FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
#1
|
|||
|
|||
Cerita Konsumen
Halo ...
Kebali story Thread ane berlajut, kali ini kembali tentang kisah nyata, namun kisah saya sebagai seorang konsumen yang kecewa. Sebelum saya masuk ke poinnya saya mau kasih tau dulu sedikit mengenai perlunya menjaga Brand suatu produk atau jasa. Sedikit banyak saya paham tentang pemasaran, karena kebetulan saya kuliah di fakultas ekonomi meski penjurusannya ke manajemen operasional. Namun kalo kita bicara suatu produk, maka membangun brand, atau imej suatu merek dagang amat lah penting. Oleh karenanya seuatu perusahaan akan rela menggelontorkan anggaran untuk membuat brandnya bagus dan terkenal, baik melalui iklan atau pun melakukan strategy quality control baik produk maupun SDM nya. Lain halnya dengan perusahaan produk yang terfokus pada produk dan integrated marketing communication campaigns typically involve, para penyedia jasa, lebih fokus pada penjagaan kualitas SDM mereka. Mereka tidak segan mengeluarkan biaya untuk training atau peningkatan skill kepada karyawan mereka, dan menggaji mereka tinggi agar pelayanan merka pada konsumen sesuai harapan. Pelayanan yang tidak sesuai harapan akan menjatuhkan nama baik merek yang telah dibangun dengan begitu banyak pengorbanan, baik biaya maupun waktu. Sebagai misal yang saya alami. https://admdev982.side.id/media/dd/8...305156649e.PNG Anda mungkin tau restoran bakmi Naga. Saya kenal brand ini sejak saya kecil, dan keluarga saya sangat menyukai kualitas masakan yang mereka sajikan, terutama bakmi goreng dan ifu mie nya. Dalam perjalan bakmi Naga memang kalah populer dibandingkan bakmi GM, bakmi Golek atau bakmi GK. Namun karena saya tau brand itu sejak kecil maka saya putuskan tuk tetap setia dengan si Naga Namun beberapa hari yang lalu saya mengalami kejadian yang mengecewakan, terutama istri say sih, bisa lah sudut pandang itungan ibu ibu. Pada saat kami datag kesalah satu restoran bakmi Naga di tangerang, kami menilai pelayanan kurang baik, karyawannya hanya sedikit, jutek dan fasilitas toiletnya kurang terawat. Yang lebih mengecewakan kualitas mie yang biasa kami makan menurun, terlebih kecewa lagi saat kami order take away, orderannya salah dan kami baru tau saat di rumah. Spontan istri saya menelpon dan komplain berharap ada kompensasi dari kesalahan tersebut. Namun dari pihak bakmi Naga justru hanya menyampaikan permohonan maaf tanpa ada itikat memperbaiki kesalahan yang terlanjur terjadi. sampai sini kami marah dan kecewa pada Bakmi Naga, dan ber Ikrar tuk tidak akan pernah kembali kesana lagi. Nah ini lah bukti nyatabahwasannya menjaga Brand yang sudah baik sangat penting bagi eksistensi perusahaan, memberikan kompensasi karena human eror adalah bagian dari penjagaan tersebut. Well, kalo mereka tidak segera memperbaiki diri, saya jamin, restoran mereka akan gulung tikar dimasa yag akan datang Demikian kisah nyata ini saya sampaikan dengan sebenar2 nya, SALAM_ Btw ada yang sudah pernah tau soal navaplus ? well bisa disimak ya ditautannya , Piss ... Last edited by cahyoard; 31st July 2019 at 10:23 AM. |
|
|