Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 28th May 2012
kripix's Avatar
kripix
Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 715
Rep Power: 14
kripix mempunyai hidup yang Normal
Default Jawaban Elegan Seorang Tukang Bakso - Part 2


[/quote]
Quote:
 





Bienvenue Sur Mon Thread







[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for yang paling utama:





Spoiler for open this:
Quote:
 





bagi bintang limanya dongg gann











Spoiler for open this:
Quote:
 


1001 TESTIMONI 'bout This Thread



Quote:
 
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for show the Testimoni:





Spoiler for open this:
Quote:
 






Originally Posted by 1.800.MY.APPLE



buset, mantab abis jawabannya, orang kecil yang berhati/berjiwa besar, patut dicontoh ama pejabat di negri kita..



yang cma bisa naro uang di dompetnya trus2an..







Quote:
 






Originally Posted by RekBerIndo88



SUBHANALLAH



Perencanaan hidup nya



Terorganisir.. dan memikirkan dunia dan akhirat..







Quote:
 






Originally Posted by 5h1n35



penuh pesan moral gan, ane jadi ngiri jadinya ane ngaku suka foya-foya gan dapet uang dikit aja






Quote:
 






Originally Posted by superfat



tukang bakso aja bisa masa saya tidak bisa>>>Harus kebih baik






Quote:
 






Originally Posted by legallybrunette



fantatis jawaban mamang-nya..

aku aja belum pernah berpikiran seperti itu kalo dapet uang..

nice share







Quote:
 






Originally Posted by Jinkusanagi





Mantep tuh tukang bakso nya gan

Salut gua, bisa jadi bahan pembelanjaran kita di masa ini.

masih ada saja orang yang berpikiran tidak pada satu dunia saja







Quote:
 






Originally Posted by jannah.hm



dezluphmholand:"subhanallah..

abang tukang baso aja pikirannya hebat bnanged begitu..



ane jadi malu sama diri sendiri yg gag pernah punya pikiran kaya gitu..



thx for share gan"



ane juga bray ~



kesannya kita jadi "memiskinkan' diri sendiri om







Quote:
 






Originally Posted by usaginomanga



Subhanallah...

Niat nya mulia sekali se Emang...dan benar bersungguh sungguh



Niatan ane ga sebesar itu..

mudah2an ane bisa bisa kaya si emang punya niat yang benar2 kuat dalam menjalankan segala sesuatu yang baik











Quote:
 






Originally Posted by ShineOfSun



ane tersentuh dengernya gan...

emang bener tuh tukang bakso...

kita harus mengoreksi diri kita sendiri...

walaupun kita mampu tapi apakah kita bisa berbagi seperti dia??

orang yg tidak mampu saja bisa berpikir mulia seperti itu...







Quote:
 






Originally Posted by dezluphmholand



subhanallah...

abang tukang baso aja pikirannya hebat bnanged begitu...



ane jadi malu sama diri sendiri yg gag pernah punya pikiran kaya gitu..



thx for share gan















Quote:
 





[quote]





Jawaban Elegan Dari Seorang TUKANG BAKSO








Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.



Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?



"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.



Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...



Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya

membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.



"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita – cita penyempurnaan iman ".



"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.



"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :



1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari Emang dan keluarga.



2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.



3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.



Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.



Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".



Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.



Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".



"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso".







[spoiler=open this] for show:




...sekian dari ane gann...



semoga bermanfaat



Terima kasih sudah mau berkunjung di thread ane yang sederhana ini










Haussss nihhhh bagi ijo - ijonya dong gann








KASKUSER BIJAK SELALU MENINGGALKAN JEJAK




Sponsored Links
Space available
Post Reply




Switch to Mobile Mode

no new posts