Log in

View Full Version : Gunung Sadahurip Bukan Bangunan Piramida; Perspektif Ilmu Kebumian


ps3black
27th May 2012, 10:56 PM
Tgl 8 Jan 2012, Pak Sujatmiko, pengurus IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), melakukan ekspedisi kilat ke Piramida Gunung Sadahurip. Berikut hasilnya:




[/spoiler] for Baca Gan!:




Gunung Sadahurip adlh gunung kecil terisolir yg terletak di Ds Sukahurip,Kec Pangatikan,Kab Garut. Tingginya yg 1463 meter di atas permukaan laut, membuat gunung mungil ini tampak menyolok di kejauhan, begitu kita masuk Kec Wanaraja dari arah Garut. Bentuknya yg mirip dgn bangunan piramida, ditambah dgn mitos penduduk setempat ttg keanehan&keangkerannya, apalagi diperkuat oleh bisikan-bisikan ghoib, membuat Yayasan Turangga Seta yakin bahwa G.Sadahurip adlh piramida budaya yg dibangun oleh nenek moyang kita



Keyakinan mereka lalu dituangkan dlm suatu hipotesa yg menyimpulkan bahwa selain di G.Sadahurip, terpendam bangunan piramida budaya di gunung2 berbentuk piramida lainnya di JaBar antara lain G.Kaledong&G.Haruman, keduanya di Garut, dan G.Lalakon di Bandung. Hipotesa mereka ini tentu saja mengundang kontroversi khususnya bagi kalangan ilmuwan kebumian mengingat geomorfologi model piramida yg merupakan produk dari proses geologi & gunung api sangat umum ditemukan di byk penjuru dunia



Walaupun demikian, berkat semangat&kemahiran Yayasan Turangga Seta dlm menyosialisasikan hipotesanya & memanfaatkan nama besar dari bbrp pakar ilmu kebumian yg di awal penelitian mereka ikut berpartisipasi, maka akhirnya Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial & Bencana di Binagraha terpancing untuk ikut nimbrung melalui tim bentukannya yaitu Tim Bencana Katastropik Purba. Tim inilah yg bbrp waktu lalu mengklaim telah menemukan Piramida Sadahurip, yg selain tertinggi & terbesar di dunia, jg tertua yaitu lebih dari 6000 tahun sebelum Masehi



Pernyataan2 lainnya yg tak kalah kontroversialnya kemudian dilemparkan ke masyarakat luas antara lain ttg temuan pintu masuk ke ruang piramida di perut G.Sadahurip, & yg terakhir ttg kehebatan para pendiri piramida yg diyakini telah mampu memindahkan seluruh kandungan batuan yg sebelumnya menyusun lembah Batu Rahong untuk dijadikan bahan bangunan Piramida Sadahurip



Pernyataan terakhir ini yg sbetulnya dpt dijelaskan dgn konsep ilmu rupa bumi / geomorfologi mengindikasikan bahwa Tim Bencana Katastropik Purba tdk dilengkapi dgn tenaga ahli kebumian yg mumpuni, yg selain dpt membaca & menerjemahkan gejala alam yg telah&sedang terjadi, jg dpt menjaga martabat & kehormatan institusi kepresidenan yg sharusnya slalu kita junjung tinggi



G.Sadahurip asli bentukan alam



Kepastian bahwa G.Sadahurip merupakan bentukan alam murni tanpa campur tangan manusia, apalagi tenaga ghoib, didpt stlh penulis melakukan pengamatan geologi langsung di lapangan pd tgl 8 Januari 2012. Dlm keg ini tim penulis didukung&dikawal oleh DanRamil 1103 Wanaraja Garut,Kapten TNI Didi Suryadi beserta bbrp orang anggotanya & Sekretaris Ds Sukahurip,Bpk Syarip Hidayat. Target pengamatan pertama adlh morfologi G.Sadahurip yg tampak simetris sempurna dari arah Wanaraja, tapi trnyt menjadi tdk simetris dari arah selatan/Kampung Cicapar




for :




http://www.ustadz.net/wp-content/uploads/2012/01/Gunung-Sadahurip-tidak-berbentuk-piramida-dilihat-dari-Cicapar-560x420.jpg









Pengamatan selanjutnya difokuskan kpd fenomena geologi yg ditemukan di sepanjang perjalanan, dari mulai Kampung Cipacar sampai ke puncak G.Sadahurip & kemudian turun ke Kampung Sokol. Singkapan batuan yg ditemukan berupa batuan beku andesit dlm bentuk aliran lava & batuan intrusif yg masif, yg di bbrp tempat melapuk meninggalkan struktur kulit bawang / kekar tiang




for :




http://www.ustadz.net/wp-content/uploads/2012/01/Pelapukan-mengulit-bawang-di-lereng-Sadahurip-dengan-batuan-asli-kolom-kolom-andesitis-560x420.jpg









Selain dari itu, dtemukan jg batuan piroklastika hasil keg gunung api yg kebanyakan telah lapuk. Dgn variasi batuan semacam ini yg sangat umum ditemukan di morfologi gunung berbentuk piramida, maka dpt disimpulkan bahwa G.Sadahurip adlh sebuah gunung api kecil yg utuh dgn bentuk menyerupai piramida. Fenomena semacam ini oleh van Bemmelen disebut sbg lava dome (The Geology of Indonesia,1949) & Arthur Holmes sbg cumulo dome (Principles of Physical Geology,1984)



Metode penelitian geologi sederhana yg penulis uraikan ini sbetulnya merupakan materi kuliah Geologi Dasar di seluruh Fakultas Geologi di Indonesia yg seharusnya dipertimbangkan oleh Tim Bencana Katastropik Purba dlm melaksanakan penelitiannya. Dgn demikian maka pemakaian beragam peralatan super canggih seperti geolistrik superstring, georadar, foto satelit 3 D � IFSAR resolusi 5 meter, & bahkan penentuan umur dgn metode Karbon C-14 / radiocarbon dating yg tentunya telah menguras dana & tenaga yg tdk kecil akan dpt dihindari



Antara bisikan ghoib & pertimbangan ilmiah



Dlm wawancara dgn VIVAnews pd tgl 15 Februari 2011, Yayasan Turangga Seta yg didirikan sekitar thn 2004 mengakui bahwa metode penelitian yg mreka terapkan byk didasarkan atas kepekaan bbrp anggotanya thdp kehadiran ghoib yg mreka sebut sbg parallel existence (penulis menyebutnya sbg bisikan ghoib). Mereka terkesan bangga mnyebut timnya sbg MIT / Menyan Institute of Technology dgn argumentasi bahwa dlm mlakukan prburuan situs prasejarah, yg mungkin dgn ritual pembakaran kemenyan untuk mengundang roh, mereka kadang-kadang mendpt sokongan informasi lokasi dari informan tak kasatmata (VIVAnews, 17 Maret 2011)



Dgn keyakinan semacam itu maka dpt dimengerti mengapa dlm sosialisasi pertamanya di hadapan Wagub Jabar tgl 3 Maret 2011, Yayasan Turangga Seta terkesan kurang senang ketika penulis & Drs. Lutfi Yondri M.Hum., pakar arkeologi dari Balar Bandung, memberikan masukan ilmiah, padahal maksudnya agar Yayasan Turangga Seta yg sebagian besar anggotanya masih muda2 dpt lebih berhati-hati, baik dlm penelitian ataupun prosedur&perizinan (sesuai isi UU Cagar Budaya No 11 thn 2010)



Masukan serupa tapi sedikit lebih keras diberikan lagi kpd perwakilan Yayasan Turangga Seta ketika memperkenalkan hipotesanya di Jur Tambang ITB tgl 6 Mei 2011 yg dihadiri jg oleh penulis & Drs.Lutfi Yondri M.Hum. Pernyataan mereka ketika itu cukup tegas bahwa mereka lbh percaya kpd bisikan ghoib/parallel existence drpd prtimbangan ilmiah



Selain peringatan secara langsung, sanggahan melalui media internet&media cetak dilaygkan jg antara lain oleh Mang Okim (milis IAGI 20 Maret 2011: Piramida G.Lalakon di Bandung, Akhir Sebuah Harapan), Dr.Ir.Budi Brahmantyo M.Sc. (PR 3 Agustus 2011: G.Lalakon,Sebuah Karya Alam) dll. Artikel&tulisan berikut lampiran gambar2 yg menjelaskan & menyggah hipotesa piramida tsb, dipastikan tlh dibaca jg oleh Yayasan Turangga Seta



Selain dari itu, bbrp pakar geologi terkemuka di Indonesia yg pd awalnya mendampingi& endukung secara sukarela penelitian mereka, kemudian menarik diri stlh menyadari adanya penyimpangan metode & arah penelitian mreka dari kaidah2 ilmu kebumian yg baku (pengakuan Dr.Ir.Danny Hilman M.Sc. di Nasional, 4 April 2011, & bantahan keras Dr.Ir. Andang Bachtiar M.Sc. di FB karena nama&reputasinya dimanfaatkan scra tdk benar). Dgn adanya sanggahan&bantahan dari para pakar tsb, maka sungguh sulit dimengerti bahwa Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial&Bencana justru terpengaruh&bahkan mendukung penuh keg eksplorasi&penggalian arkeologi yg di bbrp lokasi diketahui melanggar ketentuan&prosedur yg digariskan dlm UU No.11 thn 2010



Pelajaran berharga bagi kita semua



Gencarnya isu ttg Piramida G.Sadahurip ini, yg oleh masyarakat Garut diartikan sbg adanya bangunan piramida dan/atau kandungan harta karun di perut G.Sadahurip, membuat aparat Kecamatan Pangatikan & Desa Sukahurip di Garut menjadi sibuk luar biasa. Selain karena membanjirnya para pengunjung ke puncak G.Sadahurip sejak sekitar 6 bulan terakhir, yg ketika penulis mendaki gunung ini pd tgl 8 Januari 2012 jumlahnya mencapai lebih dari 200 orang, bbrp instansi terkait & Pemkab Garut tentunya tak kalah sibuknya melayani permintaan & pertanyaan para pejabat di Jakarta ttg isu piramida tsb



Hikmah dari semua itu adlh meningkatnya minat masyarakat&para pelajar untuk mendaki sampai ke puncak G.Sadahurip melalui jalan setapak & lereng terjal yg tdk ringan. Untuk melayani pengunjung, plg sedikit tiga warung jajanan tlah dibangun mendadak oleh penduduk setempat di lereng G.Sadahurip. Hal ini memberikan indikasi bahwa masyarakat sangat mendambakan sarana wisata minat khusus yg sebetulnya bisa diciptakan oleh para pemangku kekuasaan kalau mau



Sehubungan dgn itu, maka walaupun G.Sadahurip bukan bangunan piramida budaya, alangkah baiknya kalau minat masyarakat khususnya para remaja & pelajar yg dgn semangat pantang menyerah mendaki sampai ke puncak G.Sadahurip dpt dipertahankan. Dgn anggaran yg tdk sberapa&bahkan mlalui kerja gotongroyong, jalan ke puncak G.Sadahurip dpt diatur dgn membuat tangga2 sederhana. Pemandangan alam dlihat dari puncak G.Sadahurip sungguh luar biasa antara lain G.Kaledong&G.Haruman serta bbrp gunung lainnya yg bentuk piramidanya tak kalah indahnya dari G.Sadahurip




[spoiler=open this] for G.Kaledong&G.Haruman:




http://www.ustadz.net/wp-content/uploads/2012/01/Kerucut-Gunung-Kaledong-dan-Gunung-Haruman-yg-merupakan-sisa-sisa-gunung-api-purba-juga-disangka-piramida-Segede-ituuu-560x420.jpg









Dan kpd Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial&Bencana, pesan moral yg kiranya prlu disampaikan adlh agar tdk terjun terlalu jauh dlm masalah2 yg sbtulnya dpt dilakukan oleh lembaga&instansi serta institusi pendidikan terkait. Alangkah ironisnya bhwa hilangnya bangunan sngt penting di puncak G.Sadahurip yaitu beton Trianggulasi T74 yg dibongkar karena dikira mengandung harta karun, lepas dari perhatian, pdhal hukuman bagi pencurinya di zaman kolonial Belanda begitu berat



Bandung, 12 Jan 2012

Sujatmiko

Pengurus IAGI & Sekjen KRCB







</div>