dkijakarta
27th May 2012, 04:10 PM
Di bawah ini adalah sebagian fakta yang
dirangkum dari berbagai sumber yang dapat
dipercaya, bahkan terbuka semisal televisi dan
Koran. Fakta mengenai penyikapan kenaikan BBM
oleh mahasiswa dan sedikit menyinggung
tentang BOP karena sangat berkaitan. Fakta:
1.Saat aksi 21 Mei, dimana terjadi insiden
�penembakan� oleh polisi terhadap aksi
mahasiswa yang melukai satu orang mahasiswa
dari kampus UI, dan beberapa orang lainnya
cedera, Edwin sedang berada di Brunei. Kabid
Akprop sedang berada di PSJ. Adakah petinggi
BEM yang hadir saat aksi itu? Padahal aksi
tersebut merupakan aksi terbesar dan tergenting
dari sekian banyak aksi-aksi mahasiswa menolak
kenaikan BBM. Dimana hasil Tugu Rakyat yang
kalian anggap heroik itu? Retorika sampah.
2.Sampai beberapa hari setelah kejadian, Edwin
belum pulang juga, seharusnya dia tahu bahwa
ada �anak buah�nya yang terkena peluru polisi,
dan sempat menggegerkan situasi negeri, entah
itu pemerintah (dalam hal ini polisi-karena
mereka sungguh takut kalau-kalau momen ini
menjadi titik balik gerakan mahasiswa dalam
menolak kenaikan BBM) atau pun mahasiswa.
Lucunya, Edwin atau petinggi yang lainnya, tiada
respon yang berarti.
3.Sampai detik ini belum dilakukan konsferensi
pers TERBUKA, sehingga diketahui secara detail
insiden tersebut, sekali lagi, lambatnya
penanganan isu oleh mahasiswa (dalam hal ini
BEM UI) harus direspon dengan kritikan tajam.
Entah apa yang ada di otak BEM.
4.Yang lucu adalah, justru komponen
mahasiswa lain, seperti FORKOT, LMND, dll yang
melakukan konferensi pers atas insiden
penembakan mahasiswa saat aksi 21 Mei
kemarin. Yang ketembak siapa, yang ngomel-
ngomel siapa? Aneh..
5. Pada saat diskusi terbuka di salah satu stasiun
televisi pagi hari, dipertemukan antara polisi dan
perwakilan BEM SI (dari UGM), disitu
diperdebatkan apakah benar telah terjadi
penembakan oleh polisi. Dari pihak polisi sangat
tegas menyatakan tidak ada insiden
penembakan, dengan meminta bukti-bukti akan
hal itu, salah satu adalah visum. Tetapi faktanya,
perwakilan BEM SI hanya memberikan jawaban
normatif dan menjawab kesana-kemari. Dan
yang lebih ironi, BEM SI justru melemparkan
tanggung jawab kepada BEM UI. http://img.kaskus.co.id/images/kaskusmobile_hp.gif
</div>
dirangkum dari berbagai sumber yang dapat
dipercaya, bahkan terbuka semisal televisi dan
Koran. Fakta mengenai penyikapan kenaikan BBM
oleh mahasiswa dan sedikit menyinggung
tentang BOP karena sangat berkaitan. Fakta:
1.Saat aksi 21 Mei, dimana terjadi insiden
�penembakan� oleh polisi terhadap aksi
mahasiswa yang melukai satu orang mahasiswa
dari kampus UI, dan beberapa orang lainnya
cedera, Edwin sedang berada di Brunei. Kabid
Akprop sedang berada di PSJ. Adakah petinggi
BEM yang hadir saat aksi itu? Padahal aksi
tersebut merupakan aksi terbesar dan tergenting
dari sekian banyak aksi-aksi mahasiswa menolak
kenaikan BBM. Dimana hasil Tugu Rakyat yang
kalian anggap heroik itu? Retorika sampah.
2.Sampai beberapa hari setelah kejadian, Edwin
belum pulang juga, seharusnya dia tahu bahwa
ada �anak buah�nya yang terkena peluru polisi,
dan sempat menggegerkan situasi negeri, entah
itu pemerintah (dalam hal ini polisi-karena
mereka sungguh takut kalau-kalau momen ini
menjadi titik balik gerakan mahasiswa dalam
menolak kenaikan BBM) atau pun mahasiswa.
Lucunya, Edwin atau petinggi yang lainnya, tiada
respon yang berarti.
3.Sampai detik ini belum dilakukan konsferensi
pers TERBUKA, sehingga diketahui secara detail
insiden tersebut, sekali lagi, lambatnya
penanganan isu oleh mahasiswa (dalam hal ini
BEM UI) harus direspon dengan kritikan tajam.
Entah apa yang ada di otak BEM.
4.Yang lucu adalah, justru komponen
mahasiswa lain, seperti FORKOT, LMND, dll yang
melakukan konferensi pers atas insiden
penembakan mahasiswa saat aksi 21 Mei
kemarin. Yang ketembak siapa, yang ngomel-
ngomel siapa? Aneh..
5. Pada saat diskusi terbuka di salah satu stasiun
televisi pagi hari, dipertemukan antara polisi dan
perwakilan BEM SI (dari UGM), disitu
diperdebatkan apakah benar telah terjadi
penembakan oleh polisi. Dari pihak polisi sangat
tegas menyatakan tidak ada insiden
penembakan, dengan meminta bukti-bukti akan
hal itu, salah satu adalah visum. Tetapi faktanya,
perwakilan BEM SI hanya memberikan jawaban
normatif dan menjawab kesana-kemari. Dan
yang lebih ironi, BEM SI justru melemparkan
tanggung jawab kepada BEM UI. http://img.kaskus.co.id/images/kaskusmobile_hp.gif
</div>