|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Usaha yang baru dirintis atau kini yang sering disebut startup sudah banyak dilakoni oleh kaum muda. Tak hanya pria, para wanita pun kini semakin berani untuk terjun di dunia bisnis. Memiliki bisnis sendiri, saat ini menjadi dambaan tiap orang, tapi terkadang untuk memulainya dibutuhkan keberanian yang cukup besar. Merrie Elizabeth, pendiri salon BloBar dan masuk dalam daftar tokoh muda sukses versi majalah bisnis Forbes dalam ajang 30 Under 30 membagikan beberapa kunci sukses merintis bisnis. Apa saja yang harus diperhatikan? 1. Mencari Peluang dan Memiliki Keunikan Bisnis Merrie mencari peluang dari melihat penduduk Indonesia yang kebanyakan adalah wanita. Menurut Merrie, wanita identik dengan dunia salon sehingga ia memutuskan untuk membangun salon BloBar. Berbisnis juga harus melihat tren dan memiliki spesialisasi. "Kita lihat di Amerika lagi tren salon yang namanya 'bar' ada salon di sana namanya Dry Bar, startup salon yang lagi happening di sana. Mereka dalam 5 tahun cabangnya sudah banyak sekali ada di LA, Santa Monica dan lain-lain. Kita ambil nama barnya saja, kalau dry-nya kurang menjual di Indonesia orang nggak paham. Kita ambil nama blownya aja karena blow identik dengan salon," jelas wanita lulusan magister manejemen Prasetiya Mulya itu kepada Wolipop di di salon BloBar, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (29/2/2016). Tren di luar juga sedang hangat mewarnai rambut warna-warni dengan teknik ombre. Merrie menuturkan, spesialisasi BloBar adalah coloring. Belum ada salon yang berani bermain dengan warna-warna tersebut. Kalaupun ada, harganya pasti mahal sekali. "Sekali kita menjadi spesialisasi, kita akan terus bermain di ranah tersebut," ujarnya. Setelah mempopulerkan ombre warna-warni di Indonesia, khususnya Jakarta, kini BloBar tengah memperkenalkan warna rambut abu-abu. "Yang lagi hits sekarang adalah rambut abu-abu. Lady Gaga, Gigi Hadid sampai Kylie Jenner, semua 'it girls' yang menggunakan warna tersebut. Jangan dibayangin seperti uban. Di BloBar kita akan membuat warna abu-abunya berbeda mulai dari dark gray, medium gray sampai light gray yang warnanya lebih mendekati blonde. Hampir belum ada salon yang nawarin cat abu-abu," tutur Merrie. 2. Rekan Bisnis Berbisnis dibutuhkan modal. Terkadang ketika memulainya sendiri akan 'terpentok' dengan modal. Untuk itu Merrie mencari rekan bisnis agar bisa mewujudkan bisnis bersama. Merrie mengatakan, cari rekan bisnis yang benar-benar bisa diajak kerjasama. "Hindari teman main, tapi cari orang yang bisa kerja bareng karena kalau teman main, ujung-ujungnya akan main. Lama-lama pasti juga bisa ada ketidakcocokan. Cari orang yang bisa diajak kerja, tapi asik juga," saran Merrie. Merrie dan rekannya, Ninda Ramandiani telah memiliki tugas masing-masing dalam mengembangkan salon tersebut. Wanita 28 tahun itu mengurus keuangan dan personalia. Sementara Ninda, lebih ke bagian marketing dan operasional. 3. Servis atau Produk yang Baik Berbisnis artinya memiliki barang atau jasa yang bisa dijual. Sebelum merilis servis atau produk, Merrie menegaskan agar memberikan pelayanan dan produk yang bagus. "Strategi pertama harus dilihat dulu dari internalnya, kita harus memastikan servis kita bagus, kemampuan pegawai juga dilihat. Ketika kita yakin yang kita jual bagus, pelayanan, warna cat rambut yang bisa tahan lama, kualitas yang oke, kita baru berani promosi," jelas Merrie. Menurut Merrie, biasanya servis atau produk yang tidak laku karena dua kemungkinan. Pertama servis atau produknya belum dikenal. Kemungkinan kedua karena pelayanan atau produk yang ditawarkan tidak memuaskan customer. "Aku memperbaiki di dua-duanya. Jadi strateginya, perbaiki dari dalam, baru promosi. Jangan pernah menjual sesuatu dengan kualitas yang kamu aja tidak yakin. Makanya, aku, Ninda dan tim di salon selalu nyoba coloring untuk mendapatkan warna-warna baru," jelas wanita lulusan Hukum di Universitas Surabaya untuk program strata 1 itu. 4. Manfaatkan Media Sosial Hadirnya media sosial seperti Instagram mempermudah untuk melakukan promosi. Instagram BloBar misalnya, Merrie dan Ninda berusaha selalu meng-update, bahkan setiap klien setelah perawatan, pasti difoto untuk dimasukkan ke media sosial BloBar. Ini menjadi strategi sekaligus portfolio salon agar bisa semakin dipercaya oleh publik. "Dunia digital seperti Facebook dan Instagram merupakan sesuatu yang sederhana tapi mencakup banyak orang. Di era milenial saat ini, netizen semuanya megang smart phone dan kita 'kencengin' promosi di media sosial," kata Merrie. 5. Mendekatkan Diri dengan Customer Cara lain Merrie untuk mengembangkan bisnisnya adalah ia berusaha selalu terkoneksi dengan pelanggannya. Bagaimana caranya? Bagi pelanggan yang ingin berkomunikasi langsung dan bertanya-tanya tentang rambut bisa menambah teman lewat Line BloBar. Menariknya, Merrie dan Ninda sendiri yang akan menjawab pertanyaan dari pelanggannya. "Setiap hari jadi kita dapat masukan sekalian riset kecil-kecilan apa sih yang diinginkan customer. Cara seperti ini tidak mahal, tapi dampaknya besar. Dengan begini saya tahu apa yang sedang jadi trending dan keluhan mereka seperti apa," papar Merrie. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|