ondelondel
27th May 2012, 03:35 PM
Siapa Cepat Dia Dapat??
Beberapa hari yang lalu seorang teman bercerita
pada saya. Ia mengungkapkan perasaan
kecewanya atas seorang akhwat yang ia sukai.
Kecewa bukan karna sikap atau sifat si akhwat
yang tidak baik atau tidak sesuai kriterianya, tapi
kecewa karena akhwat tersebut telah ditaarufi
(proses mengenal untuk dinikahi) oleh laki-laki
lain. Dan ia merasa hal ini tidak fair. Karena ia
belum siap untuk menikah, tetapi ia sangat cinta
kepada akhwat tersebut dan mungkin berniat
akan melamarnya suatu saat nanti, tapi yg terjadi
malah ia keduluan orang lain. Teman saya bilang,
�SIAPA CEPAT DIA DAPAT. GAK FAIR�. Hmm�
Saya jadi berpikir. Benarkah hal ini tidak fair?
Memang jika kita menilai dari sudut pandang
logika manusia, hal ini rasanya tidak adil. Karena
jika dibandingkan antara teman saya dengan pria
itu, bedanya cukup jauh. Dilihat dari agamanya,
pria itu adalah pria yang soleh dan kapabilitas ilmu
agamanya pun mumpuni. Dari pendidikan, ia
seorang lulusan sarjana hukum. Kemampuan
finansial, ia pun seorang yang mapan. Sementara
temanku hanya lulusan STM, financialnya pun
belum mapan (kasarnya, buat bayar cicilan motor
aja susah :p). Dari segi agama, yaah dia masih
dalam proses belajar. Dengan kondisi tersebut,
secara logika sudah pasti si akhwat akan memilih
pria itu. [eh akhwat, kalo dapet kondisi kayak gitu
anda pilih yang mana?? ] Karena temanku belum
siap dan belum mampu untuk menikah, akhirnya
ia merasa kalah dari pria itu. Kalau dia sudah
mampu dan siap, pasti akhwat itu segera
dilamarnya. Umm..saya jadi ingat sebuah
celotehan di kalangan ikhwan. Kalo ada ikhwan
yang naksir seorang akhwat, langsung deh
teman2nya yg lain bilang; �udah cepetan
samperin ke rumahnya, lamar. Ntar keburu
diambil orang loh�. [Wew...emangnya gampang
ngurusin anak orang, maen ngelamar-lamar aja.
Hehe].
Pada prinsipnya, jodoh kita sudah ditentukan oleh
Allah Swt sejak kita di dalam alam rahim. Allah ga
akan salah menentukan. Apabila orang yang kita
sukai itu memang benar-benar jodoh kita,
InsyaAllah jadi. Dengan kata lain, jodoh mah gak
kemana bro. So, kenapa harus takut diambil
orang?? Sudah banyak koq contoh2 kejadian
nyata. Ketika ada ikhwan yang ta�aruf sama
akhwat, sudah melalui proses panjang dan
hampir sampai pada detik2 akad nikah ternyata
pernikahan batal. Karena apa? Ya itulah takdir
Allah. Dan ada lagi seseorang yang merelakan
akhwat yang ia cintai untuk menikah dengan
orang lain, tapi karena memang jodohnya, justru
pada akhirnya wanita itu menikah dengannya.
Jadi, bukan masalah siapa cepat, tapi ini masalah
takdir Allah. Yang perlu kita lakukan adalah usaha,
do�a, dan tawakkal. Dalam hal jodoh juga harus
ada usahanya bro. Sunnatullah. Manusia
berusaha, Allah lah yang menentukan. Allah itu
Maha Adil dan Maha Tahu. Karena itu Allah tahu
mana yang terbaik buat kita. Bisa jadi jodoh kita
adalah orang yang lebih baik daripada �dia� yang
saat ini kita sukai. Allah pun sudah menjanjikan
bahwa wanita yang baik, untuk laki2 yang baik.
Dan wanita yang buruk untuk laki2 yang buruk.
Kalau mau dapet yang baik, ya perbaiki dulu
dirimu sendiri.
:::Kapal cinta itu masih terus berlayar mencari
pelabuhan terakhirnya. Yang kan semakin
mendekatkan dirinya kepada Allah
subhanahuwata�ala:::
SUMBER (http://suhudsyah.wordpress.com/2011/07/28/siapa-cepat-dia-dapat/)
</div>
Beberapa hari yang lalu seorang teman bercerita
pada saya. Ia mengungkapkan perasaan
kecewanya atas seorang akhwat yang ia sukai.
Kecewa bukan karna sikap atau sifat si akhwat
yang tidak baik atau tidak sesuai kriterianya, tapi
kecewa karena akhwat tersebut telah ditaarufi
(proses mengenal untuk dinikahi) oleh laki-laki
lain. Dan ia merasa hal ini tidak fair. Karena ia
belum siap untuk menikah, tetapi ia sangat cinta
kepada akhwat tersebut dan mungkin berniat
akan melamarnya suatu saat nanti, tapi yg terjadi
malah ia keduluan orang lain. Teman saya bilang,
�SIAPA CEPAT DIA DAPAT. GAK FAIR�. Hmm�
Saya jadi berpikir. Benarkah hal ini tidak fair?
Memang jika kita menilai dari sudut pandang
logika manusia, hal ini rasanya tidak adil. Karena
jika dibandingkan antara teman saya dengan pria
itu, bedanya cukup jauh. Dilihat dari agamanya,
pria itu adalah pria yang soleh dan kapabilitas ilmu
agamanya pun mumpuni. Dari pendidikan, ia
seorang lulusan sarjana hukum. Kemampuan
finansial, ia pun seorang yang mapan. Sementara
temanku hanya lulusan STM, financialnya pun
belum mapan (kasarnya, buat bayar cicilan motor
aja susah :p). Dari segi agama, yaah dia masih
dalam proses belajar. Dengan kondisi tersebut,
secara logika sudah pasti si akhwat akan memilih
pria itu. [eh akhwat, kalo dapet kondisi kayak gitu
anda pilih yang mana?? ] Karena temanku belum
siap dan belum mampu untuk menikah, akhirnya
ia merasa kalah dari pria itu. Kalau dia sudah
mampu dan siap, pasti akhwat itu segera
dilamarnya. Umm..saya jadi ingat sebuah
celotehan di kalangan ikhwan. Kalo ada ikhwan
yang naksir seorang akhwat, langsung deh
teman2nya yg lain bilang; �udah cepetan
samperin ke rumahnya, lamar. Ntar keburu
diambil orang loh�. [Wew...emangnya gampang
ngurusin anak orang, maen ngelamar-lamar aja.
Hehe].
Pada prinsipnya, jodoh kita sudah ditentukan oleh
Allah Swt sejak kita di dalam alam rahim. Allah ga
akan salah menentukan. Apabila orang yang kita
sukai itu memang benar-benar jodoh kita,
InsyaAllah jadi. Dengan kata lain, jodoh mah gak
kemana bro. So, kenapa harus takut diambil
orang?? Sudah banyak koq contoh2 kejadian
nyata. Ketika ada ikhwan yang ta�aruf sama
akhwat, sudah melalui proses panjang dan
hampir sampai pada detik2 akad nikah ternyata
pernikahan batal. Karena apa? Ya itulah takdir
Allah. Dan ada lagi seseorang yang merelakan
akhwat yang ia cintai untuk menikah dengan
orang lain, tapi karena memang jodohnya, justru
pada akhirnya wanita itu menikah dengannya.
Jadi, bukan masalah siapa cepat, tapi ini masalah
takdir Allah. Yang perlu kita lakukan adalah usaha,
do�a, dan tawakkal. Dalam hal jodoh juga harus
ada usahanya bro. Sunnatullah. Manusia
berusaha, Allah lah yang menentukan. Allah itu
Maha Adil dan Maha Tahu. Karena itu Allah tahu
mana yang terbaik buat kita. Bisa jadi jodoh kita
adalah orang yang lebih baik daripada �dia� yang
saat ini kita sukai. Allah pun sudah menjanjikan
bahwa wanita yang baik, untuk laki2 yang baik.
Dan wanita yang buruk untuk laki2 yang buruk.
Kalau mau dapet yang baik, ya perbaiki dulu
dirimu sendiri.
:::Kapal cinta itu masih terus berlayar mencari
pelabuhan terakhirnya. Yang kan semakin
mendekatkan dirinya kepada Allah
subhanahuwata�ala:::
SUMBER (http://suhudsyah.wordpress.com/2011/07/28/siapa-cepat-dia-dapat/)
</div>