Gusnan
25th April 2015, 07:01 AM
Halaman 1 dari 2
http://images.detik.com/content/2015/04/24/1202/LydiaDavies-mirror%281%29.jpgLydia Davies (Foto: Mirror)
Surrey , Memasuki bangku perkuliahan, Lydia Davies (23) ingin eksis seperti remaja lainnya. Sayang, gaya hidup tak sehat, jarang makan, begadang dan konsumsi alkohol membuat Lydia mengidap anoreksia hingga bobotnya hanya tinggal 24 kg.
Selama mengidap anoreksia, Lydia hanya mengonsumsi 13 kalori sehari. Gadis ini hanya mau mengasup tiga sendok teh sup asparagus ditambah kola rendah gula. Tak hanya itu, lama kelamaan anoreksia yang diidap Lydia berubah menjadi bulimia.
"Selama sakit bahkan saya takut untuk melihat foto saya sendiri. Tapi kini, saya ingin memberi tahu foto saya supaya orang lain yang juga menderita gangguan makan bisa segera mencari bantuan. Untuk masyarakat saya harap bisa lebih peduli lagi dengan anggota keluarganya yang mengidap anoreksia," tutur wanita yang menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul 'Raw' ini.
Dikutip dari Mirror, Jumat (24/4/2015), dulunya Lydia selalu merasa harus lebih ramping dari ibu dan kakak perempuannya yang pada kenyataannya sudah cukup langsing dan tinggi. Meski memiliki keinginan seperti itu, Lydia mengaku sebenarnya merasa tidak nyaman dengan penampilannya yang terlalu kurus dan lemah.
Namun apa daya, ia tak bisa menampik 'bisikan' jika ia harus menghindari makan. Pernah suatu malam perutnya sakit, Lydia mencoba minum segelas susu. Tapi, lagi-lagi ia takut gemuk sehingga hanya minum susu beberapa ml saja. Akibat tubuhnya yang terlalu lemah, ia juga sering takut tidur karena khawatir tidak akan bisa bangun lagi alias akan meninggal di keesokan harinya.
"Meski saya sadar saya tidak nyaman dan hal ini berbahaya untuk saya, saya tidak bisa melakukan apa-apa. Hingga akhirnya 5 bulan sebelum kelulusan, saya didiagnosis anoreksia oleh lima dokter dan berhenti kuliah, kemudian kembali ke rumah orang tua saya. Saat itulah saya mulai menjalani terapi, dibantu oleh keluarga saya," lanjut Lydia.Next (http://health.detik.com/read/2015/04/24/123208/2897194/1202/2/kena-anoreksia-lydia-hanya-konsumsi-13-kalori-sehari-dan-bobotnya-24-kg)
Halaman 1 (http://health.detik.com/read/2015/04/24/123208/2897194/1202/1/kena-anoreksia-lydia-hanya-konsumsi-13-kalori-sehari-dan-bobotnya-24-kg) 2 (http://health.detik.com/read/2015/04/24/123208/2897194/1202/2/kena-anoreksia-lydia-hanya-konsumsi-13-kalori-sehari-dan-bobotnya-24-kg)
Next (http://health.detik.com/read/2015/04/24/123208/2897194/1202/2/kena-anoreksia-lydia-hanya-konsumsi-13-kalori-sehari-dan-bobotnya-24-kg)
(rdn/vit)
http://images.detik.com/content/2015/04/24/1202/LydiaDavies-mirror%281%29.jpgLydia Davies (Foto: Mirror)
Surrey , Memasuki bangku perkuliahan, Lydia Davies (23) ingin eksis seperti remaja lainnya. Sayang, gaya hidup tak sehat, jarang makan, begadang dan konsumsi alkohol membuat Lydia mengidap anoreksia hingga bobotnya hanya tinggal 24 kg.
Selama mengidap anoreksia, Lydia hanya mengonsumsi 13 kalori sehari. Gadis ini hanya mau mengasup tiga sendok teh sup asparagus ditambah kola rendah gula. Tak hanya itu, lama kelamaan anoreksia yang diidap Lydia berubah menjadi bulimia.
"Selama sakit bahkan saya takut untuk melihat foto saya sendiri. Tapi kini, saya ingin memberi tahu foto saya supaya orang lain yang juga menderita gangguan makan bisa segera mencari bantuan. Untuk masyarakat saya harap bisa lebih peduli lagi dengan anggota keluarganya yang mengidap anoreksia," tutur wanita yang menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul 'Raw' ini.
Dikutip dari Mirror, Jumat (24/4/2015), dulunya Lydia selalu merasa harus lebih ramping dari ibu dan kakak perempuannya yang pada kenyataannya sudah cukup langsing dan tinggi. Meski memiliki keinginan seperti itu, Lydia mengaku sebenarnya merasa tidak nyaman dengan penampilannya yang terlalu kurus dan lemah.
Namun apa daya, ia tak bisa menampik 'bisikan' jika ia harus menghindari makan. Pernah suatu malam perutnya sakit, Lydia mencoba minum segelas susu. Tapi, lagi-lagi ia takut gemuk sehingga hanya minum susu beberapa ml saja. Akibat tubuhnya yang terlalu lemah, ia juga sering takut tidur karena khawatir tidak akan bisa bangun lagi alias akan meninggal di keesokan harinya.
"Meski saya sadar saya tidak nyaman dan hal ini berbahaya untuk saya, saya tidak bisa melakukan apa-apa. Hingga akhirnya 5 bulan sebelum kelulusan, saya didiagnosis anoreksia oleh lima dokter dan berhenti kuliah, kemudian kembali ke rumah orang tua saya. Saat itulah saya mulai menjalani terapi, dibantu oleh keluarga saya," lanjut Lydia.Next (http://health.detik.com/read/2015/04/24/123208/2897194/1202/2/kena-anoreksia-lydia-hanya-konsumsi-13-kalori-sehari-dan-bobotnya-24-kg)
Halaman 1 (http://health.detik.com/read/2015/04/24/123208/2897194/1202/1/kena-anoreksia-lydia-hanya-konsumsi-13-kalori-sehari-dan-bobotnya-24-kg) 2 (http://health.detik.com/read/2015/04/24/123208/2897194/1202/2/kena-anoreksia-lydia-hanya-konsumsi-13-kalori-sehari-dan-bobotnya-24-kg)
Next (http://health.detik.com/read/2015/04/24/123208/2897194/1202/2/kena-anoreksia-lydia-hanya-konsumsi-13-kalori-sehari-dan-bobotnya-24-kg)
(rdn/vit)