|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() MAAF KALO ![]() ![]() [/quote]
Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Kunjungan kerja anggota DPR ke Jerman menuai kecaman dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di sana. Mereka menolak kehadiran rombongan anggota Komisi I pada 23 April 2012. PPI Jerman walkout saat sesi tanya jawab dengan anggota Komisi I di KBRI Jerman. Momen itu bahkan bisa dilihat di situs Youtube. Adalah Thorik, salah satu mahasiswa di Jerman, yang menyuarakan penolakan kunjungan para wakil rakyat ke Bavaria. Apalagi mereka juga membawa keluarga. "Layaknya piknik," kata Thorik. Menurut Thorik, kunjungan kerja anggota dewan plus keluarga hanya merepotkan KBRI. "Setahu kami ini kunjungan dinas, bukan untuk wisata. Semoga keikutsertaan keluarga kali ini tak menggunakan uang negara sepeser pun," Thorik berharap. Dia menambahkan, "Kami juga melihat kedatangan anggota dewan selalu berjamaah. Berbondong-bondong. Malah bawa istri pula. Kami melihat tak ada efektifitas, tidak ada urgensinya dan tidak sesuai managemen kenegaraan yang harusnya Indonesia sudah maju dan modern." Thorik menyindir, anggota Komisi I layaknya orang kampung yang datang ke Jakarta. Apalagi bila ada produk baru. Mereka, kata Thorik, latah buru-buru ingin mencari. Untuk melapangkan jalan itu, kegiatan acap dibungkus dengan dalih studi banding atau sidak. "Buat apa datang jauh-jauh. Bawa istri pula. Apalagi dengan buang uang rakyat," cecar Thorik. Penilaian Thorik diamini Sugih, mahasiswa lainnya. Dia meminta anggota DPR mempraktekkan transparansi dengan mempublikasikan agenda kunjungan ke luar negeri lewat website DPR paling lambat satu bulan sebelum keberangkatan. Lalu hasil kunjungan dilaporkan ke rakyat lewat webiste DPR dan media massa. "Kami meminta pengertian ibu-bapak wakil rakyat untuk tidak mengghamburkan uang kami dengan terbang ribuan kilometer untuk rapat dengar pendapat dengan KBRI. Teknologi teleconfrense bisa dilakukan ketika bapak-bapak berada di Indonesia. Melihat rendahnya urgensi kedatangan kali ini, yang telah menghabiskan dana Rp3,1 miliar. Kami, PPI Jerman, PPI Berlin, dan NU cabang Jerman menolak kedatangan bapak-ibu bersama keluarga," tegas Sugih. Sugih lalu meminta maaf dan pamit. Langkah Sugih diikuti anggota PPI Berlin dan Jerman. "Mohon maaf kami mohon diri. Apabila ingin menanggapi, bisa layangkan email di amplop ini. Selamat malam, selamat lanjutkan acara," kata Sugih. Kunjungan Komisi I ke Jerman dipimpin Wakil Ketua Komisi I Hayono Isman (F-Demokrat). Anggota Komisi I yang berangkat masing-masing Venna Melinda (Fraksi-Demokrat), Tantowi Yahya, Yorrys Raweyai, dan Muhamad Rusman dari Fraksi-Golkar serta Tri Tamtomo (F-PDI Perjuangan).(Andhini) [/spoiler][spoiler=open this] for : ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Gak Nolak. Sangat Menolak ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Biar menyebar Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|