur ni..)
Belacan =terasi
Bonbon/Bombon = permen
Berselemak = berlepotan (ngomong kau kok berselemak gitu?)
Bereng = melirik tajam (Alamak, diberengnya kita); kata serapan
dari
Batak?
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. "BK
motor kauberapa?")
Balen = minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi... Balen lah...?!)
Berondok = bersembunyi; ngumpet
Bolong = lobang
Bedogol = bego (bedogol kali kau!)
Berhanyut = pergi ke hulu sungai, lalu menyusuri aliran sungai
dengan
berenang atau menggunakan pelampung dari ban dalam bekas.
(kami beranyut dari gedong johor sampai ke polonia).
Begadang; kerupuk begadang = sejenis kerupuk yang berwarna
coklat,
biasanya berbentuk segi empat.
Baling/Baleng = rusak, ada yang tidak beres (ban keretanya
kutengok
baling, la? Udah kau perbaiki?)
Bendol = benjol
Bengap = Babak belur
C
Cakap = ngomong, berbicara (banyak kali cakapnya)
Celit = pelit
Cak =singkatan dari coba? (Cak kau maenkan lagu itu = coba kau
maenkan lagu itu)
Ciak = makan (ayok, ciak kita=makan yok)
Cuak = penakut
Cengkunek = lagak, omong kosong (jangan banyak cengkunek lah..)
Cendek = plesetan dari pendek, dangkal/cetek (Airnya cendek kok,
nggak usah takut tenggelam lah..)
Cop = ucapan sebagai pertanda minta rehat/istirahat dulu (Aku cop
ya,
mau ke WC dulu).
Celat = cadel (nggak bisa bilang r)
Cem; Cam = seperti, macam, kayak, biasa dipadukan dengan kata
mana
(Cemmana jadinya; bagaimana jadinya); lihat kek; kek mana
Cincong =omong, alasan; Jangan banyak cincong = jangan banyak
omong
Cekot =julukan buat orang yang lengannya cacat, tidak bisa
diluruskan, seperti? maaf? tokoh Gareng di perwayangan) .
D
Dongok/dogol/ bedogol = bodoh, pandir
Dekak-dekak = abacus, alat hitung Cina dari jajaran kayu
(biasanya 10
baris) yang masing-masing jajar terdiri atas 10 bola sebagai
satuan
hitung.
Deking = beking
Demon = 1) demonstrasi; demo (pak keplor didemon sama
warganya sendiri..);
2) hebat, gaya (pembalap itu demon kali, ah..)
Doorsmeer = tempat cuci mobil
E
Enceng = selesai, habis
Ecek-ecek = pura-pura (Ecek-eceknya kita ini pejabat la ya)
Estra =maksudnya ekstra, preview film di televisi atau bioskop
(aku
belom sempat nonton di bioskop, tapi estranya udah).
F
G
Gacok = jagoannya (mana gacok kau, kita adu)
Gepe/Gudgar=untuk rokok gudang garam filter isi 12 batang
Guli = kelereng
Getek =genit
Gaprak = dari jawa; hantam kaki dalam sepakbola atau permainan
(kakinya digaprak lawan)
Gedabak = besar (gedabak kali badan abang!)
Gerepes = geripis, gigi yang hancur atau terkikis karena banyak
makan
makanan manis (Itu lah, banyak makan bonbon, akhirnya giginya
gerepes
semua)
Gecor = besar mulut, ga bisa menyimpan rahasia
Gerot = akronim dari geger otak; merujuk pada orang yang
tingkahnya
aneh, gila.
Goni botot = julukan buat penjual atau pembeli barang-barang
bekas.
Mereka berkeliling kampung, membeli kompor rusak, kertas/koran
bekas,
dsb.
Gelut = berkelahi
Golek-golek = berbaring-baring santai; tidur ayam
H
Hajab = hancur
Hambus = pergi! (jauh-jauh). Kata ini suka dipakai oleh koran
Waspada.
Hubar-habir = berantakan, acak-acakan, idem
Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja
disebut honda, hihihi.....)
Ikan laga = maksudnya ikan cupang/ikan aduan (Beta splendens)
J
Jelutung = kayu albasia (yang lunak dan biasa untuk bahan
prakarya)
BERSAMBUNG.........
</div>
bahasa yang dimaksud di sini bukan bahasa daerah (seperti bahasa
Batak).
Penduduk Medan itu sangat heterogen, terdiri dari beragam
suku/etnis.
Jadi, ketika kita menyebut "bahasa Medan", yang dimaksud adalah
"bahasa Indonesia ala Medan", bukan bahasa daerah*).
Berikut adalah beberapa di antara bahasa Medan yang khas
tersebut.
Banyak di antara istilah-istilah ini yang tentu sudah sangat
akrab
bagi kita. Tapi di Medan, pengertiannya benar-benar berbeda!
============ ==
ISTILAH-ISTILAH UMUM
============ ==
motor = mobil
kereta = sepeda motor
(agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah
"service
motor", tapi "service sepeda motor". Kalau ditulis "service
motor",
nanti dikira service mobil, hehehehe.... Toko-toko biasanya masih
menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti
"motor"
untuk "sepeda motor". Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk
dengan "mobil" --- yang di Medan disebut sebagai "motor" --- maka
mereka menggunakan istilah yang lengkap; "sepeda motor").
honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja
disebut honda, hihihi.....)
pajak = pasar
pasar = jalan raya (Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut
"Pasar 1", "Pasar 2", dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih
kurang sama dengan "Blok 1",
Blok 2", dan seterusnya)
limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp
50.000)
limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp
500.000)
limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang
uang
pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin
sudah
hilang).
yang disingkat biasanya hanya pecahan uang dengan angka berkepala
5.
Jadi kalau Rp 400 misalnya, tidak bisa disebut patrat hihihi.....
pening = pusing
pusing = keliling
deking = beking
paten = hebat
kali = banget, sangat ("hebat kali kau!" Artinya, "lu hebat
banget
deh!")
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi
kita sering ditanya, "BK motor kau berapa?". BK ini sudah jadi
generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso)
============ =====
SAPAAN AKRAB SEHARI-HARI
============ =====
Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau
dituakan
(sama dengan Mbak di Jawa)
Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan
(tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso,
hehehee...)
Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam
bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)
Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan
"kamu"
"Kamu" itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus. Mereka
lebih
suka pakai kata "kau" Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan
lebih suka pakai istilah "awak" (dari bahasa Melayu).
Tapi anehnya, istilah "awak" juga sering memiliki arti "kamu"
"sombong kali awak ini" artinya: "sombong banget lu" bingung
kan?
hehehehe...
============ =
DI ANGKUTAN UMUM
============ =
Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata
"pinggir"
(bukan "kiri").
"Kiri" justru biasa dipakai oleh kondektur untuk menyuruh pejalan
kaki minggir.
"Kiri kau!" -> maksudnya: "minggir lu!"
============ ===
ARAH DAN MATA ANGIN
============ ===
Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan
istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan
sebagainya).
Jadi, jangan harap orang Medan berkata, "rumahku di sebelah utara
rumahnya."
mereka akan lebih suka berkata, "rumahku di sebelah kiri
rumahnya."
Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang
menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut.
Jadi, untuk mengatakan "Palembang terletak di selatan Medan",
mereka
lebih suka mengatakan, "Palembang terletak di bawah Medan."
"Medan terletak di atas Palembang"
Hehehehehe.. . (orang medan ga bisa baca arah mata angin kah? )
===========
PEMERINTAHAN
===========
Di Medan, Istilah dan konsep RT / RW sangat tidak populer. Mereka
lebih suka menggunakan istilah "kampung" atau "Lorong" sebagai
bagian
dari desa. Karena itu, di sana kita akan sering mendengar
istilah
"Kepala Kampung" atau "Kepala Lorong", disingkat "Keplor" (Tapi
huruf
"e" pada "keplor" dibaca sebagai e taling ---- seperti pada
kata-kata
pendek, belok, dst). => di Medan ga ada kota kali?
============
ALAT TRANSPORT
============
RBT = Ojek
RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang
============ ========= ====
minyak lampu = minyak tanah
tepung roti = tepung terigu
selop = sandal (sandal yang seperti apapun disebut selop)
Balen : Minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi... Balen lah...?!)
Palak : Sebel, marah.
Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam.
Kongsi : Bagi-bagi, sama rata...
Pala : Ga seberapa ( Contoh ia ga pala jahat kali lah sama
aku...)
Rupanya : ternyata... ( Contoh isini kau rupanya! aku cari-cari
kemana-mana)
sudako = angkot
kede/kedai = warung
payah = susah
tenggen = mabuk karena minum minuman keras
pukimbek = kesal, kecewa.
sor = suka, contoh nya, sor kali aku lah ama cewe tu..
merepet = marah
galon : pom bensin
minyak makan : minyak goreng
minyak lampu : minyak tanah
wayar : kabel
pajak : pasar, contoh: pajak ikan berarti pasar ikan
pasar : jalan (aneh kan?!!)
siap : selesai
A
Aci = boleh? nggak/mana aci (nggak boleh..)
Anak muda = jagoan, actor pemeran utama
Ambal = sajadah
Awak = aku, saya; bisa juga kamu
("sombong kali awak ini", artinya:
"sombong banget lu")
Alip = permainan => Alip cendong/benteng = permainan menjaga
tiang,
sementara lawan berusaha menyentuh tiang tersebut, sambil
menghindari
kejaran para penjaganya.;
Alip berondok = petak umpet
Angek = dari bahasa Minang (panas) � iri, cemburu, nggak suka
Apek = panggilan buat lelaki Tionghoa yang sudah tua.
Alamak = celetukan; berasal dari Alah, Mak? (aduh, Mak;
waduh/Jawa)
B
Bedangkik = hitung-hitungan, pelit
Bocor alus = agak gila
Bang = 1) panggilan umum buat lelaki yang lebih tua (permisi,
Bang..);
2) azan (coba kau bang dulu, udah masuk waktu zuhur ni..)
Belacan =terasi
Bonbon/Bombon = permen
Berselemak = berlepotan (ngomong kau kok berselemak gitu?)
Bereng = melirik tajam (Alamak, diberengnya kita); kata serapan
dari
Batak?
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. "BK
motor kauberapa?")
Balen = minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi... Balen lah...?!)
Berondok = bersembunyi; ngumpet
Bolong = lobang
Bedogol = bego (bedogol kali kau!)
Berhanyut = pergi ke hulu sungai, lalu menyusuri aliran sungai
dengan
berenang atau menggunakan pelampung dari ban dalam bekas.
(kami beranyut dari gedong johor sampai ke polonia).
Begadang; kerupuk begadang = sejenis kerupuk yang berwarna
coklat,
biasanya berbentuk segi empat.
Baling/Baleng = rusak, ada yang tidak beres (ban keretanya
kutengok
baling, la? Udah kau perbaiki?)
Bendol = benjol
Bengap = Babak belur
C
Cakap = ngomong, berbicara (banyak kali cakapnya)
Celit = pelit
Cak =singkatan dari coba? (Cak kau maenkan lagu itu = coba kau
maenkan lagu itu)
Ciak = makan (ayok, ciak kita=makan yok)
Cuak = penakut
Cengkunek = lagak, omong kosong (jangan banyak cengkunek lah..)
Cendek = plesetan dari pendek, dangkal/cetek (Airnya cendek kok,
nggak usah takut tenggelam lah..)
Cop = ucapan sebagai pertanda minta rehat/istirahat dulu (Aku cop
ya,
mau ke WC dulu).
Celat = cadel (nggak bisa bilang r)
Cem; Cam = seperti, macam, kayak, biasa dipadukan dengan kata
mana
(Cemmana jadinya; bagaimana jadinya); lihat kek; kek mana
Cincong =omong, alasan; Jangan banyak cincong = jangan banyak
omong
Cekot =julukan buat orang yang lengannya cacat, tidak bisa
diluruskan, seperti? maaf? tokoh Gareng di perwayangan) .
D
Dongok/dogol/ bedogol = bodoh, pandir
Dekak-dekak = abacus, alat hitung Cina dari jajaran kayu
(biasanya 10
baris) yang masing-masing jajar terdiri atas 10 bola sebagai
satuan
hitung.
Deking = beking
Demon = 1) demonstrasi; demo (pak keplor didemon sama
warganya sendiri..);
2) hebat, gaya (pembalap itu demon kali, ah..)
Doorsmeer = tempat cuci mobil
E
Enceng = selesai, habis
Ecek-ecek = pura-pura (Ecek-eceknya kita ini pejabat la ya)
Estra =maksudnya ekstra, preview film di televisi atau bioskop
(aku
belom sempat nonton di bioskop, tapi estranya udah).
F
G
Gacok = jagoannya (mana gacok kau, kita adu)
Gepe/Gudgar=untuk rokok gudang garam filter isi 12 batang
Guli = kelereng
Getek =genit
Gaprak = dari jawa; hantam kaki dalam sepakbola atau permainan
(kakinya digaprak lawan)
Gedabak = besar (gedabak kali badan abang!)
Gerepes = geripis, gigi yang hancur atau terkikis karena banyak
makan
makanan manis (Itu lah, banyak makan bonbon, akhirnya giginya
gerepes
semua)
Gecor = besar mulut, ga bisa menyimpan rahasia
Gerot = akronim dari geger otak; merujuk pada orang yang
tingkahnya
aneh, gila.
Goni botot = julukan buat penjual atau pembeli barang-barang
bekas.
Mereka berkeliling kampung, membeli kompor rusak, kertas/koran
bekas,
dsb.
Gelut = berkelahi
Golek-golek = berbaring-baring santai; tidur ayam
H
Hajab = hancur
Hambus = pergi! (jauh-jauh). Kata ini suka dipakai oleh koran
Waspada.
Hubar-habir = berantakan, acak-acakan, idem
Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja
disebut honda, hihihi.....)
Ikan laga = maksudnya ikan cupang/ikan aduan (Beta splendens)
J
Jelutung = kayu albasia (yang lunak dan biasa untuk bahan
prakarya)
BERSAMBUNG.........
</div>