Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Katolik

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 15th August 2011
vals's Avatar
valsVIP vals is offline
Super Moderator
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 3,914
Rep Power: 48
vals has disabled reputation
Default Muda, Katolik, Indonesia

Muda, Katolik, Indonesia

Pengantar

Mudika muncul pertama kali untuk menyebut dinamika kaum muda Katolik parokial di Keuskupan Bogor tahun 1974, dan diterima secara luas semenjak tahun 1985 akibat munculnya UU Ormas waktu itu, sebagai wadah baru orang muda Katolik di wilayah teritorial.

Kalau mau jujur, eksistensi Mudika tidak terlepas dari intervensi Orde Baru dalam mendepolitisasi massa pemuda pada waktu itu (melalui UU no. 8 tahun 1985, tentang Keormasan), antara lain dengan melarang organisasi massa hadir di lingkungan tempat ibadat.

Akibatnya Pemuda Katolik sebagai wadah utama orang muda, sebagai ormas pemuda harus mengambil jarak dari gereja, dan menempatkan diri mereka menurut garis administrasi pemerintahan (kecamatan-kabupaten/kota-provinsi) dan tidak lagi mengikuti garis teritorial gereja (paroki-kevikepan-keuskupan). Pemuda Katolik sendiri sangat kuat karakter politiknya, dan memegang peran kunci dalam formasi orang muda Katolik teritorial saat itu.

Akibat proses ini, terjadilah kekosongan institusi pendampingan orang muda di lingkungan paroki. Seksi Kepemudaan Dewan Paroki jelas hanya memenuhi tuntutan struktural dewan dan bukan sebuah komunitas yang bisa menampung dan mendampingi orang muda Katolik secara massal.
Maka dibentuklah Mudika, Muda-mudi Katolik, sebagai komunitas orang-orang muda Katolik, sekedar sebagai pengisi sementara bagi kekosongan organisasi yang terjadi. Sayangnya hingga saat ini, agaknya status darurat ini belum tercabut. Sementara arah, visi, dan misinya tetap tak jelas terumuskan.

Di tahun 2005 dicetuskan terminologi OMK, orangmuda Katolik, sebagai istilah baru untuk menyegarkan kembali dinamika kaum muda Katolik.
Apapun istilahnya, spirit dasarnya sederhana, mengajak kembali orang-orang muda Katolik pada semangat dasar yang tercetus melalui ormas pemuda Katolik yang lain di tahun 1940-50an, MKI, Muda Katolik Indonesia. Kembali ke semangat Kemudaan, Kekatolikan, dan Keindonesiaan !

DEFINISI UMUM


Mudika adalah semua orang Muda Katolik Indonesia, yang baik bersama-sama maupun sebagai pribadi memiliki, mengolah, dan mengembangkan dalam dirinya empat kualitas dasar :
  1. Kemanusiaan
  2. Kemudaan
  3. Kekatolikan
  4. Keindonesiaan
INDIVIDU MUDIKA

Seorang Mudika adalah seorang Muda Katolik Indonesia yang sepenuhnya memiliki, siap untuk bertanggung jawab atas, sedia terlibat dan bekerja bersama-sama bagi masa depan yang bermartabat bagi diri pribadinya, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan itu sendiri.

Panggilan Seorang Mudika


Mudika adalah seorang Muda Katolik Indonesia yang :

  1. sadar dan mampu mengemban peran dan tanggung jawabnya sebagai orang muda dalam tugas kebangsaan yang dipercayakan kepadanya sebagai anak negeri Indonesia,
  2. sadar dan mampu mengemban tugas dan panggilan kemanusiaannya untuk selalu berpihak pada mereka yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir, mereka yang senantiasa menjadi korban dari ketidakadilan dan kerakusan kekuasaan,
  3. sadar dan mampu mengemban tugas dan panggilannya sebagai warga Gereja, sebagai penerus tradisi iman beserta ajaran-ajarannya, sekaligus sebagai satu komunitas peziarahan dan perjuangan hidup bersama menuju sang Kasih Sejati, yakni Allah sendiri.
  4. sadar dan mampu mengemban tugas hakikinya sebagai orang muda, dalam menyempurnakan diri pribadi dan semua talenta yang dipercayakan kepadanya, dalam memperjuangkan impian dan idealisme kemudaannya, dalam kesadaran penuh bahwa masa depan yang ia perjuangkan adalah pula masa depan dari masyarakat, bangsa, gereja, dan kemanusiaan itu sendiri. Maka, menjadi sebuah keniscayaan baginya untuk bekerja bersama dengan semua sesama orang muda melintasi batas kebudayaan dan agama, menjadi daya gerak utama transformasi sejarah bangsanya,
  5. maka, menjadi sebuah keniscayaan pula, seorang Mudika pertama-tama haruslah mengerti, mendalami, dan menghidupi semangat, teladan hidup, dan ajaran Sang Kasih sendiri, yakni Kristus, Sang Manusia Muda yang secara khusus disampaikan kepada jaman ini lewat perantaraan Gereja Kudus. Demikianlah, menggereja menjadi kesempatan pembelajaran hidup yang pertama bagi seorang Muda Katolik, tanpa menjadi mati dan beku di dalamnya.
Wawasan Dasar

Seorang (penggerak) Mudika harus mengenal dan mengu-asai empat wawasan dasar ini (dibangun melalui materi-materi LKTD/kaderisasi di tiap-tiap basis) :
  1. Analisa Sosial :
    • Kemampuan untuk merumuskan pertanyaan dasar dari realitas sosial yang dihadapi
    • menganalisa konteks persoalan secara struktural
    • membangun komparasi dengan realitas/wacana pembanding
    • membangun pengetahuan dan teori baru atas dasar kenyataan sosial yang dihadapi
    • membangun kerangka aksi
  2. Wawasan sosio-kemasyarakatan
    • Pemahaman atas struktur masyarakat
    • Pemahaman sejarah masyarakat dan logika historis
    • Pemahaman atas isu-isu aktual/kontemporer
  3. Wawasan dasar kegerejaan dan kemudikaan
    • Pemahaman atas ajaran iman
    • Pemahaman atas sejarah iman
    • Pemahaman atas tanggung jawab, sejarah, dan identitas kemudikaan
  4. dasar-dasar pengorganisasian sosial (community development /community organizing)
Nilai dan kapasitas dasar seorang Mudika

Untuk itu ada nilai dan kapasitas dasar yang harus dihidupi oleh seorang Mudika :
  1. Sensus Catholicus, roh dan wawasan hidup Kristiani
  2. Spirit kemanusiaan, keberpihakan pada kaum lemah dan tertindas
  3. Semangat Kemudaan, spontanitas, kegembiraan, persa-habatan, keberanian, ketahanan.
  4. Sensus Kulturalis, kesadaran mendalam akan kebuda-yaan dan peradaban kemanusiaan, serta akan realitas sosial sehari-hari masyarakatnya
  5. Kesadaran Kritis, peka dan cerdas membaca tantangan sosial riil dalam hidup kesehariannya
  6. Man of Action, berani bersikap, terlibat, dan bertin-dak kongkrit
  7. Manusia dan Komunitas Proses, aksi-refleksi, pembela-jaran individual dan kolektif, spiral pastoral
KOMUNITAS MUDIKA

Komunitas Mudika adalah rumah pembelajaran hidup bersama secara teritorial untuk memampukan kita mengemban tugas kebudayaan sebagai Orang Muda, Katolik, dan Indonesia.

Komunitas Mudika adalah cara kita berkumpul, cara kita menyatukan diri, cara kita memadukan sumber-sumber daya di tengah kita, cara kita berjuang, cara kita bertanggung jawab atas panggilan kemanusiaan, bagi siapa saja yang lemah miskin dan tersingkir, panggilan menggereja dalam iman, serta menjawab tantangan kebangsaan sebagai pemuda Indonesia.

Tujuan Komunitas


Hidup komunitas diarahkan pada :
  1. Pembelajaran Diri dan Komunitas : Mudika adalah ruang tumbuh bagi diri dan komunitas lokalnya
  2. Pembelajaran Iman dan Gereja : eksistensi spiritual dan praksis iman
  3. Transformasi Sosial menuju Masyarakat Adil dan Manusiawi : ekstensi kemanusiaan dan kebangsaan.

Ciri Khas dan Kekuatan Komunitas Mudika

  1. Spirit kemudaan (spirit of youth), gembira, berani, nakal, dan spontan
  2. Katolisitas dan tradisi menggereja
  3. Kebangsaan-keindonesiaan
  4. Komunitas proses-komunitas transformatif
  5. Keterlibatan, persahabatan, dan persaudaraan
  6. Teritorial dan lokal
  7. Perbedaan dan kesetaraan sebagai kekuatan
  8. demokratik-partisipatif ke dalam & ke luar dirinya
  9. berorientasi tindakan kongkrit, dan pergulatan hidup yang nyata
Nilai dasar pengorganisasian

Nilai dasar pengorganisasian Komunitas Mudika adalah :
  1. Demokratik-Partisipatif
    • Saling kontrol, saling mengapresiasi, saling menumbuhkan
    • Keterlibatan : dari, oleh, dan untuk semua
  2. Emansipatoris-transformatif
    • Merubah dan memberdayakan diri baik individual maupun kolektif dalam komunitas
    • Merubah masyarakat dan dunia sekitar
  3. See – judge – act : Merintis dan mendorong perubahan masyarakat berpijak pada Spiral Pastoral :
    • Berpijak dan bersatu dengan kenyataan
    • Merenungkan/merefleksikan kenyataan
    • Merencanakan dan mempersiapkan perubahan
    • Bertindak dan merubah kenyataan
    • Mengevaluasi dan belajar dari kenyataan
PRINSIP PENGORGANISASIAN BERSAMA

Kalau Mudika begitu kaya bentuk dan wujudnya di tiap-tiap basis parokial bagaimana ia bisa disatukan ? Kita butuh prinsip pengaturan bersama, yakni cara komunitas kita bergaul dan hidup dalam masyarakat komunitas-komunitas :
  1. Setiap komunitas adalah lingkaran pemberdayaan : Setiap komunitas wajib membangun dirinya menjadi komunitas yang sekalipun kecil, tetapi lincah, hidup, kritis, bertindak kongkrit, dan visioner. Setiap komunitas harus terus berjuang untuk bertumbuh dan bergerak maju mewujudkan visi dan misi bersama, pertumbuhan iman, karakter, dan wawasan anggotanya, pertumbuhan gereja lokalnya, serta transformasi dunia sekitarnya.
  2. Otonomi : otonomi tiap basis komunitas sangat dihargai, namun masing-masing basis harus memegang teguh prinsip-prinsip pengorganisasian bersama ini.
  3. Jejaring, communion of communities : Setiap komunitas harus berjejaring dengan komunitas lain, terlebih komunitas-komunitas yang berdekatan secara geografis dan administratif kegerejaan. Bukan organisasi hirarkhis-teritorial, namun jejaring komunitas-komunitas, yang mengelompokkan diri berdasarkan kedekatan teritorial gerejawi (blok-lingkungan-wilayah/stasi-paroki-rayon-kevikepan-keuskupan).
  4. Antar komunitas harus saling bekerja sama dan berkomunikasi secara rutin, demokratis, fair, dan terarah untuk mengkomunikasikan perkembangan, tantangan, dan hal-hal baru yang terjadi di masing-masing basis pengorganisasian Mudika.
  5. Hubungan simpul-simpul komunitas Mudika adalah hubungan subsidiaritas-solidaritas.Subsidiaritas : yang lebih besar menopang yang lebih kecil dengan mengisi hal-hal yang tidak mungkin digarap di tataran simpul yang lebih kecil (pelatihan penggerak Mudika Lingkungan oleh Mudika Paroki, pembentukan simpul-simpul Mudika se-paroki, dst).Solidaritas : mereka yang setara harus saling mendukung dan solider satu sama lain (antarlingkungan, antarstasi/wilayah, dan antarparoki). Maka hubungan kepengurusan Mudika antara Mudika Paroki yang bertanggung jawab antas kaum muda Katolik separoki dengan Mudika Wilayah/Stasi/Lingkungan tentu saja lebih bercorak fasilitasi untuk berjejaring, untuk peningkatan kapasitas, dan pelatihan pengkaderan, maupun bentuk support yang lain.
  6. Serta kesepakatan-kesepakatan lain yang dibangun sebagai kearifan hidup bersama setempat secara adil dan demokratis dan dipelihara di masing-masing gereja setempat.
oleh: Lilik K

__________________
ï·² ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ â˜* ✌

Reply With Quote
  #2  
Old 3rd September 2011
DreamWorld's Avatar
DreamWorld DreamWorld is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 89
DreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis Prophet
Send a message via Yahoo to DreamWorld
Default

wajib hukumnya

cuma sayang ane g terlalu aktig lg skrg
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:59 AM.