|
Closed Thread |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Ismoko Widjaya
VIVAnews - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras penyerangan organisasi massa kepada jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Minggu pagi, 8 Agustus 2010, di Bekasi. PBNU tegaskan, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. "Penyerangan itu salah. Itu tidak benar. Islam tidak mengajarkan seperti itu," kata Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin 9 Agustus 2010. Said Aqil pun mengambil contoh tauladan Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah memaksakan Islam, sekalipun itu kepada anggota keluarga terdekatnya. Maka itu, Said mengimbau warga negara Indonesia menjunjung tinggi perbedaan. "Semua warga negara itu memiliki kewajiban dan hak yang sama di mata hukum. Tidak pandang bulu, Islam atau non-muslim," jelas pria yang meraih gelar S3 dari University of Umm al-Qura, Mekkah, Arab Saudi jurusan Psikologi Islam pada 1994 ini. Said Aqil mengaku tidak kompeten bila penyerangan diduga dipicu tidak adanya izin ibadat bagi jemaat HKBP. Tetapi, bila masalah itu dipicu faktor mayoritas dan minoritas, itu soal lain. "Kita (Islam) yang mayoritas itu seyogyanya melindungi yang minoritas. Asal mereka (minoritas) tidak berbuat jahat yang macam-macam," ujar mantan Rais Syuriah PBNU ini. Kabar yang beredar, Front Pembela Islam (FPI) disebut-sebut turut dalam aksi itu. Namun, saat dikonfirmasi, Habib Noval, Sekretaris FPI Jakarta membantahnya. "Tidak ada dari FPI. Tidak benar kabar tersebut. Itu masyarakat biasa," kata dia. Menurut dia, tidak ada instruksi dari FPI pusat untuk melakukan penggerebekan atau tindakan apapun selama Ramadan. (umi) Sumber : http://wap.vivanews.com/news/read/16...bp-salah-besar |
Sponsored Links | |
Space available |
Closed Thread |
|