|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for MRT stasiun ambassador:
![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for MRT stasiun dukuh atas:
![]() ![]() ![]() ![]() Pengembangan untuk meneruskan jalur Dukuh Atas menuju Stasiun Kota yang akan disebut jalur utara -selatan serta pengembangan jalur timur-barat. Ini merupakan simbol bahwa kota Jakarta akan menjadi kota yang sejajar dengan kota Megapolitan Asia seperti Singapura, Hongkong, Bangkok, New Delhi, Seoul dan Tokyo Spesifikasi Dasar dari Jalur MRT mencakup 12 Stasiun (4 stasiun bawah-tanah dan 8 stasiun layang) 14.3 km Panjang Jalur (dari Lebak Bulus ke Dukuh Atas) Beberapa stasiun kunci akan menjadi stasiun terpadu dengan moda transportasi massal lainnya seperti busway, kereta jabodetabek, Monorail dan Waterway. Kereta dan lokomotif akan berstandar internasional (berpendingin udara, dan teknologi terdepan untuk keselamatan penumpang) Operasi Otomatis dengan ketepatan waktu yang tinggi Eskalator dan Lift pada setiap stasiun Rencana Spesifikasi Layanan Penumpang Proyek MRT merupakan loncatan signifikan ke depan dalam modatransportasi massal berbasis rel. Sebagai sebuah konsep yang telahmatang di dunia, tidak memiliki pembanding dalam hal kenyamanan,kecepatan, kapasitas dan reliabilitas. Selain itu, proyek ini juga bisamenjadi acuan dalam efektifitas dalam perencanaan arsitektur yangberkelanjutan Waktu Perjalanan diperkirakan 28 menit dari Lebak Bulus ke Dukuh Atas Proyeksi Penumpang 200.000 � 300.000 per hari Rencana Kecepatan 27 km/jam Waktu antar kereta 5,5 menit Kapasitas pada Waktu Tersibuk 16.600 penumpang Sumber:http://jakartamrt.com/index.php/baha...t-History.html Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for design MRT stasiun blok M:
![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for underground station:
![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for elevated station:
![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for underground station:
![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for konstruksi MRT:
![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for alat pengebor subway:
![]() ![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for penggagas MRT:
![]() Tambahan Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for tambahan:
![]() ![]() ![]() Jenis lintasan: permukaan, elevated dan subway Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas layang atau bawah tanah, maka tidak ada pintu perlintasan kereta api, sehingga jadwal kereta api bisa 1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di Jepang. Oleh sebab itu KRL di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10 menit, karena masih ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga setiap rangkaian KRL selalu penuh. Kereta api permukaan (surface) Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta permukaan adalah yang termurah dibandingkan yang di bawah tanah atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di Indonesia dibangun sebelum Perang Dunia II. Kereta api layang (elevated) Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk kereta api permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan dana $ 30 juta. Di Jakarta ada satu lintasan dari Manggarai ke Kota lewat stasiun Gambir. Pada lintas tengah ini, Manggarai - Kota, tidak ada pintu perlintasan kereta api. Rencana semula untuk lintas timur (Jatinegara - Senen - Kota) dan lintas barat (Manggarai - Tanah Abang), juga akan dilayangkan namun keuangan tidak memadai, sehingga hanya lintas tengah saja yang diselesaikan sementara ini. Rencananya dari Senayan ke Kuningan terdapat lintas layang monorel buatan Malaysia. Kereta api bawah tanah (subway) Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York, Bangkok, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m di bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat dari pada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang pembangunan lintas subway telah dimulai sejak tahun 1905.Jakarta rencananya akan dibangun subway segmen Dukuh Atas ke Kota dari Proyek MRT DKI Jakarta. Rute MRT JAKARTA Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway) Akan dibangun subway mengingat jalur ini lebih memungkinkan dengan subway dengan alasan tehnis benyak rintangan antara lain banyak sekali persimpangan, ada Monas (Bung Karno dulu pernah minta agar tidak ada lintasan kereta yang elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur lintas tengah di Gambir ternyata elevated). ada Harmoni, dll. Dari Dukuh Atas ke Monas dapat dimanfatkan di bawah jalur hijau tengah Jl Thamrim, sedangkan di Monas juga akan memanfatkan jalur tengah jalan, kemudian dari Harmoni sampai Kota dapat memanfatkan di bawah Kali dan jalan (Hayam Wuruk/Gajah Mada). Salah satu method kalau di bawah suatu litasan jalan atau kali adalah yang disebut open cut-and-cover methods (digali terbuka kemudian ditutup), sedangkan untuk yang tidak memungkinkan secara ini dipakai deep bore tunneling methods (pengeboran terowongan bawah tanah) Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km, surface) Akan dibangun permukaan (surface) karena ada Banjir Kanal Barat dan Jembatan Semanggi, sehingga diperkirakan memanfaatkan jalur busway yang kini sudah ada dan memungkinkan secara surface. Senayan - Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km, elevated) Akan dibangun layang (elevated) karena harus melalui medan yang banyak rintangan di atas permukaan, sedangkan kalau subway tidak diperlukan untuk menghindari biaya yang besar. Depo di Lebak Bulus Untuk fasilitas depo MRT akan dibangun di Lebak Bulus, di mana lahan masih tersedia luas dibandingkan lokasi lain, selain juga praktis kalau MRT mulai berjalan pagi hari dari Lebak Bulus tempat tinggal para penumpang. Salah Satu Stadiun yang mau digusur oleh proyek MRT ![]() "Perusahaan itu telah menyelesaikan desain teknisnya dan desain telah diberikan kepada Pemerintah Pusat dan DKI". -- Fauzi Bowo "Sebagai moda transportasi massal, maka keamanan menjadi utama. Unsur-unsur safety, availability, maintainability, dan reliability mutlak dilekatkan pada MRT sehingga unsur-unsur ini selalu diutamakan dalam tiap aspek pembangunan MRT Jakarta baik dari tahap awal perencanaan sampai ke tahap operasi dan pemeliharaan," kata Tribudi. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Energi DKI pada 60 titik pantau, permukaan tanah di Jakarta mengalami penurunan cukup signifikan dalam kurun delapan tahun terakhir. Kawasan di sekitar Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, turun hingga 15 cm pada periode tersebut, sementara kawasan Muara Baru di Jakarta ambles hingga 116 cm pada kurun yang sama. Proyek MRT rencananya akan dibuat dalam dua koridor yang membentang dari selatan-utara dan timur-barat Jakarta. Untuk pembangunan koridor selatan-utara tahap I (Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia), Pemprov DKI akan membebaskan tanah sepanjang 15,2 kilometer. Pada tahap I ini, rencananya akan dibangun 13 stasiun, yakni tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. Pembangunan fisik tahap I ini direncanakan bisa dipercepat pada akhir 2011 dan selesai pada 2016 dengan biaya mencapai 144,322 miliar yen atau Rp 15 triliun. Dana meliputi dana pinjaman dari sebesar 120,017 miliar yen dan sisanya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen. Adapun tahap II (Bundaran HI - Kampung Bandan) sepanjang 8,1 km direncanakan mulai dibangun pada 2014 dan selesai pada 2018. Koridor timur-barat saat ini dalam tahap pra-studi kelayakan dan ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024-2027. Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|