Aljir-Kematian pemimpin Libya Muammar Gaddafi memang memberikan kebahagiaan bagi warga Libya yang selama ini berada dalam tirani kejam sang kolonel. Namun kematian pemimpin berusia 69 tahun tersebut tetap meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarganya yang saat ini berada di pengasingan.
Tidak terima melihat kematian sang suami, istri Gaddafi, Sofia telah meminta kepada PBB dan badan amnesti internasional untuk melakukan penyidikan terhadap kematian Gaddafi. Permintaan yang dilakukan Sofia melalui telpon dari pengasingannya di Algeria itu terjadi setelah sebuah video baru yang menunjukkan saat-saat Gaddafi diseret dari lorong selokan oleh para pemberontak beredar.
Menanggapi permintaan Sofia, pihak PBB menyatakan akan segera melakukan penyidikan untuk mengetahui bagaimana proses kematian pria yang telah 42 tahun memerintah Libya itu terjadi. “ Kami percaya kalau hal ini membutuhkan investigasi. Detil lebih jelas dibutuhkan untuk mengetahui apakah ia terbunuh dalam pertempuran atau karena eksekusi yang terjadi setelah ia ditangkap. “ kata juru bicara Komisi Hak Asasi Manusia PBB seperti yang dilaporkan Daily Mail, Sabtu, (22/10/2011).
sumber+plus foto istri Gaddafi
Anak Gaddafi Sempat Telpon
22nd October 2011
Kematian Gaddafi Akan Diselidiki PBB
