blueparadise
10th July 2010, 11:26 PM
Sensasi panas dalam tubuh atau yang dikenal dengan istilah Hot Flush merupakan gejala normal yang dialami sebagian besar perempuan di masa perimenopause atau setelah memasuki masa menopause. Meskipun tidak perlu ditakuti, namun Anda perlu mengenali dulu seluk beluknya agar Anda tidak terkejut ketika mengalaminya.
Serangan panas ini terjadi karena perubahan hormonal. Kadar estrogen yang berkurang pada masa perimenopause akan berpengaruh pada Hypothalamus, yaitu bagian dari otak yang berfungsi untuk mengatur nafsu makan, siklus tidur, hormon seksual serta mengatur suhu tubuh. Sementara itu, bagian otak yang lain akan merespon peringatan ini dan kemudian menyebarkannya ke bagian-bagian tubuh seperti hati, pembuluh darah dan sistem saraf agar dapat menyeimbangkan panas tersebut.
Rasa panas di dalam tubuh disertai dengan keluarnya keringat dan jantung berdebar, merupakan gejala yang muncul saat hot flush menyerang. Serangan panas berawal di dalam dada atau wajah dan leher, kemudian menjalar ke seluruh tubuh.
Umumnya gejala ini berlangsung sejak 2-3 tahun sebelum memasuki masa menopause dan beberapa tahun sesudahnya, selama perubahan hormon masih terjadi. Seiring dengan habisnya estrogen di dalam tubuh, maka frekuensi gejala ini akan cenderung berkurang dan menghilang.
Macam-macam hot flush
1. Hot flush standar. Biasanya berlangsung singkat. Mencapai intensitas panas maksimal dalam beberapa detik dan bertahan selama 2-3 menit, lalu menghilang perlahan-lahan.
2. Hot flush lambat. Berlangsung selama 30 menit sampai satu jam. Intensitas panasnya lebih rendah tetapi bertahan lama.
Hot flush yang umum terjadi berlangsung dari 30 detik hingga 5 menit. Makin banyaknya hormon estrogen yang terkuras, makin banyak pula gangguan yang dirasa. Biasanya penderita akan mengalami gangguan tidur yang dapat mempengaruhi mood, konsentrasi dan berpotensi memicu sejumah masalah fisik lainnya.
sumber : perempuan.com
Serangan panas ini terjadi karena perubahan hormonal. Kadar estrogen yang berkurang pada masa perimenopause akan berpengaruh pada Hypothalamus, yaitu bagian dari otak yang berfungsi untuk mengatur nafsu makan, siklus tidur, hormon seksual serta mengatur suhu tubuh. Sementara itu, bagian otak yang lain akan merespon peringatan ini dan kemudian menyebarkannya ke bagian-bagian tubuh seperti hati, pembuluh darah dan sistem saraf agar dapat menyeimbangkan panas tersebut.
Rasa panas di dalam tubuh disertai dengan keluarnya keringat dan jantung berdebar, merupakan gejala yang muncul saat hot flush menyerang. Serangan panas berawal di dalam dada atau wajah dan leher, kemudian menjalar ke seluruh tubuh.
Umumnya gejala ini berlangsung sejak 2-3 tahun sebelum memasuki masa menopause dan beberapa tahun sesudahnya, selama perubahan hormon masih terjadi. Seiring dengan habisnya estrogen di dalam tubuh, maka frekuensi gejala ini akan cenderung berkurang dan menghilang.
Macam-macam hot flush
1. Hot flush standar. Biasanya berlangsung singkat. Mencapai intensitas panas maksimal dalam beberapa detik dan bertahan selama 2-3 menit, lalu menghilang perlahan-lahan.
2. Hot flush lambat. Berlangsung selama 30 menit sampai satu jam. Intensitas panasnya lebih rendah tetapi bertahan lama.
Hot flush yang umum terjadi berlangsung dari 30 detik hingga 5 menit. Makin banyaknya hormon estrogen yang terkuras, makin banyak pula gangguan yang dirasa. Biasanya penderita akan mengalami gangguan tidur yang dapat mempengaruhi mood, konsentrasi dan berpotensi memicu sejumah masalah fisik lainnya.
sumber : perempuan.com