FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Surat Pembaca Posting ataupun baca komentar,keluhan ataupun laporan dari orang-orang dengan pengalaman baik/buruk. |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
Medan, Kapan Menjadi Tempat Yang Nyaman?
sumber gambar:ceritagie.wordpress Kualitas lingkungan mengalami kemerosotan yang semakin memprihatinkan di banyak kota di Indonesia termasuk Medan. Padatnya jumlah penduduk serta tersingkirnya lahan kosong sebagai ruang terbuka hijau menyebabkan banyak kota besar terlihat gersang berdebu, panas dan tidak nyaman. Sebagai jalan pintas banyak orang menambah jumlah pemakaian alat pendingin ruangan yang memperparah kehancurkan lingkungan. Padahal untuk meningkatkan produktivitas-kreativitas serta meningkatkan aktivitas seseorang, salah satunya didapat dari kenyamanan lingkungan. Sudah seharusnya seluruh elemen masyarakat didorong melakukan upaya memperbaiki fungsi ekologi kota yang hilang dengan berbagai upaya yang sesuai kebutuhan. Salah satu cara ialah dengan memperbanyak green line (jalur hijau) di tiap kawasan hunian, serta mengajarkan masyarakat betapa pentingnya hidup pada lingkungan yang sehat. Lalu penyuluhan terkait lingkungan perlu gencar dilakukan kepada setiap orang, termasuk murid-murid sekolah, mahasiswa, ormas, dan majelis taklim serta perkumpulan etnis dan agama lainnya. Aksi menciptakan kota hijau ini harus disertai target terukur yang bisa menjadi solusi masalah di bumi disertai berinvestasi pada infrastruktur serta teknologi yang efisien. Pesta pemilu calon presiden yang baru selesai beberapa bulan belakangan ini patut menjadi sorotan bagi warga kota Medan. Karena berdasarkan laman website www.iklancapres.org, masing-masing capres telah banyak mengeluarkan uang hanya untuk biaya kampanye media massa mereka di kota Melayu Deli tersebut. Tercatat 734 juta rupiah dari kubu pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta dan 81 juta rupiah dari kubu pasangan nomor urut dua Jokowi-JK. Peralihan ke kota hijau akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kerusakan lingkungan dan kemiskinan serta memangkas emisi gas rumah kaca, penyebab perubahan iklim dan pemanasan global. Peralihan ke kota hijau harus menjadi peluang menyelesaikan masalah sosial dan kemanusiaan, lebih dari sekadar seremoni belaka. Jika ke kota Medan mudah-mudahan yang terbayang adalah sebuah kota yang sejuk dan nyaman. Terkait:
|
|
|