Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
rumahmenteng's Avatar
rumahmenteng
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,900
Rep Power: 21
rumahmenteng mempunyai hidup yang Normal
Default Irshad Manji : Reformer Islam atau Suara Dominan Imperium?

Irshad Manji : Reformer Islam atau Suara Dominan Imperium?



oleh Airlangga Pribadi, Kandidat PhD Asia Research Centre Murdoch University, Pengajar Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga, Surabaya



Analisis Irshad Manji yang secara tergopoh-gopoh melakukan kritik terhadap tradisi Islam dan berdiri kagum memandang gemerlap Liberty, menara Eiffel Amerika, bukanlah suara pembebasan multikulturalisme demokratik. Suara Manji, bagi saya, adalah suara yang mengamini basis pengandaian dari tesis The Clash of Civilization Samuel Huntington, yang meyakini bahwa peradaban Islam adalah musuh dari peradaban modern Barat, dan komunitas Islam membutuhkan kekuatan Barat untuk melepaskan diri dari penjara kulturalnya. Suara Irshad Manji adalah suara kaum Neo-Conservatif seperti George W Bush dan sekutunya, yang percaya dengan invasi dan peperangan mereka memiliki misi suci untuk membawa kebebasan bagi dunia Islam. Suara-suara seperti ini tidak memiliki sensitivitas terhadap pergolakan internal di kalangan kaum terpinggirkan yang berjuang, tidak saja melawan tirani feodalisme dan kediktatoran militer, namun juga menghadang penetrasi kekuatan transnasional untuk menghisap bumi, air dan kekayaan alam di negeri-negeri mereka sendiri.



Dalam konteks seperti ini, menempatkan Irshad Manji dalam posisi intelektual Islam reformis, sungguh salah kaprah. Manji tidak berada pada barisan reformer Islam seperti Nawal el-Saadawi, Jamaluddin Al-Afghani, Ali Shariati, maupun pejuang Nasrani Arab yang konsisten menyerukan suara pembebasan, seperti Edward W. Said. Irshad Manji adalah penguat dan amplifier dari suara imperium yang menyebar di dunia Islam.



Namun demikian, dengan segala kritisisme ini, saya membela hak Manji untuk berbicara dalam ruang publik Islam, sekaligus menentang tindakan fasis seperti yang diperagakan FPI. Di atas meja intelektual itulah kita bisa mengritik dan menunjukkan kelemahan teoritis, serta posisi politiknya yang bias kepentingan imperialisme.***

berikut kami kirim link dari ttg Irshad Manji, biar kita tidak terlalu reaktif juga subjektif melihat persoalannya...



cekidot gan selengkapnya



http://indoprogress.com/2012/05/07/i...inan-imperium/



Sponsored Links
Space available
Post Reply




Switch to Mobile Mode

no new posts