Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 19th September 2013
Gusnan's Avatar
Gusnan
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Hatta Rajasa: LCGC Minum Premium, Sama Saja Bohong





Group vokal JKT48 selaku brand ambassador Honda Brio beraksi saat peluncuran New Honda Brio di Jakarta, Rabu (11/9). Honda meluncurkan new Honda Brio dengan sejumlah varian meliputi new Brio A/T 1.2L dengan fitur lengkap namun harga terjangkau, Brio Sports 1.3L dan Brio Satya yang merupakan produk Low Cost Green Car (LCGC). ANTARA/Zarqoni maksum






-
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menilai program mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) akan sia-sia jika nanti konsumsi bahan bakar, terutama Premium, meningkat. "Sarua jeung bohong (sama saja bohong-red) itu namanya," kata dia di kantornya, Rabu, 18 September 2013.

Proyek mobil murah ramah lingkungan merupakan gagasan Kementerian Perindustrian dengan dalih menyediakan kendaraan yang nyaman dan murah bagi konsumen berpenghasilan kecil. Sejumlah produsen mobil asa Jepang menyambut program itu dengan antusias.

Sepanjang 2012 hingga tahun ini, beberapa produsen, seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu, telah memproduksi LCGC andalan yang diluncurkan dengan kisaran harga mulai Rp 80 juta hingga Rp 120 juta. (Baca: Ini Alasan Peraturan Mobil Hijau Diteken)

Hatta mengatakan kebijakan mobil murah seharusnya berdampak pada pengurangan konsumsi BBM Bersubsidi dan bukan sebaliknya. Dia berharap Menteri Perindustrian membuat kajian mengenai konsumsi bahan bakar mobil murah ini jika telah dipasarkan secara masif. Namun dia enggan mengungkapkan langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk menghindari naiknya konsumsi Premium akibat LCGC. "Saya tidak mau melangkahi Menteri Perindustrian," katanya.

Selain soal konsumsi BBM, Hatta mengungkapkan ada dua hal penting lain yang harus dicermati dari program mobil murah ini. Pertama, produsen harus mendorong pemasaran produk LCGC ini pasar luar negeri. Dia berharap produsen otomotif mendukung tujuan Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor menjelangASEAN Economic Community. "Jadi kita bukan hanya produsen dan pengekspor garmen saja, otomotif juga harusnya bisa."

Hal kedua, program LCGC harus berdampak pada peningkatan gairah industri lokal. Produksi mobil murah ini, kata Hatta, harus berkontribusi pada industri komponen dalam negeri dengan meningkatkan kadar komponen dalam negeri untuk produksinya. Kemudian, program ini juga harus mampu mendorong pengurangan efek gas rumah kaca sebesar 26 persen, yang ditargetkan tercapai pada 2020.

PRAGA UTAMA

Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts