Gusnan
5th September 2015, 03:59 PM
http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aylan-yang-malang_20150905_135737.jpg
Terlebih-lebih, tidak semua negara (pemerintah dan warga negaranya) menerima kehadiran mereka.
Kebanyakan menerima dengan terpaksa, dan dalam kondisi ini, para pengungsi mendapatkan tekanan psikologis yang sangat berat.
Tak terkecuali di Turki. Dibandingkan negara-negara yang lain, kebijakan Turki memang terbilang lebih ramah. Tapi para pengungsi tetap tak bisa nyaman.
Pasalnya, tiap saat, mereka terancam oleh ISIS. Kelompok bersenjata ini mencoba memanfaatkan situasi untuk merekrut anggota-anggota baru. Bagai lepas dari mulut harimau, tapi masuk ke mulut buaya.
"Semakin lama, situasi semakin buruk. Semua yang kami impikan buyar. Kami tidak berani lagi bermimpi. Jika tidur, kami ingin cepat-cepat bangun karena di dalam mimpi pun kami dikejar-kejar oleh ketakutan yang lebih besar," kata Abdullah Kurdi, ayah Aylan.
http://i2.cdn.turner.com/cnnnext/dam/assets/150903084255-drowned-syrian-boy-brother-medium-plus-169.jpg
Bersama istrinya, Rahen, Abdullah membawa Aylan dan Ghalib lari dari kampung halaman mereka di Kobani, satu di antara kota di Suriah yang menjadi tempat berlangsungnya perang yang paling sengit.
Terlebih-lebih, tidak semua negara (pemerintah dan warga negaranya) menerima kehadiran mereka.
Kebanyakan menerima dengan terpaksa, dan dalam kondisi ini, para pengungsi mendapatkan tekanan psikologis yang sangat berat.
Tak terkecuali di Turki. Dibandingkan negara-negara yang lain, kebijakan Turki memang terbilang lebih ramah. Tapi para pengungsi tetap tak bisa nyaman.
Pasalnya, tiap saat, mereka terancam oleh ISIS. Kelompok bersenjata ini mencoba memanfaatkan situasi untuk merekrut anggota-anggota baru. Bagai lepas dari mulut harimau, tapi masuk ke mulut buaya.
"Semakin lama, situasi semakin buruk. Semua yang kami impikan buyar. Kami tidak berani lagi bermimpi. Jika tidur, kami ingin cepat-cepat bangun karena di dalam mimpi pun kami dikejar-kejar oleh ketakutan yang lebih besar," kata Abdullah Kurdi, ayah Aylan.
http://i2.cdn.turner.com/cnnnext/dam/assets/150903084255-drowned-syrian-boy-brother-medium-plus-169.jpg
Bersama istrinya, Rahen, Abdullah membawa Aylan dan Ghalib lari dari kampung halaman mereka di Kobani, satu di antara kota di Suriah yang menjadi tempat berlangsungnya perang yang paling sengit.