|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() ![]() ADA sebuah anggapan bahwa mendaki gunung itu adalah sebuah tindakan yang keren dan gagah. Ada rasa bangga ketika sudah menginjakan kaki di puncaknya. Namun, sadarkah kita bahwa kita yang mengaku pecinta, ataupun penikmat alam, bisa jadi adalah seorang perusak alam ?. Berikut ini adalah 5 Dosa Para Pendaki Gunung yang harus dihindari : </b></span></span></span></span> Quote: 1. Melakukan Kegiatan Pendakian Massal (Non-Konservatif) Quote: ![]() Quote: Menganggap tugas konservasi itu adalah tugasnya penjaga Taman Nasional, porter, dan LSM lingkungan adalah bukan hal yang benar. Padahal pendaki sendirilah yang punya bagian besar dalam menjaga lingkungan. Banyak oknum pendaki juga tidak mengindahkan kearifan lokal yang telah ditetapkan masyarakat setempat. Tertulis ataupun tidak tertulis. Seringkali mitos-mitos mistis di gunung itu sebetulnya adalah usaha untuk konservasi dari masyarakat. Jangan sampai bilang begini, ” Saya bukan pecinta alam, kok. Cuma penikmat alam. Jadi bukan tugas saya dong untuk konservasi?” Quote: 4. Merusak Keasrian Gunung Quote: ![]() Quote: Sudah rahasia umum dalam tempat obyek wisata alam khusunya gunung, dalam kesunyiannya dijadikan kesempatan bagi pemuda pemudi dalam memadu kasih, bahkan sampai berhubungan intim. ini merupakan fenoma yang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat sekitar, yang dimana pada masyarakat tertentu meyakini gunung sebagai tempat suci yang dilarang untuk tindakan asusila pada wilayahnya. Para pendaki pun tidak dapat mencegahnya, karena alasan sama-samapendatang, tetapi dalam kasus tersebut, para penduduk setempat akan memperingatkan apabila ada seseorang yang melakukan tindakan asusila akan diganjar oleh hukum yang diluar nalar manusia ![]() ![]() <span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;"> 7. Melanggar Batas Wilayah Untuk Pendakian <span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote: ![]() Quote:Original Posted By pendakihulu ► </div></div></div>setuju gan, ane inget pernah naik semeru agustus 2013 kemarin waktu 17an. bukan karna film 5cm, tapi emang ane dan temen2 hobi naik gunung dan pas itu libur jd pengen ke semeru. waktu itu dr web taman nasional bromo tengger semeru udah dicabeinsi kuota, ane lupa berapa, tapi waktu hari H kok tetep aja mbludak. wah gila gan, jalan utama dr ranu pani ke ranu kumbolo MACET! Untung ane lewat jalan lain yg sepi meski lebih terjal. sesampainya di ranu kumbolo, shock karena kaya pasar gan banyak bgt yg ngecamp! lebih shock lagi dimana2 banyak ranjau darat (banyak e*k gan di sabana ranu kumbolo ![]() waktu tgl 17, ane sama rekan2 bersih2 danaunya gan, dan nemu banyak e*k juga disana padahal ane malemnya minun air itu, gila ga sih pengen muntah rasanya. waktu bersih2 aja sampai kita bisa mengumpulkan 10 celana dalem!!! astaga, ini orang pada ngapain sih. itu waktu upacara dapet tugas bersih2 dr orang2 taman nasional, kita dapet trashbag buat nyimpen sampah, dan dari ribuan orang BISA DIHITUNG MUNGKIN CUMA 10 ORANG YANG GERAK BUAT BERSIHIN. Astaga sedih banget ane gan.. Untung temen2 ane mapala yg peduli lingkungan, kita bergantian bawa turun sampah yg berat banget gan.. semoga gunung-gunung di indonesia cepat pulih kembali. dan mungkin pemerintah bisa membuat peraturan untuk membuat kuota pendaki, dan hari istirahat untuk gunung. tapi benar2 harus ditaati, karena ane takutnya pemerintah bikin wacana kuota eh tetep aja bisa dilebih-lebihin.. kaya waktu ane ke semeru.. emang kesadaran diri sendiri perlu ditingkatin gan. Spoiler for Pemikiran ceriwisser Buat Pecinta Alam: Quote:Original Posted By Jastinoy► Ane pernah punya pemikiran yang agak radikal bahwa harus ada organisasi tingkat nasional yang membawahi seluruh organisasi pecinta alam beserta turunanya dan seluruh pendaki di Indonesia. Jadi untuk membuat suatu organisasi pecinta alam dsb gak mudah harus ada persyaratan standar yang harus dipenuhi oleh organisasi tersebut, pun untuk para pendaki gabisa sembarangan menjadi pendaki mereka harus ambil sertifikasi pendaki profesional yang dikeluarkan organisasi tsb td tentunya juga dengan persyaratan dan pendidikan tertentu. Setiap individu/kelompok umum yang ingin melakukan pendakian mereka harus ditemani minimal oleh satu orang pendaki dari organisasi pendakian resmi yang tentunya memiliki sertifikat pendaki profesional, dengan begitu diharapkan tidak ada lagi kecelakaan akibat minimnya pengetahuan dari pendaki karena telah ditemani oleh pendaki profesional dan juga kelestarian alam diharapkan bisa terjaga karena pendaki profesional tersebut harus juga memberikan pendidikan konservasi kepada tim yang dipimpinya. Jika dikemudian hari ditemukan adanya sampah dan perusakan ekosistem para petugas konservasing relawan penjaga alam/dephut tinggal meminta pertanggungjawaban dari pendaki profesional yang menemani pendakian terindikasi merusak alam tersebut. dengan konsekuensi dicabutnya sertifikat pendaki profesional miliknya, dicabutnya ijin organisasi pecinta alam yang menaunginya dan paling parah dibekukan kegiatan/blacklist dari seluruh kegiatan alam bebas selama beberapa waktu. ![]() Quote: Semoga para pendaki sadar akan alam yang dinikmatinya, dan menjaga dalam jejak kakinya ![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|