|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Gerbong KRL khusus wanita disebut sebagai gerbong sadis. Banyak perempuan yang merasa di gerbong itu tak ada belas kasihan. Perempuan hamil dan membawa anak tak digubris. Mereka yang duduk cuek-cuek saja. "Pernah saya lihat ada wanita tengah hamil memang dia berdiri di depan bangku biasa, dan wanita yang duduk di depan dia malah menyuruh wanita yang hamil itu untuk berjalan ke bangku prioritas agar ada yang memberinya tempat duduk. Sungguh sadis," jelas pembaca detikcom, Enrianti Reni dalam surat elektroniknya, Jumat (3/10/2014). Tak hanya Reni saja yang mengecam kesadisan di gerbong khusus wanita. Bahkan Alrizni, seorang pembaca lainnya sampai lebih baik memilih gerbong campuran. Di gerbong campuran penumpang lebih permisif. "Waktu hamil sama sekali nggak pernah naik gerbong khusus wanita, selalu naik gerbong biasa. Soalnya penumpang ibu-ibu, mbak-mbak di gerbong wanita lebih 'ganas' dan cendrung pelit ngasih duduk. Mau turun saja susah banget suruh geser-geser. Kalau di gerbong biasa bapak-bapak lebih baik ngasih tempat duduk, kalau kita mau turun mereka juga buka jalan, nggak dorong-dorong," cerita Alrizni. Cerita yang lebih miris datang dari Anne. Lewat surat elektroniknya dia menuturkan kisah bagaimana dia terjatuh karena didorong perempuan yang berebut masuk ke gerbong khusus wanita. Saat jatuh dia bukan dibantu malah terinjak-injak. "Setelah pintu kereta terbuka dorongan dari belakang itu semakin menjadi-jadi dan sontak saja membuat saya terjatuh dan tulang kering kaki saya mengenai list kereta yang terbuat dari besi. Melihat saya terjatuh penumpang-penumpang wanita tersebut bukan segera menolong malah semakin mendorong dan mengakibatkan kaki saya terinjak lagi dan langsung saja saya teriak sekencang-kencangnya. Lalu penumpang yang sudah didalam kereta langsung menolong saya dengan menarik saya ke dalam," urai Anne. "Saya pikir dengan naik di gerbong khusus wanita tersebut akan menjadi nyaman dan tenang tapi kenyataannya sangat terbalik. Saya pernah naik di gerbong campuran dan ketika saya naik ataupun turun walaupun sangat penuh tidak pernah saling dorong-mendorong seperti di gerbong wanita," tambah Anne. Bagaimana dengan pengalaman Anda di gerbong KRL khusus wanita? |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|