FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Tips kesehatan Membantu sesama dengan berbagi tips-tips kesehatan. Bisa kamu baca dan kamu share disini |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
Beberapa Langkah Pengobatan bagi Pasien Hiperkalsemia
Kalsium merupakan sesuatu yang penting bagi tubuh manusia. Banyaknya fungsi kalsium membuatnya amat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan. Namun, jika kadar di dalam tubuh terlampau berlebih, kondisi itu justru dapat membahayakan. Kondisi kelebihan kalsium itulah yang dalam dunia medis disebut hiperkalsemia.
Hiperkalsemia dapat dideteksi melalui tes darah. Sebab, kelebihan kalsium itu terdapat pada darah seseorang. Biasanya, hiperkalsemia terjadi lantaran ada satu atau beberapa fungsi tubuh yang tidak berlangsung dengan baik. Untuk kondisi hiperkalsemia ringan, dokter kemungkinan memilih untuk tidak memberikan obat apa pun. Keadaan pasien hanya akan terus dipantau, termasuk kondisi tulang dan ginjal selama jangka waktu tertentu. Adapun bila sudah terlampau parah, untuk mengurangi kadar kalsium hingga tingkat yang aman sehingga tidak sampai mempengaruhi ginjal serta tulang, pasien hiperkalsemia mungkin akan dirawat di rumah sakit. Pemberian obat-obatan juga akan diberikan untuk mengurangi kadar kalsium dalam darah Pada kasus ini, pengobatan untuk hiperkalsemia dapat mencakup: • Bifosfonat intravena Obat-obat ini digunakan untuk menghambat kerusakan tulang. Contohnya adalah kelompok obat yang mencakup zolendronate dan pamidronat. • Cairan intravena Cairan intravena akan diberikan untuk rehidrasi pasien. • Loop diuretic medications Obat-obat ini digunakan untuk membantu membuang kelebihan kalsium dari sistem metabolisme pasien dan menjaga fungsi ginjal. Salah satu contoh adalah furosemid. • Glukokortikoid (kortikosteroid) Kortikosteroid digunakan untuk membantu mengatasi pengaruh dari vitamin D yang terlalu banyak dalam darah yang disebabkan oleh hiperkalsemia. • Kalsitonin Hormon ini dapat mengurangi reabsorpsi tulang dan memperlambat hilangnya tulang, diproduksi oleh kelenjar tiroid. • Hemodialisis Pada kasus pasien dengan gangguan ginjal dan tidak bereaksi pada pengobatan lain, hemodialisis akan digunakan untuk membuang sampah dan kelebihan kalsium dari darah. *** Tahap perawatan ini begitu penting dan amat krusial bagi kondisi kesehatan pasien ke depannya. Sebab, terlambatnya penanganan akan menyebabkan beragam komplikasi yang bisa mengancam jiwa. Beberapa kondisi kesehatan di bawah ini sering menjadi risiko dari pasien hiperkalsemia yang sudah terlanjut parah. Di antaranya • Aritmia atau detak jantung tidak teratur Kelebihan kalsium akan memengaruhi impuls elektrik pada jantung yang berfungsi mengatur denyut jantung. Sebagai akibatnya, detak jantung menjadi tidak teratur (aritmia). • Gangguan sistem saraf Hiperkalsemia berat bisa menimbulkan kepikunan atau menyebabkan kondisi koma yang fatal. • Osteoporosis atau tulang keropos Bila terus-menerus melepas kalsium ke dalam darah, lama-kelamaan tulang akan keropos dan memicu penyakit osteoporosis. Tulang pun menjadi mudah patah dan bentuk badan Anda bisa berubah menjadi bungkuk. • Gagal ginjal Hiperkalsemia yang parah dan tidak ditangani bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Kondisi ini akan mengakbatkan organ tersebut kehilangan kemampuan dalam menyaring dan membuang racun-racun dari tubuh. • Batu ginjal Jika jumlahnya terlalu banyak di dalam urine, risiko kalsium yang mengkristal di dalam ginjal turut meningkat dan dapat berujung pada batu ginjal. Melihat hiperkalsemia bisa bergulir ke arah yang mengkhawatirkan, deteksi dini merupakan langkah terbaik yang bisa diupayakan seseorang untuk terhindar dari beragam komplikasi tersebut. Selain itu, kelompok orang yang memiliki risiko tinggi terkena hiperkalsemia juga disarankan untuk waspada. Wanita pascamenopause salah satunya. Kelompok ini bisanya memiliki kelenjar paratiroid yang terlalu aktif sehingga mendorong mereka mengalami kelebihan kalsium di dalam darahnya. Orang-orang yang mengonsumsi beberapa obat-obatan tertentu, suplemen kalsium, dan vitamin D secara berlebihan, mereka yang memiliki gangguan medis tertentu seperti kanker juga memiliki risiko tinggi mengalami hiperkalsemia. Oleh karenanya, menjaga dan menjalankan pola hidup yang sehat bisa menjadi langkah pencegahan paling efektif agar tak terserang hiperkalsemia. |
|
|