|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() TEMPO Interaktif, Jakarta - Migrant Care mendesak pemerintah segera menuntaskan nota kesepahaman (MoU) pekerja rumah tangga yang mangkrak sejak 2009. "Itu perlindungan hukum yang penting," kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah ketika dihubungiTempo, Jumat 7 Januari 2011. Nota kesepahaman bilateral untuk pekerja rumah tangga ini menurut Anis, harus dituntaskan untuk mencegah kasus-kasus perkosaan seperti yang diduga dialami RB, tenaga kerja Indonesia di Malaysia, terulang kembali. Apalagi kasus tersebut sudah keburu bocor di situs Wikileaks baru-baru ini. Kabar perkosaan yang menimpa pekerja rumah tangga yang diduga dilakukan oleh Menteri Informasi, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim memang sudah diketahui Migrant Care sejak 2007. Tapi karena korban mengelak untuk diproses hukum, maka kasusnya ditutup. "Pelajaran penting dari kasus ini adalah perlindungan bilateral untuk pekerja rumah tangga," ujarnya. Migrant Care juga telah menangani kasus perkosaan TKI asal Banjarnegara itu. Anis menuturkan, RB, perempuan yang selama delapan tahun bekerja dengan majikan yang sama, langsung kembali ke Indonesia setelah kasus tersebut. "Orangnya masih dalam pantauan kami, tapi memang tidak mau dihubungi lagi," kata dia. Anis menjelaskan, Migrant Care mengetahui kasus perkosaan tersebut dari teman RB. Setelah ditelusuri, Migrant Care akhirnya mendapat pengakuan bahwa benar terjadi perkosaan. Pihaknya juga sudah melaporkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia dan markas Besar Kepolisian RI. Tapi karena kasus perkosaan merupakan delik aduan, dan korban tak mau mengadu, maka kasusnya berhenti sampai disitu. "Lalu saya heran kenapa tiba-tiba bisa bocor di Wikileaks," katanya. Migrant Care, Ia menambahkan, tak bisa memaksa korban untuk mengadu karena korban mengalami tekanan psikologis akibat perkosaan itu. Karena itu selain meminta menuntaskan MoU pekerja rumah tangga, Ia berharap pemerintah Indonesia tak terjebak polemik politik atas kasus ini lantaran menyangkut seorang pejabat Malaysia. "Melainkan menjadikan momentum untuk segera merevisi perjanjian bilateral kedua negara," kata dia. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Pesan TS
![]() Spoiler for pesan:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|