Log in

View Full Version : tragis !! kekerasan antar bocah SD berujung maut (25-05-2014)


SandoroBromo
13th April 2016, 12:12 PM
Merdeka.com - Fajar Murdiyanto,

siswa SD Klumprit 1, Mojolaban,

Sukoharjo, Jawa Tengah, yang

meninggal dunia pagi tadi,

diduga sering dianiaya beberapa

temannya di kelas. Sejumlah

siswi yang melayat ke rumah

duka mengaku mengetahui

penganiayaan tersebut.

"Saya sering lihat, Fajar dipukul kepalanya,

ditendang, dihantamkan ke tembok," ujar salah

seorang siswi yang tak mau disebutkan

namanya, Minggu (25/5).

Beberapa siswi lain juga mengatakan, kejadian

kekerasan tersebut diketahui oleh guru kelas.

Namun mereka diam saja. Mereka juga

mengakui jika perbuatan nakal teman-

temannya tersebut dilakukan sejak lama.

"Dari kelas 4 Fajar sering dipukuli, kalau nggak

mau menuruti perintah teman-temannya,"

paparnya.

Surono (40), paman korban mengaku kesal

dengan sikap para guru di SD Negeri 1

Klumprit. Menurut dia guru dan kepala sekolah

membiarkan kejadian kekerasan yang dilakukan

di sekolah.

"Fajar itu sering merasa sakit kalau pulang

sekolah. Pusing, mual sampai kadang-kadang

muntah. Tapi dia nggak mau cerita, katanya

dilarang gurunya. Tapi setelah saya desak dia

baru ngaku, kalau sering dipukuli 3 orang

temannya," katanya.

Surono mengaku sudah sering melakukan

protes ke sekolah, untuk menindak para

siswanya yang nakal. Namun protesnya

tersebut tak pernah ditanggapi oleh guru dan

kepala sekolah.

Kakak korban, Abdul Aziz menambahkan,

dirinya pernah melakukan protes ke wali kelas.

Sesuai pengakuan korban, wali kelas sudah

memanggil para pelaku penganiayaan, yakni

Novan, Adam dan Paus.

"Ketiga anak itu saat dipanggil sudah

mengakui perbuatannya, tapi tak ada tindakan

dari sekolahnya. Sampai adik saya meninggal

pun mereka tidak pernah datang atau

membesuk di rumah sakit," keluhnya.

Sebelumnya, diduga dianiaya 3 teman

sekelasnya, Fajar Murdiyanto (12) siswa kelas 5

SD Klumprit 1, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa

Tengah, meninggal dunia.

Sebelum meninggal, Fajar sempat dirawat di

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo

selama sekitar seminggu. Namun sayang,

nyawanya tak tertolong. Fajar mengalami gegar

otak, menemui ajalnya pada hari Minggu

(25/5) sekitar pukul 05.00 WIB.

Abdul Aziz (28) kakak ipar korban menduga

kematian adiknya akibat dipukuli oleh teman-

temannya di kelas. Kejadian tersebut, kata Aziz

sudah berlangsung berulang kali. Bahkan sejak

kelas 4 setahun lalu, Fajar sudah sering

dianiaya oleh 3 temannya.

Menurut Aziz, Fajar pernah mengaku sering

dipukuli teman-temannya gara-gara tak mau

membantu teman-temannya mengerjakan

tugas sekolah. "Fajar itu sering dimintai tolong

ketiga temannya ngerjain PR. Tapi nggak mau,

terus dipukuli," ujarnya.



TEMPO.CO, Sukoharjo - Seorang siswa sekolah

dasar di Sukoharjo, Fajar Murdianto, 12 tahun,

meninggal dunia pada Ahad, 25 Mei 2014, pukul

04.30. Siswa kelas 5 SD Klumprit 1, Mojolaban,

Bekonang, Sukoharjo, tersebut meninggal setelah

dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo

selama sekitar dua pekan.

Paman Fajar, Surono, 40 tahun, mengatakan

keponakannya dirawat di rumah sakit sejak

pertengahan Mei lalu. Dari awal dirawat, Fajar

mengalami koma hingga akhirnya meninggal

dunia. »Sebelum koma, dia sempat cerita kalau

sering dipukuli teman-temannya di sekolah,”

katanya saat ditemui di rumah orang tua Fajar di

RT 2 RW 11, Kampung Dukuhan, Desa Klumprit,

Mojolaban, Sukoharjo, Ahad, 25 Mei 2014.

Sebenarnya orang tua Fajar sempat curiga saat

sang anak pulang ke rumah dalam keadaan luka

lebam. Saat ditanya, Fajar hanya menjawab

dipukul oleh teman sekelasnya.

Saat dirawat di rumah sakit, baru Fajar cerita

bahwa dia kerap dianiaya teman sekelasnya sejak

duduk di kelas IV SD. »Fajar anaknya pendiam.

Tidak pernah cerita kalau tidak ditanya,”

ucapnya.

Fajar, anak bungsu dari pasangan Cipto Wigono-

Waginem, sering mengeluh sakit kepala, mual,

dan muntah. Menurut dokter yang merawat,

Fajar meninggal dunia karena gegar otak.

Seorang teman sekelas Fajar di SD Klumprit 1

mengaku sering melihat Fajar dipukul seorang

kawannya di kelas. »Biasanya dipukul di bagian

kepala. Kadang pakai buku tebal,” kata siswa itu

yang ingin namanya dirahasiakan.

Dia mengatakan Fajar kerap dipukuli sejak kelas

IV hingga kelas V SD. Biasanya Fajar dipukul jika

tidak mau meminjamkan hasil pekerjaan

rumahnya.

Surono mengatakan sudah menyerahkan kasus

tersebut ke polisi. Dia melapor dua hari lalu.

»Awalnya ada yang ingin damai dan biar

diselesaikan di sekolah. Tapi keluarga ingin ini

dibuka sekalian dan jadi pelajaran bagi semua

pihak,” katanya.

Kepala Bagian Operasi Satuan Reserse Kriminal

Kepolisian Resor Sukoharjo Inspektur Dua

Suparno membenarkan keluarga korban sudah

melapor ke polisi.

Ia mengatakan kasus ini masih dalam proses

penyelidikan. »Kami sedang menyelidiki kasus ini.

Untuk sementara, keluarga korban menolak

otopsi,” ujarnya, yang ditemui saat tengah

melayat ke rumah Fajar.





miris bgt gan...kejadian yg ksekian kali terjadi masih saja terulang http://ceri.ws/smilies/c-mewek.gif



mau menyalahkan dan menindak siapa kalau begini?? :((</div></div></div>