Gusnan
23rd October 2015, 04:40 AM
http://assets.kompas.com/data/photo/2015/08/30/1613093IMG-4660780x390.JPG
Booth gerakan "Teman Ahok" di mal Kemang Village, Jakarta Selatan, Minggu (30/8/2015).
— Hingga Rabu (21/10/2015), Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) berhasil mengumpulkan sekitar 327.000 data KTP untuk mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai calon independen pada Pilkada DKI 2017.
Selama ini, relawan Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) mencatat sebuah fenomena menarik. Jumlah data KTP yang masuk meningkat ketika Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) berselisih paham dengan pihak-pihak tertentu.
"Kalau Pak Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) mulai 'ngajak ribut' siapa gitu misalnya, (data) KTP kami malah terkumpul banyak," ujar salah satu relawan Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok), Tubagus Ramadhan, kepada Kompas.com, Rabu siang.
Dia menduga, keributan yang diciptakan Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) (sapaan Basuki) telah menarik perhatian masyarakat. Dengan sendirinya, masyarakat akan mencari informasi soal masalah itu.
Bisa saja, masyarakat menilai Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) benar dalam masalah yang sedang dibicarakan. Akhirnya, masyarakat mengungkapkan dukungannya dengan cara memberikan data KTP untuk Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok).
Kampung Pulo
Relawan lain, Richard Handri, menceritakan bahwa Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) pernah mendapatkan 6.000 data KTP dalam sehari ketika Kampung Pulo digusur.
"Malahan kami heran. Karena kasus Kampung Pulo itu, Pak Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) dicitrakan negatif, melanggar HAM, tetapi kami malah dapat banyak (data) KTP," ujar Richard.
Richard bercerita, suatu ketika, ada seorang relawan yang meminta formulir untuk dibagi-bagikan kepada teman pengajiannya.
Formulir itu merupakan bagian yang harus diisi ketika warga mengumpulkan data KTP untuk Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok).
Ternyata, relawan tersebut membagikannya di Kampung Pulo, kawasan yang pernah digusur Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok). Hasilnya mengagetkan, banyak juga data KTP yang dikumpulkan dari wilayah itu.
Begitu pula ketika gerakan Lawan Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) muncul, Tubagus mengatakan bahwa hal justru memberikan keuntungan untuk mereka.
Ketika intensitas pemberitaan soal Lawan Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) semakin tinggi, masyarakat mencoba membandingkannya dengan gerakan Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok).
Akhirnya, Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) malah mendapatkan dukungan yang lebih banyak lagi.
Merchandise
Hal lain yang cukup mendongkrak pengumpulan data KTP mereka adalah penjualan merchandise. Selama ini dana operasional Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) berasal dari penjualan merchandise, seperti kaus, gelang, dan gantungan kunci.
Selain mendapatkan uang dari sana, Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) sekaligus mempromosikan gerakannya melalui barang yang mereka jual. Alhasil, data KTP yang terkumpul meningkat.
"Nama Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) menjual banget sih. Cepat sekali lakunya barang-barang yang berkaitan dengan Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok)," ujar relawan lain, Amalia Ayuningtyas
Booth gerakan "Teman Ahok" di mal Kemang Village, Jakarta Selatan, Minggu (30/8/2015).
— Hingga Rabu (21/10/2015), Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) berhasil mengumpulkan sekitar 327.000 data KTP untuk mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai calon independen pada Pilkada DKI 2017.
Selama ini, relawan Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) mencatat sebuah fenomena menarik. Jumlah data KTP yang masuk meningkat ketika Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) berselisih paham dengan pihak-pihak tertentu.
"Kalau Pak Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) mulai 'ngajak ribut' siapa gitu misalnya, (data) KTP kami malah terkumpul banyak," ujar salah satu relawan Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok), Tubagus Ramadhan, kepada Kompas.com, Rabu siang.
Dia menduga, keributan yang diciptakan Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) (sapaan Basuki) telah menarik perhatian masyarakat. Dengan sendirinya, masyarakat akan mencari informasi soal masalah itu.
Bisa saja, masyarakat menilai Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) benar dalam masalah yang sedang dibicarakan. Akhirnya, masyarakat mengungkapkan dukungannya dengan cara memberikan data KTP untuk Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok).
Kampung Pulo
Relawan lain, Richard Handri, menceritakan bahwa Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) pernah mendapatkan 6.000 data KTP dalam sehari ketika Kampung Pulo digusur.
"Malahan kami heran. Karena kasus Kampung Pulo itu, Pak Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) dicitrakan negatif, melanggar HAM, tetapi kami malah dapat banyak (data) KTP," ujar Richard.
Richard bercerita, suatu ketika, ada seorang relawan yang meminta formulir untuk dibagi-bagikan kepada teman pengajiannya.
Formulir itu merupakan bagian yang harus diisi ketika warga mengumpulkan data KTP untuk Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok).
Ternyata, relawan tersebut membagikannya di Kampung Pulo, kawasan yang pernah digusur Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok). Hasilnya mengagetkan, banyak juga data KTP yang dikumpulkan dari wilayah itu.
Begitu pula ketika gerakan Lawan Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) muncul, Tubagus mengatakan bahwa hal justru memberikan keuntungan untuk mereka.
Ketika intensitas pemberitaan soal Lawan Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) semakin tinggi, masyarakat mencoba membandingkannya dengan gerakan Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok).
Akhirnya, Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) malah mendapatkan dukungan yang lebih banyak lagi.
Merchandise
Hal lain yang cukup mendongkrak pengumpulan data KTP mereka adalah penjualan merchandise. Selama ini dana operasional Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) berasal dari penjualan merchandise, seperti kaus, gelang, dan gantungan kunci.
Selain mendapatkan uang dari sana, Teman Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) sekaligus mempromosikan gerakannya melalui barang yang mereka jual. Alhasil, data KTP yang terkumpul meningkat.
"Nama Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok) menjual banget sih. Cepat sekali lakunya barang-barang yang berkaitan dengan Ahok (http://megapolitan.kompas.com/tag/Ahok)," ujar relawan lain, Amalia Ayuningtyas