legendsong
28th May 2012, 06:25 AM
SINGLE PARENT
http://img594.imageshack.us/img594/633/39993769.jpg
:ganteng: ini thread pertama saya jadi kurang lebihnya mohon dimaklumi. saya hanya sekedar share aja :ganteng:
[/quote][quote]
Fenomena single parent beberapa dekade terakhir ini menjadi marak
terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Pada tahun 2003, di Australia
terdapat 14% keluarga dari keseluruhan jumlah keluarga masuk dalam kategori
single parent, sedangkan di Inggris pada tahun 2005 terdapat 1,9 juta single
parent dan 91% dari angka tersebut adalah wanita sebagai single parent1.
Berdasarkan data tersebut dapat memberikan gambaran tingginya keluarga yang berstatus sebagai single parent.
Menurut Deacon dan Firebough (1988)2 ada beberapa faktor yang
mempengaruhi status single parent.
Faktor-faktor tersebut antara lain: kehamilan sebelum menikah, kematian suami atau istri, perpisahan atau perceraian dan adopsi. Data di Inggris menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga yang berstatus single parent adalah wanita sebagai kepala keluarga merangkap sebagai ibu rumah tangga, dalam kata lain wanita menjalankan peran ganda.
Fakta yang terjadi di Inggris tersebut akan menunjukkan hal sama yang terjadi
pada negara lain termasuk Indonesia. Menjadi single parent dan menjalankan
peran ganda bukan merupakan hal yang mudah bagi seorang wanita, terutama
dalam hal membesarkan anak. Hal ini dikarenakan, di satu sisi ia harus
memenuhi kebutuhan psikologis anak-anaknya (pemberian kasih sayang,
perhatian, rasa aman) dan di sisi lain ia pun harus memenuhi semua kebutuhan
fisik anak-anaknya (kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan materi). Artinya, wanita yang berstatus sebagai single parent harus mampu mengkombinasikan antara pekerjaan domestik dan publik demi tercapainya tujuan keluarga yang utama, yakni membentuk anak yang berkualitas. Bukan hal yang mudah menjalankan dua peran tersebut sekaligus dalam membentuk anak yang berkualitas. Oleh sebab itu dibutuhkan manajemen keluarga khusus dan matang agar anak yang dibesarkan pada kondisi keluarga single parent pun sama berkualitasnya dengan anak yang dibasarkan pada keluarga utuh.
Kematangan Wanita sebagai Single Parent
Seperti yang telah disebutkan pada sebelumnya bahwa keluarga yang
berstatus single parent disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang ada itu mempengaruhi kematangan wanita sebagai seorang single parent. Kematangan dalam segi fisik dan terutama psikologis menjadi faktor yang utama yang dibutuhkan untuk keberhasilan wanita sebagai single parent dalam membesarkan anaknya. Wanita sebagai single parent yang sangat riskan dalam membesarkan anaknya adalah disebabkan oleh kehamilan sebelum menikah, karena sebagian besar kehamilan sebelum menikah terjadi pada remaja. Remaja belum memiliki kematangan yang cukup untuk menjadi single parent. Pada kasus ini dibutuhkan dukungan yang lebih besar dari keluarganya untuk menyiapkannya menjadi seorang single parent. Pada kasus lain yang menyebabkan wanita menjadi single parent (perpisahan atau perceraian, kematian suami atau istri, dan adopsi), dirasa tidak terlalu bermasalah pada kematangan wanita tersebut (terutama alasan adopsi karena ada keinginan internal dari wanita untuk memiliki dan membesarkan anak, artinya ia telah benar-benar siap dengan segala konsekuensi sebagai single parent) karena pada kondisi itu wanita dinggap telah dewasa dan telah mampu menghadapi segala perubahan yang terjadi, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa tetap membutuhkan jangka waktu tertentu untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru.
Kematangan wanita yang berstatus sebagai single parent merupakan hal
yang utama dibutuhkan dalam mebesarkan serta mendidik anak-anaknya. Hal
tersebut dikarenakan, kematangan pada wanita sebagai single parent dapat
mempengaruhi caranya dalam memanajemen diri dan keluarganya, terutama
dalam membentuk anak yang berkualitas.
kalau berkenan, saya menerima :melonndan::melonndan:
tapi jangan :cabendan::cabendan:
ya setidaknya :rate5:rate5 aja deh
mohon saran dan kritikannya juga ya....
</div>
http://img594.imageshack.us/img594/633/39993769.jpg
:ganteng: ini thread pertama saya jadi kurang lebihnya mohon dimaklumi. saya hanya sekedar share aja :ganteng:
[/quote][quote]
Fenomena single parent beberapa dekade terakhir ini menjadi marak
terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Pada tahun 2003, di Australia
terdapat 14% keluarga dari keseluruhan jumlah keluarga masuk dalam kategori
single parent, sedangkan di Inggris pada tahun 2005 terdapat 1,9 juta single
parent dan 91% dari angka tersebut adalah wanita sebagai single parent1.
Berdasarkan data tersebut dapat memberikan gambaran tingginya keluarga yang berstatus sebagai single parent.
Menurut Deacon dan Firebough (1988)2 ada beberapa faktor yang
mempengaruhi status single parent.
Faktor-faktor tersebut antara lain: kehamilan sebelum menikah, kematian suami atau istri, perpisahan atau perceraian dan adopsi. Data di Inggris menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga yang berstatus single parent adalah wanita sebagai kepala keluarga merangkap sebagai ibu rumah tangga, dalam kata lain wanita menjalankan peran ganda.
Fakta yang terjadi di Inggris tersebut akan menunjukkan hal sama yang terjadi
pada negara lain termasuk Indonesia. Menjadi single parent dan menjalankan
peran ganda bukan merupakan hal yang mudah bagi seorang wanita, terutama
dalam hal membesarkan anak. Hal ini dikarenakan, di satu sisi ia harus
memenuhi kebutuhan psikologis anak-anaknya (pemberian kasih sayang,
perhatian, rasa aman) dan di sisi lain ia pun harus memenuhi semua kebutuhan
fisik anak-anaknya (kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan materi). Artinya, wanita yang berstatus sebagai single parent harus mampu mengkombinasikan antara pekerjaan domestik dan publik demi tercapainya tujuan keluarga yang utama, yakni membentuk anak yang berkualitas. Bukan hal yang mudah menjalankan dua peran tersebut sekaligus dalam membentuk anak yang berkualitas. Oleh sebab itu dibutuhkan manajemen keluarga khusus dan matang agar anak yang dibesarkan pada kondisi keluarga single parent pun sama berkualitasnya dengan anak yang dibasarkan pada keluarga utuh.
Kematangan Wanita sebagai Single Parent
Seperti yang telah disebutkan pada sebelumnya bahwa keluarga yang
berstatus single parent disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang ada itu mempengaruhi kematangan wanita sebagai seorang single parent. Kematangan dalam segi fisik dan terutama psikologis menjadi faktor yang utama yang dibutuhkan untuk keberhasilan wanita sebagai single parent dalam membesarkan anaknya. Wanita sebagai single parent yang sangat riskan dalam membesarkan anaknya adalah disebabkan oleh kehamilan sebelum menikah, karena sebagian besar kehamilan sebelum menikah terjadi pada remaja. Remaja belum memiliki kematangan yang cukup untuk menjadi single parent. Pada kasus ini dibutuhkan dukungan yang lebih besar dari keluarganya untuk menyiapkannya menjadi seorang single parent. Pada kasus lain yang menyebabkan wanita menjadi single parent (perpisahan atau perceraian, kematian suami atau istri, dan adopsi), dirasa tidak terlalu bermasalah pada kematangan wanita tersebut (terutama alasan adopsi karena ada keinginan internal dari wanita untuk memiliki dan membesarkan anak, artinya ia telah benar-benar siap dengan segala konsekuensi sebagai single parent) karena pada kondisi itu wanita dinggap telah dewasa dan telah mampu menghadapi segala perubahan yang terjadi, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa tetap membutuhkan jangka waktu tertentu untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru.
Kematangan wanita yang berstatus sebagai single parent merupakan hal
yang utama dibutuhkan dalam mebesarkan serta mendidik anak-anaknya. Hal
tersebut dikarenakan, kematangan pada wanita sebagai single parent dapat
mempengaruhi caranya dalam memanajemen diri dan keluarganya, terutama
dalam membentuk anak yang berkualitas.
kalau berkenan, saya menerima :melonndan::melonndan:
tapi jangan :cabendan::cabendan:
ya setidaknya :rate5:rate5 aja deh
mohon saran dan kritikannya juga ya....
</div>