Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Chit & Chat > Curhat

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 20th December 2010
dikzzz's Avatar
dikzzz dikzzz is offline
Moderator
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 4,960
Rep Power: 57
dikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophetdikzzz is Ceriwis Prophet
Default >> Kapankah Saat yang Tepat untuk Berpisah? <<


Sangat menarik saat membayangkan kapankah waktu yang tepat untuk berpisah dengan pasangan. Pasalnya, kebanyakan pasangan masih belum sadar bahwa pertengkaran hebat semalam, merupakan ‘batas’ yang terbaik untuk mengucapkan “Selamat tinggal” kepada pasangan.

Tapi seringkali kita terus-menerus memberi kesempatan baginya untuk berubah, dan kembali menyadari bahwa tidak akan ada perubahan.

Pakar kencan dan hubungan percintaan, DeAnna Lorraine baru-baru ini membeberkan kapan saat yang tepat untuk berpisah dengan pasangan. Seperti yang dinulik ‘She Knows’, berikut adalah poin-poin yang dimaksud:

Perbedaan yang begitu besar

Jika hanya berargumen tentang pemilihan film atau makanan, itu normal. Tapi bagaimana jika menyangkut keputusan yang penting?

“Misalnya memutuskan untuk memiliki anak, agama apa yang akan dia anut kelak, atau berapa lama waktu kerja yang harus dilakukan pasangan, mulailah waspada,” ujar DeAnna.

“Ketahuilah Anda tidak dapat mengubah seseorang, kecuali mereka ingin diubah, dan jika Anda secara fundamental tidak setuju pada masalah sesuatu, kemungkinannya adalah hal ini akan berlangsung makin buruk.”

Bertengkar setiap saat

“Makin sering bertengkar, makin sering juga kita menangis, lalu melakukan masa yo-yo hubungan (baikan-marahan), atau saat dia mengatakan sesuatu yang kejam kepada Anda, itulah saatnya untuk meninggalkan dan move on dengan hidup Anda,” jelas DeAnna.

“Selalu ingat untuk lebih baik mengalaminya saat masih pacaran daripada telah menikah. Di mana Anda akan menghabiskan banyak waktu mengalami energi negatif, ketimbang mengalami kebahagiaan pernikahan, saatnya memikirkan ulang kemana tujuan hubungan ini.”

Hilangnya percikan cinta

Ketertarikan bukanlah segalanya, tapi merupakan syarat paling penting. Jika melakukan perhatian bahkan seks terasa sebagai ‘paksaan’ bagi Anda, maka hubungan ini telah berada di ujung tanduk. Jika perasaan Anda mengatakan sudah saatnya berhenti, maka sebaiknya ikuti sebelum merusak lebih dalam.

Sumber :



regards,
dikzzz

Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:14 PM.