lovepentil
16th February 2011, 07:47 PM
http://image.tempointeraktif.com/?id=64829&width=274 (http://image.tempointeraktif.com/?id=64829&width=490)
AP/Hasan Jamali
TEMPO Interaktif, Al Manamah - Ribuan warga Syiah yang terinspirasi penggulingan kekuasaan di Tunisia dan Mesin turun di Al-manamah, ibu kota Bahrain. Mereka berduka atas tewasnya korban kedua dalam bentrokan demonstrasi yang terjadi pekan ini.
Ratusan lainnya berkumpul dalam prosesi pemakaman seorang pria yang ditembak mati ketika polisi dan pengunjuk rasa bentrok dalam prosesi pemakaman korban tewas pengunjuk rasa sebelumnya. "Masyarakat menginginkan kejatuhan rezim," teriak para pendemo, Rabu (16/2).
Mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Khalifa bin Salman al-Khalifa. Sheikh Khalifa merupakan paman dari Raja Hamad bin Isa al-Khalifa. Ia telah menjabat di negara Teluk Arab sejak kemerdekaannya pada 1971 dan sepertinya akan meneruskan kekuasaan pada keluarganya.
"Kami meminta hak kami dengan cara yang damai," kata Bakr Akil, mahasiswa berusia 20 tahun. Ia memakai kain yang diwarnai merah sebagai simbol siap mengorbankan hidup demi kebebasan. Ia yakin, kehadiran pendemo yang berjumlah besar mampu mewujudkan tuntutan mereka.
Demontrasi juga di gelar di pusat Al-Manamah oleh 2.000 orang pengunjuk rasa. Mereka menginap dengan mendirikan tenda di Pearl Roundabout. Jumlah pengunjuk masa itu sama besarnya dengan jumlah sehari sebelumnya. Para pendemo Syiah ini mengatakan Sunni yang berkuasa menutup mereka dari akses mendapatkan perumahan, kesehatan, dan pekerjaan di pemerintahan.
REUTERS | AQIDA SWAMURTI
sumber (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/02/16/brk,20110216-313869,id.html)
AP/Hasan Jamali
TEMPO Interaktif, Al Manamah - Ribuan warga Syiah yang terinspirasi penggulingan kekuasaan di Tunisia dan Mesin turun di Al-manamah, ibu kota Bahrain. Mereka berduka atas tewasnya korban kedua dalam bentrokan demonstrasi yang terjadi pekan ini.
Ratusan lainnya berkumpul dalam prosesi pemakaman seorang pria yang ditembak mati ketika polisi dan pengunjuk rasa bentrok dalam prosesi pemakaman korban tewas pengunjuk rasa sebelumnya. "Masyarakat menginginkan kejatuhan rezim," teriak para pendemo, Rabu (16/2).
Mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Khalifa bin Salman al-Khalifa. Sheikh Khalifa merupakan paman dari Raja Hamad bin Isa al-Khalifa. Ia telah menjabat di negara Teluk Arab sejak kemerdekaannya pada 1971 dan sepertinya akan meneruskan kekuasaan pada keluarganya.
"Kami meminta hak kami dengan cara yang damai," kata Bakr Akil, mahasiswa berusia 20 tahun. Ia memakai kain yang diwarnai merah sebagai simbol siap mengorbankan hidup demi kebebasan. Ia yakin, kehadiran pendemo yang berjumlah besar mampu mewujudkan tuntutan mereka.
Demontrasi juga di gelar di pusat Al-Manamah oleh 2.000 orang pengunjuk rasa. Mereka menginap dengan mendirikan tenda di Pearl Roundabout. Jumlah pengunjuk masa itu sama besarnya dengan jumlah sehari sebelumnya. Para pendemo Syiah ini mengatakan Sunni yang berkuasa menutup mereka dari akses mendapatkan perumahan, kesehatan, dan pekerjaan di pemerintahan.
REUTERS | AQIDA SWAMURTI
sumber (http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2011/02/16/brk,20110216-313869,id.html)