Log in

View Full Version : Polisi Geledah Kantor Lulung dan Beri Police Line Ruang Komisi E DPRD


Gusnan
27th April 2015, 06:06 PM
http://cat.jp.as.criteo.com/delivery/lg.php?cppv=1&cpp=Jo%2F3tnw5YXh1UjhHNDZ0cHNwUUdSaGt6ZUp0YlZNWlRI Ujl3WmczbG43REtOeVBNUFdDZDVpQlFMWE91SFhqMHQ0SGZyb1 ZzMjNVdVh2U2Vrb1pCa1ZYbFhKQWdWK0VTSGpmRHJMWnIybUlU anVTYUR6UEx2amVjY1VyMWY1akd1eWRFRG50VExxTHZpY1hWc3 hRRytvNlpKQnltbzlPRmxwSlQ1OEtTRDl5ZFJIUENiZmhhZ29W R1pUZlZkc0txV2xXOUhwN2p5U1Z0TkNRbmVVcGFsdVg0VndnPT 18
http://beta.newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=10613&campaignid=3382&zoneid=1124&loc=1&referer=http%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fread%2F2015% 2F04%2F27%2F164810%2F2899489%2F10%2Fpolisi-geledah-kantor-lulung-dan-beri-police-line-ruang-komisi-e-dprd%3Fmpinews&cb=4a82116d6a



http://images.detik.com/content/2015/04/27/10/164932_komiisie.jpg
Jakarta - Anggota Bareskrim Mabes Polri menggeledah ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana di Lantai 9 Gedung DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Penyidik korupsi pengadaan UPS itu juga menggeledah ruangan Komisi E DPRD.

Para penyidik membolak-balik dokumen di ruangan Lulung. Pada lantai 9 terdapat 5 ruangan yang merupakan kantor Wakil Ketua DPRD DKI. Di ruangan ini terlihat ada beberapa staf, namun tak terlihat Lulung di ruangan tersebut, Senin (27/4/2015) pukul 16.30 WIB.

Tak begitu jelas kapan para penyidik yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam ini datang. Hingga kini mereka masih memeriksa dokumen-dokumen di ruangan Lulung tersebut.

Selain ruangan Lulung, penyidik juga memeriksa ruangan Komisi E DPRD dan memasang police line. Salah satu ruangan yang jadi fokus penyidik adalah ruangan file Komisi E DPRD, komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat. Terlihat ada penyidik yang memilah dokumen kemudian memasukkannya ke dalam karung plastik untuk diamankan.

Sedianya dua anggota DPRD yaitu Lulung dan Fahmi Zulfikar diperiksa Bareskrim dalam kasus pengadaan UPS di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat hari ini. Mereka diperiksa sebagai saksi saat duduk di Komisi E DPRD. Namun keduanya tidak datang dengan alasan sedang berada di luar negeri.

Kasus dugaan korupsi pengadaan UPS di Jakarta terjadi pada tahun anggaran 2014. Selain Alex Usman, ada Zaenal Sulaiman yang ditetapkan tersangka oleh Bareskrim. Dia berperan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jakarta Pusat. Keduanya dijerat Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-undang Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP