|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Pertama-tama sory ya gan klo ane ![]() Jangan di ![]() ![]() Langsung aja gan kita ke TKP ![]() [/spoiler][spoiler=open this] for Pujangga Cinta: Seorang Pujangga yg dikenal krna syair-syair puisinya pulang dari Merantau. Di sebuah jembatan sungai yg deras, dia melihat seorang cewek sedang terisak menangis dipinggir jembatan. Sang Pujangga mulai melancarkan jurus syair mautnya : "Duhai wanita idaman, sedang apakah gerangan dinda berdiri disana?" Cewek : Jangan cegah saya!! Saya mau bunuh diri !! *ketus* Pujangga : Baiklah, kanda tidak akan mencegah, namun sudilah berikan kecupan dinda yg terakhir sbg kenangan. *mupeng* Tanpa Ragu sang cewek menghampiri Pujangga dan memberikan kecupan yg sangat mesra dan bergairah dibibirnya, dan pujangga pun membalas melumat bibir dan lidah si gadis yg mulai mendesah-desah *Oughhh* membangkitkan birahi. Setelah sekian lama berciuman sang pujangga pun bertanya kembali Pujangga : Dinda, sungguh lembut nan nikmatnya kecupanmu. Satu hal yang kanda mau tanya, kenapa dinda mau bunuh diri? Sambil terisak-isak dalam tangis si cewek menjawab Cewek : Hidup saya sudah tidak berarti Bang. Kedua orang tua saya melarang saya berdandan seperti wanita..hiks..hiks.. Pujangga : Cuih..cuih..asem..kamprettt...najiss..banci sialaannn luuu !!! ![]() ![]() ![]() Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|