Memperingati Hari Buruh Sedunia atau Mayday, Sabtu, 1 Mei mendatang, Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) kembali akan menggelar aksi turun ke jalan. Sedikitnya 30.000 buruh akan turun ke jalan.
Spoiler for LAnjut dunk bacanya..:
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Kasbi, Nining Elitos, saat ditemui Warta Kota di Kantor Sekertariat Kasbi di Jalan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (28/4).
"Jumlah 30.000 massa ini yang kita perkirakan pasti turun, karena mereka terdata sebagai anggota. Namun jumlahnya di lapangan sangat mungkin bertambah, karena mereka akan mengajak teman-teman buruh lainnya," kata Nining.
Menurut Nining, mereka yang turun ke jalan ini merupakan gabungan dengan organisasi buruh lainnya yakni Gerakan Satu Mei dan Front Oposisi Rakyat Indonesia (FOR Indonesia).
Menurut Nining, titik awal konsentrasi mereka pada 1 Mei mendatang adalah di Gedung Kemenakertrans. "Dari sana kita bergerak ke Bundaran HI, lalu ke depan Istana Negara," ujarnya.
Dalam aksi ini para buruh mengusung 10 tuntutan, yakni menolak upah murah, hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing, melawan privatisasi dengan nasionalisasi aset, menolak pemberangusan serikat-serikat buruh, menolak revisi UU Ketenagakerjaan No 13/ 2003 dengan UU Pro Buruh, jaminan sosial, pendidik.
Memperingati Hari Buruh Sedunia atau Mayday, Sabtu, 1 Mei mendatang, Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) kembali akan menggelar aksi turun ke jalan. Sedikitnya 30.000 buruh akan turun ke jalan.
Spoiler for LAnjut dunk bacanya..:
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Kasbi, Nining Elitos, saat ditemui Warta Kota di Kantor Sekertariat Kasbi di Jalan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (28/4).
"Jumlah 30.000 massa ini yang kita perkirakan pasti turun, karena mereka terdata sebagai anggota. Namun jumlahnya di lapangan sangat mungkin bertambah, karena mereka akan mengajak teman-teman buruh lainnya," kata Nining.
Menurut Nining, mereka yang turun ke jalan ini merupakan gabungan dengan organisasi buruh lainnya yakni Gerakan Satu Mei dan Front Oposisi Rakyat Indonesia (FOR Indonesia).
Menurut Nining, titik awal konsentrasi mereka pada 1 Mei mendatang adalah di Gedung Kemenakertrans. "Dari sana kita bergerak ke Bundaran HI, lalu ke depan Istana Negara," ujarnya.
Dalam aksi ini para buruh mengusung 10 tuntutan, yakni menolak upah murah, hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing, melawan privatisasi dengan nasionalisasi aset, menolak pemberangusan serikat-serikat buruh, menolak revisi UU Ketenagakerjaan No 13/ 2003 dengan UU Pro Buruh, jaminan sosial, pendidik.